Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali menegaskan komitmennya untuk mengakhiri Tuberkulosis (TB) di Indonesia. Melalui kampanye GIATKAN: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata, Kemenkes mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam deteksi dini dan penanganan TBC secara menyeluruh.
Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada 24 Maret setiap tahunnya menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran akan bahaya TB serta mendorong keterlibatan masyarakat dalam eliminasi penyakit ini.
Baca Juga
Komitmen tersebut juga tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TB, yang menekankan pendekatan lintas sektor sebagai strategi utama dalam mencapai target eliminasi TB di Indonesia.
Advertisement
Kolaborasi dan Aksi Nyata untuk Eliminasi TB
Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes RI, dr. Yudhi Pramono, menegaskan bahwa upaya eliminasi TB tidak bisa hanya bergantung pada tenaga kesehatan. Masyarakat luas perlu mengambil peran aktif dalam pencegahan, deteksi dini, serta pendampingan pasien dalam menjalani pengobatan.
“Eliminasi TB bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Dengan deteksi dini, pengobatan tepat, serta dukungan sosial bagi pasien, kita bisa mengakhiri TBC di Indonesia. Saatnya kita bergerak bersama, giatkan komitmen dan aksi nyata untuk Indonesia bebas TBC!” ujar dr. Yudhi Pramono.
Sebagai bagian dari upaya ini, Kemenkes mendorong berbagai kegiatan nasional dan daerah, termasuk kampanye edukasi melalui media sosial dengan tagar #GIATKAN2025 #GerakanIndonesiaAkhiriTBC #KomitmendanAksiNyataTBC #YesWeCanEndTB #EliminasiTBC2030 #TOSSTBC. Selain itu, inisiatif seperti mobilisasi deteksi dini, penyuluhan masyarakat, serta penguatan layanan pencegahan dan pengobatan TBC di fasilitas kesehatan juga menjadi fokus utama.
Langkah Nyata Upaya Eliminasi TB
Kementerian Kesehatan mengajak seluruh jajaran kesehatan, pemerintah daerah, serta masyarakat luas untuk ikut serta dalam upaya eliminasi TB melalui langkah-langkah berikut:
- Deteksi dini dan penemuan kasus aktif, yang terintegrasi dengan Terapi Pencegahan TB (TPT) agar penularan dapat ditekan sejak dini.
- Pendampingan pasien hingga tuntas dalam menjalani pengobatan serta memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat untuk mencegah penularan.
- Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, organisasi profesi, komunitas, dan media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC.
- Kampanye edukasi TOSS TB (Temukan TB, Obati Sampai Sembuh) melalui media sosial, webinar, serta promosi di ruang publik.
- Menghilangkan stigma terhadap penderita TB, sehingga mereka dapat menjalani pengobatan tanpa hambatan sosial.
Dengan semangat Gerak Bersama, Sehat Bersama, Kemenkes mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung target Eliminasi TB 2030. Masyarakat yang sadar akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat akan menjadi kunci utama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari TB.
Advertisement
