InterSystems Dorong Inovasi Digital Kesehatan di Indonesia Lewat AI

Liputan6.com, Jakarta - InterSystems Asia Healthcare Summit 2024 menggelar acara, Simposium Kecerdasan Buatan (AI) dan Connected Care, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Acara yang berlangsung hingga 22 Agustus ini bertujuan untuk mendorong inovasi dalam layanan kesehatan melalui data dan teknologi AI, dengan fokus khusus pada perkembangan pesat di Indonesia.

Pada hari pertama konferensi, diskusi mendalam mengenai integrasi data kesehatan dan perawatan serta pentingnya standar interoperabilitas HL7 FHIR.

Kepala Kantor Transformasi Digital Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah signifikan dalam memajukan transformasi data kesehatan di Indonesia yang telah mengimplementasikan HL7 FHIR pada platform Satusehat.

"Satusehat sebagai ekosistem pertukaran data kesehatan di Indonesia, mengimplementasikan HL7 FHIR sebagai standar untuk model data dan antarmuka pemrograman aplikasi (API)," kata Setiaji, Rabu (21/8/2024), di Jakarta.

Lebih lanjut ia menjelaskan, "Dengan mengadopsi standar ini, Satusehat telah mengambil langkah signifikan untuk merevolusi layanan kesehatan di Indonesia, melampaui batasan fisik dan memperluas akses bagi seluruh masyarakat."

Dalam pidato pembukaannya, Regional Managing Director, Asia Pacific, Intersystems, Luciano Brustia, menekankan peran krusial teknologi dalam transformasi digital layanan kesehatan di Asia Pasifik.

Ia menjelaskan bahwa produk-produk unggulan dari InterSystems, seperti TrakCare dan IRIS for Health, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengelolaan data pasien di banyak rumah sakit dan perusahaan layanan kesehatan di Indonesia. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat.

“Banyak rumah sakit swasta terbaik di Indonesia mengandalkan sistem rekam medis elektronik TrakCare kami untuk memberikan perawatan, meningkatkan efisiensi dan pelayanan kelas dunia. Semakin banyak perusahaan layanan kesehatan di Indonesia yang juga menggunakan platform data InterSystems IRIS for Health kami untuk memanfaatkan potensi data mereka, yang menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan peningkatan kecepatan bisnis," ucap Luciado.

"Kami bangga dengan kemitraan regional kami dan komunitas pelanggan yang berkembang di Indonesia dan kami tetap berdedikasi untuk mendukung transformasi digital layanan kesehatan di Asia,” sambungnya.

Vice President of Strategic Planning di InterSystems, Paul Grabscheid, mengungkapkan komitmennya untuk mendukung transformasi digital dalam layanan kesehatan di Indonesia.

“Kemitraan jangka panjang kami dengan kelompok rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia dan baru-baru ini dengan jaringan laboratorium terbesar di Indonesia menegaskan komitmen kami untuk mengatasi tantangan manajemen data," kata Paul.

Teknologi seperti TrakCare telah memberdayakan rumah sakit seperti EKA Hospital, EMC Healthcare, Rumah Sakit Pondok Indah Group, dan PT Affinity Health Indonesia untuk memberikan perawatan yang konsisten dan berkualitas tinggi.

"Selain itu, dukungan kami dalam membangun repositori FHIR membantu pelanggan membuka potensi data mereka untuk penggunaan baru, mendorong inovasi dan keunggulan,” lanjutnya.

Di acara Simposium AI dan Connected Care, InterSystems memperkenalkan asisten AI terbaru untuk sistem TrakCare. Inovasi ini dirancang untuk membantu tenaga medis dalam menganalisis data pasien, membuat diagnosis yang lebih akurat, dan mengotomatisasi proses administratif.

Dengan teknologi ini, rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan personal kepada pasien.

Acara ini juga menjadi ajang untuk membahas rencana masa depan InterSystems di Indonesia. Perusahaan ini berencana memperluas jaringan kerja sama dengan penyedia layanan kesehatan lokal dan menjajaki mitra teknologi baru untuk mengembangkan solusi inovatif berbasis AI yang terintegrasi.

InterSystems juga berkomitmen untuk mendukung inisiatif pemerintah seperti Satusehat, guna mewujudkan pertukaran informasi kesehatan yang lebih efektif.