Kolaborasi UMKM dan Industri Kreatif Terpadu di AKI 2024

Melalui ajang Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong potensi UMKM lokal agar mampu menembus pasar global.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 25 Agu 2024, 18:03 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2024, 18:03 WIB
Kolaborasi UMKM dan Industri Kreatif Terpadu di AKI 2024
Kolaborasi UMKM dan Industri Kreatif Terpadu di AKI 2024 (doc: AKI)

Liputan6.com, Jakarta Melalui ajang Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong potensi UMKM lokal agar mampu menembus pasar global. Pada tahun 2024 ini, Kemenparekraf menggelar pameran AKI di berbagai daerah, seperti Labuan Bajo, NTT (8-10 Agustus 2024) dan Merauke, Papua Selatan (9-11 Agustus 2024).

Pameran AKI menjadi wadah bagi pelaku industri kreatif untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari pemerintah, swasta, maupun komunitas kreatif. Tujuan utamanya adalah menciptakan jejaring yang solid demi mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.

Animo pelaku UMKM terhadap pameran ini sangat tinggi. Di Labuan Bajo, tercatat 33 UMKM berpartisipasi dengan kategori kuliner, kriya, fesyen, dan musik. Sementara di Merauke, 35 UMKM terlibat dengan menampilkan produk-produk unggulan di kategori kriya, kuliner, fesyen, musik, dan film.

Sejumlah narasumber turut hadir dalam acara ini, berbagi pengetahuan dan wawasan terkait pengembangan UMKM di berbagai bidang. Di Labuan Bajo, acara dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Yuana Rochma Astuti, serta figur lokal seperti Putri Indonesia NTT 2024, Veronica Gabriela. Tidak ketinggalan, acara juga dimeriahkan oleh penampilan musisi nasional seperti Saykoji dan Toton Caribo.

Di Merauke, keseruan juga tak kalah terasa dengan hadirnya narasumber seperti Iwan Trilaksana dan Nato Beko, serta hiburan dari grup musik Shine of Black dan penyanyi lokal Marcelina Murtya Umar. Pameran ini tidak hanya menjadi ajang pamer produk tetapi juga kesempatan membangun jejaring dan mendapatkan investasi.

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan bahwa sejak 2021, program AKI telah menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM lokal. Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia yang ditargetkan mencapai 28 miliar dolar AS pada 2024.

"Kami berharap pameran ini tidak hanya menjadi ajang promosi tetapi juga kesempatan bagi peserta untuk berkolaborasi, menemukan buyer potensial, dan menarik investor sehingga produk-produk UMKM Indonesia bisa menembus pasar global," ujar Sandiaga dalam pembukaan AKI di Labuan Bajo.

 

UMKM Raup Keuntungan dari Pameran AKI

Kolaborasi UMKM dan Industri Kreatif Terpadu di AKI 2024
Kolaborasi UMKM dan Industri Kreatif Terpadu di AKI 2024 (doc: AKI)

Pameran AKI juga menjadi ajang pembuktian bagi para pelaku UMKM. Di Labuan Bajo, tiga UMKM berhasil menjadi pemenang, yaitu Delawa Coffee Manggarai, Hasni Collection, dan SEGARA Essentials. Sementara di Merauke, tiga UMKM pemenang adalah RKD Coffee Merauke, Mabucha Jayapura, dan Adli Food.

I Made Krystya Darma, pemilik SEGARA Essentials, mengungkapkan bahwa selama pameran, ia berhasil meraih omzet hingga Rp7.754.000. Menurutnya, pameran ini tidak hanya membuka peluang bisnis tetapi juga memperluas jaringan dan berbagi pengetahuan dengan pelaku UMKM lain.

Delawa Coffee Manggarai, produsen kopi lokal dari Flores, juga merasakan manfaat pameran ini dengan mendapatkan keuntungan Rp5.080.000. Ireneus Gratia Sandur, pemilik Delawa Coffee, menekankan bahwa produknya fokus pada budidaya kopi lokal dan proses pasca-panen berkualitas.

 

Respons peserta lainnya

Di Merauke, Mabucha Jayapura tampil dengan produk unggulan teh probiotik non-susu yang menggabungkan kearifan lokal Papua. Dian Susilo, pemilik Mabucha Jayapura, menuturkan bahwa partisipasi di AKI membantunya menembus pasar nasional dan menjadi salah satu finalis di ajang Food Start Up Indonesia 2024.

RKD Coffee Merauke, produsen kopi khas Papua Selatan, turut meraih keuntungan besar dengan omzet meningkat hingga 50 persen dibandingkan pameran sebelumnya. Jasman Tole, owner RKD Coffee, menampilkan booth yang unik dengan desain tradisional Papua, menciptakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya