Gerak Pasar Kripto Beragam Jelang Rilis Data Inflasi AS

Kenaikan beberapa kripto disebabkan oleh investor yang melihat pasar saham AS sedang cemerlang.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Sep 2022, 14:17 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 14:17 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan pasar kripto pada Selasa (13/9/2022) pagi secara keseluruhan bervariasi. Harga Bitcoin masih menikmati reli ke zona hijau, tetapi Ethereum jatuh cukup dalam.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengungkapkan beberapa nilai aset kripto yang menguat disebabkan oleh investor yang melihat pasar saham AS sedang tampil cemerlang, meski mengantisipasi jelang perilisan data inflasi AS. 

“Saat ini, investor selalu berkaca pada indeks saham AS untuk melihat kondisi selera risiko investor secara umum,” ujar Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Selasa, 13 September 2022.

Pembacaan data inflasi terbaru akan dilakukan pada Selasa malam nanti dan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan memeriksa data inflasi untuk menentukan apakah akan mempercepat atau memperlambat laju kenaikan suku bunga. 

Menurut konsensus terakhir, inflasi AS diperkirakan akan mencapai 8,5 persen secara tahunan di Agustus atau tidak jauh dengan data bulan sebelumnya.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) sedang mempertahankan hubungan terbalik dengan harga BTC. DXY di posisi 108.19 sedang turun 0,14 persen. Koefisien korelasinya relatif terhadap bitcoin adalah -0,9.

Khusus Bitcoin, Afid menjelaskan, kenaikan harga dipicu juga oleh investor yang tampaknya masih merasakan euforia kabar mengenai Microstrategy yang berniat menjual saham sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun dan akan menggunakannya untuk menambah kelolaan BTC-nya.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penyebab Ethereum Koreksi

Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

“Pergerakan harga Bitcoin perlahan naik mendekati day-20 exponential moving average (EMA) dan resistance pada level USD 24.817 menjadi target naik terdekat pada fase pullback Bitcoin,” jelas Afid.

Sementara, nilai Ethereum yang sedang koreksi disebabkan oleh antisipasi investor terhadap The Merge yang semakin mendekat. Dari analisis teknikalnya, pergerakan ETH sudah membentuk overbought, sehingga akan sedikit koreksi sejenak.

Kendati begitu, perhatian investor sejatinya masih bersemangat dengan peristiwa pembaruan jaringan Ethereum atau disebut The Merge, yang sedianya akan meluncur pada 15 September mendatang. Meski, antisipasi atas peristiwa itu terbilang tinggi, nilai ETH sedang terkoreksi sedikit.

“ETH masih berpotensi untuk kembali rebounce menuju harga USD 1.766 dan level tertinggi atau resistance berada di USD 1.790. Level support terkuatnya berada di harga USD 1.490,” pungkas Afid.

Harga Kripto Selasa Pagi 13 September 2022

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sebelumnya harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa, 13 September 2022. Mayoritas kripto kembali melemah setelah sempat menguat pada hari sebelumnya.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (13/9/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 3,35 persen dalam 24 jam terakhir dan 13,16 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 22.361 per koin atau setara Rp 332,2 juta (asumsi kurs Rp 14.860 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) masih terkoreksi pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH ambles 1,94 persen, tetapi masih meroket 7,40 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.714 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih bertengger di zona merah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,19 persen. Namun masih naik 6,27 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 292,43 per koin. 

 

Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Kemudian Cardano berhasil menguat pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA naik tipis 0,18 persen, tetapi masih menguat tipis 2,03 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5061 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali bertahan di zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL meroket 7,43 persen dan 16,74 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 37,38 per koin.

Begitupun XRP yang turut menguat pagi ini. XRP melesat 0,69 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,74 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3574 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih bertahan di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam masih bertahan di kisaran USD 1 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya