[Resolusi 2014] Mendalami Budaya Leluhur: Batak

Namaku May Lim Charity, nama yang memang sedikit unik, kalau tak mau dibilang aneh untuk kebanyakan nama pribumi Indonesia tulen.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Des 2013, 15:57 WIB
Diterbitkan 27 Des 2013, 15:57 WIB
27122013-batak.jpg
Citizen6, Jakarta: Namaku May Lim Charity, nama yang memang sedikit unik, kalau tak mau dibilang aneh untuk kebanyakan nama pribumi Indonesia tulen. Nama tersebut mempunyai sejarah panjang proses kelahiranku yang diambil dari Hari Kelahiran 5 Mei (dibalik menjadi: May Lim) dan Charity berasal dari bahasa Inggris berarti “amal”, karena kelahiranku yang prematur (tidak mempunyai harapan hidup), akan tetapi keajaiban Tuhan punya cerita tersendiri bagi hidupku.

Aslinya aku adalah keturunan Batak, marga Pakpahan. Akan tetapi aku kelahiran Padang, karena bapak dan ibu pindahan dari palembang karena tugas bapak di salah satu perusahaan BUMN yang mengharuskan ke Padang. Barulah setamat kuliah, aku merantau ke Jakarta tahun 2006. Proses sejarah panjang hidup tersebut, membuat pengetahuan akan adat istiadat Batak menjadi terbatas.

Aku sering diajarkan adat batak oleh bapak, akan tetapi minatku tidak tumbuh mekar seperti saat ini. Resolusi di tahun 2014 adalah “mempelajari bahasa batak, kebudayaan batak, tarombo batak (sejarah keturunan nenek moyang), mendatangi tanah leluhur di pulau samosir dan terakhir menguasai satu alat musik batak yaitu gondang (sering dipakai pada acara adat Batak)”. Kenapa aku mempunyai resolusi seperti itu? Jawabnya: “Benarlah kata para filsuf dan sejarawan bahwa kita tidak akan tahu kemana tujuan kita, bilamana kita tidak tahu asal mula kita”.

Aku merasakan sekali ada gap (penghalang) dalam kehidupan sehari-hari, bila dihadapkan pada acara adat Batak. Pengetahuan adat Batak terasa penting, bilamana aku akan melangsungkan pernikahan. Terlebih aku seorang pria (budaya batak menganut sistim patrilineal).

Praktek resolusi tersebut yakni awal bulan Januari 2014, aku akan membeli buku-buku batak. Aku targetkan mempelajari buku batak selesai dalam tempo 6 bulan, sembari belajar bahasa batak (melalui kamus dan internet). Aku juga akan mengikuti pesta batak yang biasanya jatuh pada pertengahan bulan sampai dengan bulan November.

Di bulan Desember, aku akan ambil cuti 1 bulan (cuti alasan penting) mengunjungi tanah leluhur di Pulau Samosir, sekaligus merasakan atmosfer budaya batak serta mempelajari alat musik gondang serta akan menapak tilas tarombo marga nenek moyang. Aku juga sekaligus merayakan natal dan pergantian tahun di tanah leluhur. Pengalaman yang bakal indah bagiku. Semoga adat batak bisa menghantarkanku pada pernikahan dan kehidupan yang lebih baik. Adat Batak, terminal tujuan hidupku. Amin. (kw)

Penulis:
May Lim Charity
Jakarta, charity_mayXXX@yahoo.com

Baca Juga:
[Resolusi 2014] Punya Nama Seabadi Pramoedya Ananta Toer
[Resolusi 2014] Mengubah Media Menjadi Media Digital
Resolusi 2014] Menjadi Pendidik yang Sekian Lama Tertunda

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya