Liputan6.com, Jakarta Lalat capung (mayfly) dikenal sebagai salah satu hewan dengan umur paling singkat di dunia. Mengutip dari Live Science, serangga dengan nama latin Palingenia longicauda ini hanya hidup kurang dari 24 jam dalam bentuk bersayap, bahkan ada yang hanya bertahan kurang dari 5 menit.
Menurut Luke Jacobus, seorang peneliti lalat capung sekaligus profesor biologi di Indiana University-Purdue University Columbus, sebagian besar lalat capung tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan yang berfungsi dengan baik. Sebelum mencapai tahap dewasa, lalat capung bermula dari telur yang menetas menjadi larva dan hidup di bawah air selama sekitar dua tahun dalam fase yang disebut Nimfa.
Advertisement
Selanjutnya, lalat capung mulai mengembangkan sayapnya dan bertransisi dari air ke darat dalam tahap yang disebut Subimago. Setelah itu, pada tahap Imago, mereka memasuki fase akhir kehidupan dengan tujuan utama untuk berkembang biak. Berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025).
Advertisement
Habitat Lalat Capung dan Indikator Kualitas Air
Lalat capung tersebar luas di hampir semua lingkungan air tawar di dunia. Mereka sering ditemukan di sungai, danau, dan kolam. Keberadaan lalat capung dapat menjadi indikator kualitas air yang baik, karena larva mereka sangat sensitif terhadap polusi. Jika suatu perairan memiliki banyak larva lalat capung, ini menandakan bahwa air tersebut kaya oksigen dan bebas dari pencemaran.
Larva lalat capung, yang hidup di bawah air, umumnya pemakan detritus, alga, dan beberapa tumbuhan air. Mereka berperan penting dalam siklus nutrisi dalam ekosistem perairan. Dengan memakan bahan organik yang membusuk, mereka membantu menguraikan material tersebut dan mengembalikannya ke dalam ekosistem. “Keberadaan larva lalat capung di suatu perairan menunjukkan kualitas air yang baik dan kaya oksigen,” ungkap seorang ahli ekologi.
Dengan lebih dari 3.000 spesies yang tersebar di 40 famili, lalat capung memiliki variasi yang luas dalam hal habitat. Masing-masing spesies memiliki preferensi habitat yang berbeda, namun secara umum, mereka lebih menyukai tempat-tempat dengan aliran air yang jelas dan bersih.
Advertisement
Siklus Hidup Lalat Capung yang Sangat Singkat
Lalat capung memiliki siklus hidup yang unik dan terbagi menjadi beberapa tahap. Hewan ini memulai kehidupannya sebagai larva yang menetas dari telur dan menghabiskan waktu di dalam air selama kurang lebih dua tahun. Pada fase ini, mereka disebut sebagai nimfa, di mana mereka terus berkembang dan mempersiapkan diri untuk memasuki tahap berikutnya.
Setelah melewati masa pertumbuhan dalam bentuk nimfa, lalat capung mulai mengalami transisi dari kehidupan air ke darat, yang dikenal dengan fase subimago. Pada tahap ini, mereka mulai mengembangkan sayapnya untuk mempersiapkan kehidupan di luar air. Namun, mereka belum sepenuhnya matang secara seksual dan masih mengalami perubahan sebelum mencapai fase terakhir.
Fase terakhir dari siklus hidup lalat capung adalah imago, di mana mereka akhirnya mencapai tahap dewasa dan siap untuk berkembang biak. Sayangnya, pada tahap ini, kehidupan mereka sangat singkat. Kebanyakan lalat capung dewasa tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan yang berfungsi, sehingga mereka tidak dapat makan atau memperoleh energi tambahan. Mereka hanya bertahan hidup dengan cadangan energi yang telah dikumpulkan selama masa nimfa. Setelah bereproduksi, mereka akan mati dalam hitungan jam atau bahkan menit.
Perbedaan Lalat Capung dan Capung (Odonata)
Sangat penting untuk membedakan lalat capung (Ephemeroptera) dengan capung (Odonata). Meskipun keduanya merupakan serangga yang hidup di dekat air, mereka berasal dari ordo yang berbeda dan memiliki ciri-ciri yang berbeda pula. Capung memiliki tubuh yang lebih kekar, sayap yang kuat dan seringkali berwarna-warni, serta masa hidup dewasa yang jauh lebih panjang dibandingkan lalat capung.
Di sisi lain, lalat capung memiliki tubuh yang lebih ramping dan sayap yang lebih lembut. Masa hidup dewasa mereka yang sangat singkat, seringkali hanya beberapa jam, membuat mereka menjadi salah satu serangga yang paling menarik untuk dipelajari. Dalam banyak kasus, lalat capung dapat dilihat terbang di sekitar perairan pada waktu-waktu tertentu, menambah keindahan alam sekitar.
Dengan lebih dari 3.000 spesies yang ada, lalat capung memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem air tawar. Mereka tidak hanya menjadi indikator kesehatan lingkungan, tetapi juga menjadi sumber makanan bagi banyak hewan, termasuk ikan dan burung. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun masa hidupnya singkat, lalat capung memiliki dampak yang besar terhadap keseimbangan ekosistem.
Advertisement
Mengapa Lalat Capung Memiliki Usia yang Sangat Pendek?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lalat capung memiliki masa hidup yang sangat singkat. Salah satunya adalah ketidakmampuan mereka untuk makan setelah mencapai tahap dewasa. Tanpa sistem pencernaan yang aktif, mereka tidak bisa memperoleh energi tambahan untuk bertahan lebih lama. Oleh karena itu, begitu cadangan energi mereka habis, tubuh mereka akan melemah dan akhirnya mati.
Selain itu, lalat capung juga menjadi mangsa bagi banyak predator alami, seperti burung, ikan, dan serangga lainnya. Kehidupan mereka yang hanya berlangsung dalam hitungan jam membuat mereka sangat rentan terhadap serangan predator, yang semakin memperpendek masa hidup mereka di alam liar.
Kombinasi dari faktor-faktor ini menjadikan lalat capung sebagai salah satu hewan dengan usia paling pendek di dunia. Namun, meskipun hidup dalam waktu yang sangat singkat, mereka memiliki mekanisme bertahan hidup yang luar biasa.
Walaupun usianya sangat pendek, lalat capung memiliki peran ekologis yang sangat penting, terutama dalam menjaga kesehatan ekosistem perairan. Para peneliti sering menggunakan keberadaan larva lalat capung sebagai indikator kualitas air. Jika larva lalat capung ditemukan di suatu perairan, itu menandakan bahwa air tersebut bersih, bebas dari polusi, dan memiliki kadar oksigen yang cukup tinggi.
