Liputan6.com, Jakarta PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Ciputra Surabaya melalui peluncuran SPIL Research Center (SRC). Langkah ini bertujuan mengubah hasil riset akademis menjadi solusi nyata yang dapat mendukung pertumbuhan industri sekaligus mendorong perkembangan ekonomi di Indonesia.
Director of Human Capital & Corporate Affairs PT SPIL, Ang Harry Tjahjono, menyoroti pentingnya kolaborasi antara dunia akademis dan industri untuk menjembatani kesenjangan yang selama ini ada.
Baca Juga
“Melalui SPIL Research Center, kami ingin mematahkan paradigma bahwa penelitian hanya berakhir sebagai jurnal akademik. Kami berkomitmen mengubahnya menjadi solusi yang benar-benar bisa diaplikasikan di dunia bisnis,” ujar Ang Harry dalam pernyataan resminya, Kamis (27/2).
Advertisement
Ang Harry menambahkan bahwa PT SPIL memiliki fokus khusus pada pengembangan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dan optimalisasi sistem manajemen operasional. Kedua hal ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi perusahaan tanpa harus mengorbankan tenaga kerja.
“Efisiensi yang kami kejar bukanlah tentang pengurangan tenaga kerja, tetapi lebih kepada peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Selain itu, kami berharap kolaborasi ini juga membuka lebih banyak peluang kerja,” tambahnya.
Sejalan dengan visi Universitas Ciputra
Rektor Universitas Ciputra, Yohannes Somawiharja, menyatakan bahwa kemitraan ini sejalan dengan visi institusinya untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara teori, tetapi juga mampu memberikan solusi konkret bagi tantangan industri.
“Kami tidak ingin riset yang dihasilkan hanya menjadi dokumen akademik. Kerja sama dengan PT SPIL adalah upaya kami untuk memastikan bahwa pengetahuan yang dikembangkan di kampus dapat diaplikasikan secara nyata di sektor industri,” ungkap Yohannes.
Advertisement
Kesempatan belajar langsung
Ia juga menekankan bahwa mahasiswa Universitas Ciputra akan mendapatkan kesempatan belajar langsung dari kasus-kasus nyata di industri logistik dan pengiriman.
“Kami akan segera melakukan asesmen di PT SPIL untuk menentukan area riset yang relevan. Kami yakin kerja sama ini akan membawa inovasi yang bermanfaat bagi kedua pihak dan masyarakat luas,” jelasnya.
Yohannes berharap pembentukan SPIL Research Center ini dapat menjadi inspirasi bagi kolaborasi serupa antara institusi pendidikan dan dunia usaha di Indonesia. Menurutnya, inisiatif ini juga mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah—dikenal sebagai triple helix—untuk mempercepat inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
