Kenali 8 Tanda-Tanda Penyakit Liver yang Harus Diwaspadai

Mengenali tanda-tanda penyakit hati atau liver yang tersembunyi sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 26 Feb 2024, 17:40 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2024, 17:40 WIB
Kenali 8 Tanda-Tanda Penyakit Liver yang Harus Diwaspadai
Kenali 8 Tanda-Tanda Penyakit Liver yang Harus Diwaspadai (Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Hati merupakan organ vital yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi dalam tubuh, termasuk detoksifikasi, metabolisme dan penyimpanan nutrisi.

Meskipun penyakit hati sering dikaitkan dengan konsumsi alkohol, penyakit ini juga bisa menyerang individu yang tak mengonsumsi alkohol karena faktor seperti infeksi virus, obesitas dan genetika.

Mengenali tanda-tanda penyakit hati yang tersembunyi sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan. Berikut beberapa melansir dari Times of India, Senin (26/2/2024).

1. Kelelahan dan lemas

Kelelahan dan lemas yang terus-menerus merupakan tanda-tanda awal umum liver. Hati memainkan peran penting dalam metabolisme energi, dan jika terganggu, hal ini bisa menyebabkan perasaan lelah dan lesu yang tidak bisa diatasi dengan istirahat.

Jika Anda merasa lelah tanpa alasan lain, segera konsultasikan ke dokter.

2. Sakit dan ketidaknyamanan perut

Sakit perut atau rasa tidak nyaman yang tidak bisa diketahui penyebabnya, terutama kuadran akan atas tempat hati berada, mungkin mengindikasikan peradangan atau pembesaran hati.

Ketidaknyamanan ini bisa berkisar dari nyeri tumpul hingga nyeri tajam dan akan memburuk setelah makan makanan berlemak. 

3. Penyakit kuning

Penyakit kuning adalah penyakit kuning pada kulit dan mata yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin, pigmen kuning yang dihasilkan selama pemecahan sel darah merah.

Penyakit hati seperti hepatitis atau sirosis bisa mengganggu kemampuan hati memproses bilirubin sehingga mengakibatkan penyakit kuning.

 

4. Perubahan warna urin

Ilustrasi Urin Sampel (sumber: unsplash)
Ilustrasi Urin Sampel (sumber: unsplash)

Disfungsi hati bisa menyebabkan perubahan warna urin, biasanya menjadi gelap menjadi sewarna teh atau kecokelatan. 

Perubahan warna ini terjadi karena adanya bilirubin dalam urin, yang baisanya diproses dan dikeluarkan oleh hati.

5. Feses bewarna pucat atau seperti tanah liat

Kotoran bewarna terang atau bewarna tanah liat merupakan indikator lain dari disfungsi hati. Hati menghasilkan empedu, yang memberi ciri khas warna cokelat pada tinja.

Ketika aliran empedu terhambat atau tertanggu, tinja mungkin tampak pucat atau bewarna seperti tanah liat.

 

6. Bengkak di perut atau kaki

Penyakit hati seperti sorosis bisa menyebabkan retensi cairan dan pembengkakan yang dikenal dengan asites. 

Asites seringkali bermanifestasi sebagai pembengkakan atau kembung pada perut, namun juga bisa menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki akibat penumpukan cairan.

7. Kulit gatal

Gatal yang terus-menerus, disebut juga pruritus, bisa terjadi pada individu dengan penyakit hati akibat penumpukan garam empedu di bawah kulit. Rasa gatal ini seringkali bersifat umum tetapi mungkin lebih terasa pada telapak tangan dan telapak kaki.

 

8. Mudah memar

Ilustrasi memar
Ilustrasi memar. Photo by Freepik

Hati memproduksi protein yang diperlukan untuk pembekuan darah, dan disfungsi hati bisa mengganggu proses ini, sehingga mudah memar atau berdarah. 

Orang dengan penyakit hati akan mengalami peningkatan memar dengan trauma minimal atau pendarahan berkepanjangan akibat luka ringan atau cedera.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya