Liputan6.com, Jakarta - Padel merupakan olahraga raket yang bermula di Meksiko pada akhir tahun 1960-an, kini semakin digemari di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Olahraga ini pertama kali diciptakan oleh Enrique Corcuera yang memanfaatkan ruang terbatas di rumahnya untuk menciptakan lapangan kecil yang dikelilingi dinding.
Olahraga ini menyebar ke Spanyol melalui Alfonso de Hohenlohe dan kemudian menjadi sangat populer di Eropa dan Amerika Latin pada 1970-an hingga 1980-an.
Baca Juga
Lantik PBPI, KONI Berharap Cabor Padel Makin Berkembang di Indonesia
Diramaikan Marc Klok hingga Raffi-Nagita, The Juara 2 Sukses Gabungkan Olahraga Padel dan Aksi Kemanusiaan
Isi Libur Akhir Tahun di Mal Gedung Tertinggi Jakarta, Bisa Main Padel di Rooftop hingga Nongkrong Santai di Ruang Terbuka Hijau
Pada tahun 1990-an, pembentukan International Padel Federation (FIP) semakin memperkuat regulasi dan pengaturan olahraga ini secara global.
Advertisement
Padel juga mencatat sejarah besar ketika pertama kalinya dimasukkan dalam ajang multi-olahraga besar, yaitu Olimpiade Eropa 2023 yang digelar di Krakow, Polandia. Ini menandai langkah awal padel menuju pengakuan di Olimpiade.
Di Indonesia, padel mulai merambah ke ajang olahraga besar, salah satunya melalui Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 sebagai cabang olahraga eksibisi, yang semakin menunjukkan tingginya minat terhadap olahraga ini di tanah air.
Dengan sifat permainan yang mudah dipelajari dan ramah bagi segala usia, padel kini menjadi salah satu olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dimainkan oleh jutaan orang di berbagai benua.
Olahraga padel saat ini menjadi salah satu olahraga yang digemari berbagai kalangan, bahkan telah menjadi bagian dari gaya hidup kekinian.
Di tengah popularitasnya, Bandung akan menjadi tuan rumah acara yang sangat dinantikan, BDG’s 1st Invitational Padel Tournament.
Turnamen yang akan digelar di Padel Culture Club, Bandung, ini akan mempertemukan 32 pemain terbaik dari Jakarta dan Bandung dalam kategori Intermediate Invitation.
Jadi Wadah Pererat Hubungan Komunitas Padel
Prima, perwakilan penyelenggara dari Kapan Padel mengungkapkan bahwa dengan popularitas olahraga padel yang terus meningkat di Indonesia, acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah mempererat hubungan komunitas pecinta olahraga ini.
Turnamen ini merupakan bukti nyata berkembangnya olahraga padel di Indonesia.
“Kami sangat antusias menghadirkan turnamen ini ke Bandung. Ini adalah langkah awal menuju semakin besarnya komunitas padel di Tanah Air,” ujar Prima, dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).
Advertisement
Dukungan dari Berbagai Pihak
Acara bertema "Unusual" ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Pengda Padel Provinsi Jawa Barat dan sejumlah mitra ternama seperti WORK-Unusual, About:Padel, Kapan Padel, GiJoe Padel, Padel Pisan, HPN Consulting, Bali Hai, Pocari, Sketcher, serta PT Pegadaian (Persero) yang memberikan hadiah emas dan sepatu khusus padel bagi pemenang.
Tak hanya itu, acara ini juga mendapat dukungan hukum dari Daud Ritonga & Associates Law Firm, serta kolaborasi dengan BRIEFER dan Radio OZ Bandung sebagai mitra komunikasi resmi.
"Bagi Anda yang ingin menyaksikan kompetisi seru ini secara langsung, datanglah ke Padel Culture Club, Bandung, pada 8 Februari 2025. Ajak keluarga dan teman untuk menikmati atmosfer kompetisi yang unik dan penuh semangat! dan pantengin terus Radio OZ untuk live broadcast selama tournament berlangsung," tutup Prima.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)