Makan Apel Setiap Hari Bisa Jadi Rahasia Menurunkan Kolesterol

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi masih menjadi masalah yang signifikan bagi banyak orang dewasa. Angka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menunjukkan bahwa sekitar satu dari sepuluh orang yang berusia 20 tahun atau lebih memiliki kolesterol tinggi (hiperlipidemia).

Seperti yang dicatat oleh American Heart Association, memiliki kolesterol tinggi membuat orang berisiko terkena penyakit jantung, yang bisa berakibat fatal. Namun, beberapa orang mampu mengelola dan menurunkan kadar kolesterol mereka dengan rajin mengikuti pola makan yang lebih sehat yang mengutamakan makanan fungsional. Bagi mereka, apel bisa menjadi pilihan "makanan sebagai obat" yang lezat.

Bukan rahasia lagi bahwa apel telah lama menjadi buah favorit banyak orang. Faktanya, setiap tahun, setiap orang mengonsumsi sekitar 6,6 kg apel dalam berbagai bentuk.

Meskipun apel mengandung berbagai macam nutrisi yang menjadikannya pilihan camilan yang baik untuk jantung, pektinnya (sejenis serat) adalah yang menjadikannya alat yang potensial untuk melawan kolesterol yang meningkat. Mengapa? Menurut Klinik Cleveland, pektin membantu mengeluarkan kolesterol dari tubuh.

Kunci untuk memahami peran pektin sebagai agen penurun kolesterol terletak pada pemahaman jenis seratnya. WebMD menjelaskan bahwa pektin adalah serat larut. Dengan demikian, pektin melawan kecenderungan kolesterol LDL (jenis kolesterol "jahat") untuk menyumbat arteri. Meskipun pektin dalam apel tidak cukup kuat untuk sepenuhnya membersihkan kolesterol dari arteri, ia dapat menjadi kontributor untuk diet yang baik bagi jantung secara keseluruhan.

Dihimpun dari Health Diggest, untuk mempelajari lebih lanjut tentang pektin dalam tindakan, mari kita lihat sebuah studi tahun 2016 di Biomedicine and Pharmacotherapy. Meskipun studi tersebut dilakukan pada subjek hewan, studi tersebut memberikan wawasan tentang potensi pektin apel sebagai nutrisi penangkal kolesterol. Setelah tikus obesitas diberi pektin apel, kadar kolesterol LDL dan kolesterol total mereka menurun.

Temuan serupa muncul dari uji coba pada manusia tahun 2020 di American Journal of Clinical Nutrition. Sebagai bagian dari uji coba, orang dewasa dengan kolesterol agak tinggi mengonsumsi dua apel setiap hari dibandingkan minuman plasebo selama delapan minggu.

Mereka yang mengonsumsi apel mengalami penurunan kadar kolesterol LDL. Para peneliti menyebut pektin sebagai salah satu mekanisme nutrisi utama yang menyebabkan efek penurunan kolesterol.

Secara keseluruhan, apel tampaknya dapat memengaruhi kolesterol pada orang dewasa. Meskipun apel mungkin tidak dapat sepenuhnya menurunkan kadar kolesterol tinggi ke normal, apel mungkin dapat memberikan sedikit bantuan.

Dan jika Anda seorang wanita yang telah mengalami menopause dan ingin menggunakan makanan untuk menurunkan kolesterol yang meningkat (fenomena umum setelah menopause), Anda akan senang mengetahui bahwa setidaknya satu penelitian menunjukkan bahwa apel mungkin bermanfaat bagi wanita pascamenopause.

Studi tahun 2012 tersebut dipublikasikan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics dan meneliti efek mengonsumsi 75 gram apel kering per hari pada 160 wanita pascamenopause. Selama setahun, para peneliti mengevaluasi beberapa biomarker dari partisipan wanita yang terlibat dalam studi tersebut.

Setelah tiga bulan, wanita yang mengonsumsi apel kering setiap hari telah mengurangi kolesterol total mereka hingga 9% dan kolesterol LDL mereka hingga 16%. Dalam enam bulan, angka-angka tersebut masing-masing melonjak menjadi 13% dan 24%, yang menyiratkan adanya korelasi antara mengonsumsi apel dan penurunan kolesterol.