Terra Luna Jeblok, CEO Terraform Do Kwon Siapkan Penyelamatan

Dalam 24 jam terakhir, Terra (LUNA) merosot 84,89 persen dan sepekan 94,75 persen. Saat ini, Terra Luna di posisi USD 4,44.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Mei 2022, 23:02 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2022, 23:02 WIB
Aset Kripto
Terra (LUNA) dan TerraUST jeblok pada Rabu, 11 Mei 2022. Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - CEO Terraform Labs dan pembuat Terra, Do Kwon belum menerima kekalahan seiring Terra Luna dan Terra USD (UST) yang terpuruk.

Selama menanti 18 jam, Terra (LUNA) dan TerraUSD (UST) terjun bebas, Do Kwon telah mengumkan “rencana penyelamatan” untuk komunitas Terra.

Mengutip CNBC,TerraUSD atau UST jatuh ke level 26 sen. TerraUSD yang disebut stablecoin ini dimaksudkan untuk mempertahankan 1-1 dengan dolar AS. Itu adalah perdagangan terakhir sekitar 47 sen, menurut data Coinbase.

Sementara itu, token LUNA  kurang dari 90 sen sebelum sedikit pulih menjadi USD 2,77. Koin LUNA telah susut kapitalisasi pasarnya 96 persen dalam tujuh hari terakhir. Saat ini LUNA memiliki kapitalisasi pasar lebih kecil dari rekan stablecoinnya. Mengutip data Coinmarketcap, kapitalisasi pasar Terra (LUNA) sebesar USD 3,78 miliar atau sekitar Rp 54,93 triliun (asumsi kurs Rp 14.515 per dolar AS).

Dalam 24 jam terakhir, Terra (LUNA) merosot 84,89 persen dan sepekan 94,75 persen. Saat ini, Terra Luna di posisi USD 4,44. Sementara itu, TerraUSD (UST) melemah 45,53 persen dalam 24 jam terakhir dan sepekan anjlok 50,76 persen. Saat ini, TerraUSD di posisi USD 0,4297.

Mengutip Cointelegraph,menanggapi koreksi yang terjadi, Kwon telah merencanakan “beberapa tindakan perbaikan” untuk menyelamatkan miliaran yang telah menyusut dari total kapitalisasi pasar Terraform Labs.

Protokol stablecoin “terdesentralisasi” UST telah hasilkan solusi awal untuk situasi bencana dengan patokannya terhadap dolar Amerika Serikat telah rusak. Prosesnya harusnya memperkuat pembakaran UST yang sejauh ini tidak efektif dalam mencapai paritas dolar untuk stablecoin.

Dalam unggahan di Twitter, Kwon menyarankan timnya meningkatkan base pool dari 50 juta menjadi 100 juta hak penarikan khusus (special drawing rights) dan mengurangi PoolRecoveryBlock dari 36 menjadi 18. Ini akan meningkatkan kapasitas pencetakan dari USD 293 juta menjadi USD 1200 juta.

Intinya, tim akan mencetak UST empat kali lebih banyak dari biasanya. Proses ini menciptakan istilah kripto baru yang disebut pelonggaran kwontative atau pencetakan uang.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berbeda dengan Stablecoin Lain

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Tidak jelas mengapa Kwon menulis USD 1200MM daripada USD 1,2 miliar. Sejumlah komentator Twitter mengira itu kurangi pukulan dan mengurangi skala masalah.

Head of Portfolio Management Securitize Capital, Adil Abdulalli menuturkan, tidak seperti stablecoin lain seperti USD Coin dan Tether. UST adalah stablecoin algoritmik dan tidak didukung oleh cadangan uang tunai. “Sebagai perbandingan, circle memastikan stabilitas USDC dengan setiap USDCoin didukung oleh satu dolar AS, menyoroti pentingnya memilih stablecoin yang tepat,” kata dia.

Terlepas dari tugas Sisyphean yang berpotensi di depan tim Terra, Kwon terus berusaha untuk mengumpulkan dukungan dan membuat kebisingan untuk mendukung ekosistem Terraform. Jika UST mencapai paritas dolar AS dan LUNA kembali ke tertinggi sepanjang masa, itu akan membuat kandidat kuat untuk kembali menjadi kripto luar biasa sepanjang masa.

 


Harga Kripto Rabu Pagi 11 Mei 2022

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas masih terus melanjutkan keterpurukan. Kripto jajaran teratas masih kompak alami koreksi cukup dalam.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, 11 Mei 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 2,25 persen dalam 24 jam dan 19,55 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 30.446,18 per koin atau setara Rp 442,2 juta (asumsi kurs Rp 14.526 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga masih melemah. Selama 24 jam terakhir, ETH anjlok 0,68 persen dan 18,13 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.288,08 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin juga masih melema. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 0,02 persen dan 18,92 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 311,08 per koin. 

 


Harga Kripto Lainnya

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Kemudian Cardano (ADA) juga masih berkutat di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 3,94 persen dan 20,71 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,6136 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 3,88 persen dan 25,61 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 64,09 per koin.

XRP juga masih terkoreksi sangat dalam. Dalam satu hari terakhir, XRP turun 1,51 persen dan 17,14 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,5017 per koin. 

Terra (LUNA) melemah sangat dalam. Terra anjlok 66,15 persen dalam 24 jam terakhir dan 82,47 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 14,46 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,03 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya turun ke level USD 0,9998.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya