Penting Diketahui, Ini Sikap Orangtua Bisa Menurunkan Rasa Percaya Diri Anak

Sikap orangtua yang kasar, membandingkan, dan lainnya bisa merusak rasa percaya diri anak.

oleh Edelweis Lararenjana Diperbarui 17 Feb 2025, 15:53 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 15:52 WIB
Ilustrasi Anak dan Orangtua. (foto: Pinterest/bu GURUKU).
Ilustrasi Anak dan Orangtua. (foto: Pinterest/bu GURUKU).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kepercayaan diri anak sangat dipengaruhi oleh cara orangtua berinteraksi dan mendidik mereka. Sikap dan pola asuh yang diterapkan sehari-hari bisa menjadi faktor utama dalam membentuk atau justru meruntuhkan rasa percaya diri anak.

Sebagai orangtua, penting untuk menyadari bahwa dukungan, penghargaan, dan cara berkomunikasi dengan anak memiliki dampak besar terhadap perkembangan psikologis mereka. Sayangnya, tanpa disadari, ada beberapa sikap yang justru dapat menurunkan rasa percaya diri anak dan membuat mereka merasa kurang berharga.

Berikut adalah beberapa sikap orangtua yang dapat merusak kepercayaan diri anak dan cara menghindarinya.

Sikap Kasar dan Pemarah

Ilustrasi Memarahi Anak. (foto: Pinterest/IDN Times).
Ilustrasi Memarahi Anak. (foto: Pinterest/IDN Times).... Selengkapnya

Orangtua yang sering bersikap kasar atau pemarah terhadap anak mungkin berpikir bahwa ini akan mendisiplinkan anak dengan cepat. Namun, studi menunjukkan bahwa sikap ini justru dapat merusak rasa percaya diri anak. Ketika seorang anak sering dimarahi atau diperlakukan dengan kasar, ia dapat merasa tidak dihargai dan kurang mendapat kasih sayang yang dibutuhkannya. Hal ini bisa menimbulkan trauma yang berlangsung hingga dewasa, yang memengaruhi hubungannya dengan orang lain.

Menurut ahli psikologi, anak yang sering diberi perlakuan kasar oleh orangtua berisiko lebih tinggi mengembangkan perilaku agresif atau kasar saat dewasa. Ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang penuh perhatian dan kasih sayang untuk mendidik anak.

 

Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Ilustrasi. (foto:Pinterst/Adobe Stock).
Ilustrasi. (foto:Pinterst/Adobe Stock).... Selengkapnya

Banyak orangtua yang secara tidak sadar sering membandingkan anaknya dengan anak lain yang dianggap lebih pintar atau lebih berbakat. Meski tujuannya mungkin untuk memotivasi, tindakan ini dapat merusak rasa percaya diri anak. Anak yang merasa dirinya tidak cukup baik atau tidak mampu memenuhi ekspektasi orangtuanya akan merasa kecewa dengan dirinya sendiri.

Anak yang terus menerus dibandingkan dengan anak lain berisiko mengalami depresi, merasa tidak puas dengan dirinya, dan cenderung menghindari interaksi sosial. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menghargai dan menerima keunikan anak tanpa membandingkannya dengan orang lain.

 

Meremehkan Anak

Ilustrasi DIeremehkan. (foto: Pinterest).
Ilustrasi DIeremehkan. (foto: Pinterest).... Selengkapnya

Meremehkan anak sering kali dilakukan oleh orangtua tanpa disadari. Bahkan saat bercanda, kata-kata meremehkan bisa memberikan dampak yang dalam pada anak. Ketika seorang anak merasa tidak dihargai atau dianggap remeh, rasa percaya dirinya bisa hilang begitu saja.

Sikap meremehkan anak dapat menyebabkan anak merasa dirinya tidak berharga, meskipun ia sudah berusaha keras untuk memenuhi harapan orangtuanya. Hal ini akan berpengaruh pada cara anak memandang dirinya dan berpotensi menyebabkan masalah emosional di masa depan.

 

Harapan yang Berlebihan

Ilustrasi Harapan Terhadap Anak. (foto: Pinterest).
Ilustrasi Harapan Terhadap Anak. (foto: Pinterest).... Selengkapnya

Sebagian besar orangtua tentu ingin anaknya menjadi yang terbaik di antara teman-temannya. Namun, harapan yang terlalu tinggi dapat memberikan tekanan besar pada anak. Anak yang merasa tidak mampu memenuhi harapan tersebut akan mengalami penurunan rasa percaya diri dan bisa merasa tertekan.

Menurut pakar perkembangan anak, harapan yang realistis dan dukungan emosional yang konsisten lebih penting daripada menuntut hasil yang sempurna. Harapan yang berlebihan bisa menyebabkan anak merasa gagal dan akhirnya menarik diri dari lingkungan sosial.

 

Sering Membentak Anak

Ilustrasi Membentak Anak. (foto: Pinterst/Popmama.com).
Ilustrasi Membentak Anak. (foto: Pinterst/Popmama.com).... Selengkapnya

Membentak anak, terutama pada usia dini, dapat memengaruhi perkembangan saraf anak. Anak-anak yang sering dibentak atau dimarahi dengan kata-kata kasar berisiko mengalami gangguan emosional. Kebiasaan ini bisa menyebabkan anak merasa malu dan sangat terganggu secara mental.

Penting untuk menggunakan pendekatan yang lebih lembut dalam mendidik anak, agar anak merasa dihargai dan didukung. Sikap membentak yang berulang-ulang akan memengaruhi kesehatan mental anak dan merusak rasa percaya dirinya.

Apa dampak sikap kasar orangtua terhadap anak?

Sikap kasar orangtua dapat membuat anak merasa tidak dihargai dan berisiko mengembangkan perilaku agresif saat dewasa.

 

Bagaimana cara orangtua bisa meningkatkan rasa percaya diri anak?

Orangtua dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dengan memberikan dukungan emosional, menghargai usaha anak, dan menghindari membandingkan anak dengan orang lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya