Pasar Kripto Masih Kuat, Waspadai Tiga Sentimen Negatif

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menuturkan, reli singkat yang terjadi pada perdagangan pasar kripto disebabkan oleh sentimen positif dari the Fed.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Jul 2022, 05:44 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2022, 15:35 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir pekan, situasi pasar kripto membuat hati investor semringah. Lantaran secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap melaju optimis ke zona hijau pada perdagangan Jumat, 15 Juli 2022 pukul 12.00 WIB.

Melansir CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga USD 20.526 atau melonjak 1,31 persen dalam sehari terakhir. Nilai Ethereum (ETH) ikut naik 7,31 persen ke USD 1.195 pada waktu yang sama.

Sementara altcoin lainnya juga tidak meroket, seperti XRP, Solana (SOL), Dogecoin (DOGE) dan Cardano (ADA) harga melonjak masing-masing 6,59 persen, 6,89 persen, 1,23 persen dan 1,30 persen dalam 24 jam terakhir.

Lalu apa yang menyebabkan pasar kripto bergejolak positif?

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menuturkan, reli singkat yang terjadi pada perdagangan pasar kripto disebabkan oleh sentimen positif dari komentar terbaru pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed).

Sejumlah pejabat The Fed menyebutkan lembaga otoritas moneter tersebut kemungkinan besar tidak akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin gara-gara inflasi AS menyentuh level tertingginya dalam 41 tahun terakhir.

"Kemarin sejumlah pejabat The Fed menyangkal akan menaikan suku bunga acuan hingga 100 bps, tetapi condong ke 75 bps pada pertemuan mendatang. Kabar ini tampak disambut positif oleh investor sehingga nilai aset kripto masih sukses mempertahankan kinerjanya,” kata Afid dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (15/7/2022).

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penguatan Hanya Sementara?

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Banyak investor yang menjadi bergairah untuk kembali melakukan transaksi di market kripto, walaupun situasi di pasar saham saat ini lesu. Meski demikian, reli singkat ini hanya bertahan sementara lantaran belum didukung aksi akumulasi yang kuat dari pelaku pasar.

Berdasarkan data CoinMarketCap, nilai market cap aset kripto belum tembus USD 1 triliun dan volume trading harian di bursa kripto turun 5,14 persen dalam sehari terakhir. Tampaknya investor masih khawatir inflasi tinggi dan ancaman resesi dalam jangka waktu pendek.

Sementara itu, pergerakan Bitcoin sekarang mengharapkan The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi akhir bulan ini, yang selanjutnya dapat berdampak pada harga.

Pergerakan harga Bitcoin akan berada di kisaran harga USD 20.317 dan masih berpotensi naik hingga ke level harga US$ 21.127. Namun, apabila harga Bitcoin kembali koreksi, kemungkinan turun dan retest support pada harga USD 19.772.

Tiga Sentimen Negatif Bisa Tekan Pasar Kripto

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Ada setidaknya tiga faktor yang bisa membuat pergerakan market kripto kembali tertekan. Lantaran telah terjadi anomali di mana, nilai aset kripto ternyata masih bertahan meski data inflasi AS menyentuh level tertingginya dalam 41 tahun terakhir pada Juni.

Melihat data historisnya, nilai aset kripto biasanya langsung rontok setelah perilisan data tersebut. Sebab, pelaku pasar selalu mengaitkan hasil data inflasi dengan rencana moneter yang akan ditempuh bank sentral AS, The Fed.

Maka dari itu, faktor pertama adalah jika The Fed merespons inflasi dengan kenaikan suku bunga acuan ekstra kencang, maka selera investor perlahan bakal pudar. Dampaknya akan memberikan tekanan negatif pada harga untuk aset berisiko, dari saham ke Bitcoin.

Selanjutnya, datang dari kabar platform pinjam meminjam kripto, Celsius yang tengah menyiapkan dokumen kebangkrutan. Menurut dokumen yang diajukan ke pengadilan tata usaha New York, Celsius ternyata memiliki aset USD 4,3 miliar dan kewajiban USD 5,5 miliar, sehingga perseroan punya defisit neraca sebesar USD 1,2 miliar.

Selain itu, faktor lainnya adalah berkembangan dari kasus Mt Gox yang saat ini memiliki 142.000 Bitcoin siap untuk dijual dalam rangka ganti rugi korban. Walau terdengar seperti kabar positif, ganti rugi ini dapat membuat tekanan jual yang besar di pasar kripto, terutama untuk Bitcoin.

Harga Kripto Jumat Pagi 15 Juli 2022

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya masih berada di zona hijau pada perdagangan Jumat pagi (15/7/2022). Mayoritas bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya menghijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat, 15 Juli 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) naik 1,56 persen dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin melemah 5,14 persen dalam sepekan. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 20.525,59 atau sekitar Rp 308,90 juta (asumsi kurs Rp 15.049 per dolar AS).

Harga ethereum (ETH) juga melanjutkan penguatan dalam 24 jam terakhir. Harga ethereum melambung 7,01 persen. Selama sepekan, harga ethereum turun 3,57 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.187,88 atau sekitar Rp 17,86 juta.

Selanjutnya binance coin (BNB) juga melanjutkan penguatan. Harga BNB menanjak 3,63 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga BNB merosot 1,61 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 237,71.

Kemudian harga Cardano (ADA) naik 2,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga ADA anjlok 8,05 persen. Kini harga cardano berada di posisi USD 0,4404.

Harga solana (SOL) juga berada di zona hijau. Harga solana melambung 6,19 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga solana tersungkur 4,19 persen. Saat ini, harga solana di posisi USD 36,82.

 

Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Selain itu, harga XRP menanjak 2,05 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga XRP merosot 3,57 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,3306.

Harga dogecoin (DOGE) naik 1,27 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga dogecoin tersungkur 11,68 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,06244.

Stablecoin tether (USDT) menguat tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDT bergerak di zona merah. Kini harga USDT berada di posisi USD 0,9994.

Sedangkan USD Coin (USDC) melemah tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga USDC berada di zona hijau. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1.

Di sisi lain, harga binance USD (BUSD) merosot 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BUSD turun terbatas 0,02 persen. Kini, harga BUSD berada di posisi USD 1,00.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya