Pemerintah Inggris Bakal Perkuat Aturan Iklan Cryptocurrency

Pemerintah Inggris telah mengatakan bermaksud untuk memperkuat aturan yang mengatur iklan kripto agar sejalan dengan aset keuangan lainnya.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 19 Jan 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris telah mengatakan bermaksud untuk memperkuat aturan yang mengatur iklan kripto agar sejalan dengan aset keuangan lainnya.

Menurut dokumen 'Cryptoasset Financial Promotions Response', aturan akan digunakan untuk meningkatkan perlindungan konsumen sekaligus mendorong inovasi.

Departemen Keuangan mengatakan, undang-undang yang diusulkan juga akan memberi pengawas keuangan Inggris, Financial Conduct Authority (FCA),  kekuatan untuk mengatur pasar kripto secara lebih efektif.

"Pemerintah hanya berusaha untuk mengubah kegiatan yang sangat relevan dengan bisnis aset kripto, untuk menghindari amandemen yang tidak perlu dan tidak proporsional terhadap batas peraturan”, kata dokumen  itu, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (19/1/2022). 

Pemerintah mulai berkonsultasi tentang kerangka kerja yang diusulkan untuk mengatur promosi kripto pada  2020 dan sejak itu  Otoritas Standar Periklanan (ASA) telah turun tangan untuk melarang iklan yang menyesatkan pada beberapa kesempatan.

Awal bulan ini, ASA melarang dua iklan oleh Crypto.com yang mengatakan perusahaan mendorong orang untuk membeli Bitcoin dengan kartu kredit. Namun, ASA mengatakan tidak akan melarang penggunaan istilah 'blockchain' karena tidak dianggap sebagai aset tetapi teknologi yang mendasarinya.

Token hibrida dan teknologi buku besar terdistribusi (DLT) juga dihapus dari definisi aset kripto karena memenuhi syarat. Pemerintah juga telah memutuskan untuk mempertahankan kesepadanan dalam definisi aset kripto yang memenuhi syarat, meninggalkan NFT di luar cakupan juga.

“Sementara sebagian besar aset kripto saat ini menggunakan teknologi buku besar terdistribusi (DLT), mungkin ini berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan industri,” kata tanggapan konsultasi. 

"Oleh karena itu, pemerintah Inggris mengusulkan untuk menghapus referensi ke DLT dari definisi aset kripto yang memenuhi syarat,” lanjut tanggapan konsultasi itu.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jumlah Pengguna Meningkat

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Departemen Keuangan menambahkan, sementara jumlah pengguna kripto di negara itu meningkat, pemahaman publik tentang aset kripto menurun dengan hanya 71 persen dari mereka yang telah mendengar tentang aset kripto yang mengidentifikasi definisinya dengan benar. 

Selain itu, Departemen Keuangan menambahkan bahwa pemerintah Inggris merencanakan masa transisi enam bulan dari finalisasi hingga publikasi aturan promosi keuangan yang diusulkan oleh  FCA.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya