Liputan6.com, Jakarta Sholat Idul Fitri adalah ibadah yang sangat dianjurkan pada hari raya umat Islam. Dilakukan setelah sebulan penuh berpuasa, sholat ini tidak hanya sebagai sarana ibadah, tetapi juga menjadi simbol kemenangan dan rasa syukur. Tata cara sholat Idul Fitri memiliki perbedaan dengan sholat fardhu pada umumnya, mulai dari niat, takbir, hingga khutbah setelah sholat. Sebagai umat Muslim, penting untuk memahami setiap langkah dalam pelaksanaannya agar ibadah menjadi lebih khusyuk dan sesuai sunah.
Meskipun sholat Idul Fitri disunahkan untuk dilaksanakan secara berjemaah di masjid atau lapangan, bagi mereka yang terlewat atau tidak bisa hadir, sholat ini juga bisa dilakukan secara munfarid atau sendiri di rumah. Hal ini tidak mengurangi pahala, bahkan sholat sendiri lebih baik daripada tidak sama sekali. Namun, ada sejumlah tata cara yang perlu diperhatikan agar ibadah ini tetap sah dan bernilai tinggi di sisi Allah.
Baca Juga
Panduan lengkap sholat Idul Fitri, mulai dari niat, bacaan di sela-sela takbir, hingga hukum dan pelaksanaan khutbah, perlu dipahami dengan baik. Berikut langkah-langkah yang harus diikuti saat melaksanakan sholat Idul Fitri.
Advertisement
Bacaan Niat Sholat Idul Fitri
Niat adalah hal pertama yang perlu dilakukan sebelum memulai sholat Idul Fitri. Niat ini sangat penting, meskipun secara hukum niat hanya dilakukan dalam hati dan tidak harus diucapkan, namun melafalkannya dapat membantu dalam memantapkan tujuan ibadah.
1. Bacaan niat sholat Idul Fitri untuk makmum:
- أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
- Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak'ataini (ma'mûman/imâman) lillahi ta'ala.
- "Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
2. Bacaan niat sholat Idul Fitri untuk imam:
- “Ushalli sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini imaaman lillahi ta’ala.”
- "Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala."
Meskipun melafalkan niat disunahkan, yang lebih penting adalah adanya maksud yang sadar dan niat dalam hati untuk melakukan sholat Idul Fitri. Niat ini dilakukan sebelum takbiratul ihram dimulai. Selain itu, sholat Idul Fitri tidak membutuhkan azan atau iqamah, cukup dengan seruan "ash-shalâtu jâmi‘ah" untuk menandakan dimulainya sholat berjemaah.
Advertisement
Takbiratul Ihram Sebanyak Tujuh Kali
Setelah niat, langkah berikutnya adalah takbiratul ihram. Dalam sholat Idul Fitri, takbiratul ihram dilakukan sebanyak tujuh kali dalam rakaat pertama. Takbiratul ihram adalah takbir yang diucapkan saat memulai sholat, yang menandakan masuknya dalam keadaan sholat. Setelah membaca doa iftitah, umat Muslim disunahkan untuk mengucapkan takbir lagi sebanyak tujuh kali berturut-turut.
Di sela-sela setiap takbir, disarankan untuk membaca zikir sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.
1. Berikut bacaannya:
- "Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila,"
2. Artinya:
- "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik di waktu pagi dan sore."
Bacaan ini membantu memperdalam makna takbir dan meningkatkan rasa kekhusyukan selama ibadah berlangsung. Takbir yang dilakukan sebanyak tujuh kali ini adalah bagian yang sangat khas dalam sholat Idul Fitri, membedakannya dari sholat fardhu yang hanya takbiratul ihram dilakukan satu kali.
Membaca Al-Fatihah
Setelah takbiratul ihram selesai, jemaah harus membaca Al-Fatihah dengan khusyuk sebagai bagian dari rukun sholat. Al-Fatihah adalah surah pertama dalam Al-Qur'an yang menjadi bacaan wajib dalam setiap rakaat sholat. Dalam sholat Idul Fitri, setelah menyelesaikan takbir tujuh kali, umat Muslim dianjurkan untuk membaca surat Al-A’la setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama.
