Liputan6.com, Jakarta - Setelah menjalani ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadan, umat Muslim merayakan hari kemenangan yang dikenal sebagai Idul Fitri. Salah satu ibadah utama yang dilakukan pada hari raya ini adalah sholat Idul Fitri atau sholat Id.
Sholat Idul Fitri merupakan ibadah sunnah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Meskipun demikian, sholat Id diperbolehkan dilaksanakan secara individual jika kondisi tidak memungkinkan untuk berjemaah, seperti saat tidak ada jemaah atau dalam situasi tertentu.
Baca Juga
Pada umumnya, sholat Idul Fitri dikerjakan secara berjemaah di masjid, lapangan, atau tempat-tempat terbuka lainnya. Sholat ini dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit, dan waktunya berlangsung hingga masuk waktu dzuhur.
Advertisement
Niat Sholat Id untuk Imam, Makmum dan Sendiri
- Niat sholat Idul Fitri untuk imam
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini imaman lillahi ta’alaa.
Artinya,
“Aku niat sholat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.”
- Niat sholat Idul Fitri untuk makmum
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini makmuuman lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku niat sholat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.”
- Niat sholat Id sendiri
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa.
Artinya,
“Aku niat sholat sunat Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Sholat Id
Berikut cara sholat Id, seperti melansir dari Nu Online, Sabtu (29/3/2025):
1. Pertama-tama membaca niat sholat Idul Fitri
2. Lalu takbiratul ihram sebagaimana sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya,
“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya,
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
3. Selanjutnya membaca surat Al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ. Berlanjut ke ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
Advertisement
Tata Cara Sholat Id Selanjutnya
4. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Kemudian baca surat Al-Fatihah, lalu surat Al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku, sujud dan seterusnya hingga salam.
Hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) ini sunah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan sholat id.
5. Setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila sholat Id ditunaikan tidak secara berjamaah.
Hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah mengungkapkan:
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)
Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran
Advertisement