Setelah itu, lanjutkan dengan ruku', sujud, dan gerakan sholat seperti biasa. Pada rakaat kedua, bacaan Al-Fatihah kembali dibaca, diikuti dengan surat Al-Ghâsyiyah. Membaca surat-surat ini setelah Al-Fatihah juga menjadi sunah dalam sholat Idul Fitri, yang menambah keutamaan dan keistimewaan ibadah di hari raya ini.
Penting untuk diingat bahwa meskipun takbir lebih banyak dalam sholat Idul Fitri, membaca Al-Fatihah dan surat lainnya tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tata cara sholat ini.
Advertisement
Rakaat Kedua: Takbiratul Ihram Lima Kali
Pada rakaat kedua, terdapat takbir tambahan sebanyak lima kali, yang dilakukan setelah berdiri kembali. Setiap kali takbir, tangan diangkat dan dilafalkan dengan suara yang jelas. Bacaan yang dianjurkan untuk dibaca di sela-sela takbir ini adalah sama seperti pada rakaat pertama, yaitu bacaan yang mengagungkan Allah, seperti "Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar."
Setelah takbir lima kali, umat Muslim melanjutkan sholat dengan membaca Al-Fatihah dan surat Al-Ghâsyiyah, kemudian melakukan gerakan-gerakan sholat seperti ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga salam.
Takbir sebanyak lima kali pada rakaat kedua ini adalah bagian dari sunah dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri. Jika ada kelupaan dalam melafalkan takbir ini, tidak akan menggugurkan keabsahan sholat, tetapi tetap disarankan untuk mengikutinya.
Jangan Buru-Buru Pulang dan Dengarkanlah Khutbah
Setelah selesai melaksanakan sholat Idul Fitri, jemaah disarankan untuk tidak buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam. Khutbah ini merupakan bagian dari tata cara sholat Idul Fitri dan memiliki kedudukan penting. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis, setelah sholat Idul Fitri, imam akan menyampaikan khutbah dalam dua bagian, yang dipisahkan dengan duduk.
Khutbah pertama dimulai dengan takbir sembilan kali, sementara khutbah kedua dimulai dengan takbir tujuh kali. Kedua khutbah ini memiliki tujuan untuk memberi nasihat dan pengingat kepada umat Islam, sekaligus memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah di hari raya. Meskipun tidak wajib, mendengarkan khutbah setelah sholat Idul Fitri sangat dianjurkan sebagai bagian dari kesempurnaan ibadah hari raya.
Bagi mereka yang tidak sholat berjemaah, khutbah ini dapat ditinggalkan, namun bagi yang hadir, disarankan untuk mendengarkannya hingga selesai, karena ini merupakan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Apa niat sholat Idul Fitri yang benar?
Niat yang benar adalah "Ushalli sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini (ma’mûman/imâm) lillahi ta’ala," yang berarti "Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."
2. Berapa kali takbir yang dilakukan dalam sholat Idul Fitri?
Pada rakaat pertama, takbir dilakukan tujuh kali, dan pada rakaat kedua lima kali.
3. Apakah bacaan Al-Fatihah harus diikuti dengan surat lainnya dalam sholat Idul Fitri?
Ya, setelah Al-Fatihah, disunahkan membaca surat Al-A’la pada rakaat pertama dan surat Al-Ghâsyiyah pada rakaat kedua.
4. Apakah khutbah setelah sholat Idul Fitri wajib didengarkan?
Khutbah tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan untuk didengarkan bagi mereka yang sholat berjemaah.
5. Apakah ada aturan khusus dalam takbir sholat Idul Fitri?
Takbir pada sholat Idul Fitri dilakukan lebih banyak dibandingkan dengan sholat fardhu, dengan tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
