Pasar Kripto Anjlok, Microstrategy Kembali Serok 301 Bitcoin Rp 90 Miliar

Saylor merinci neraca perusahaan sekarang memegang 130.000 bitcoin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Sep 2022, 08:57 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 08:57 WIB
Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua eksekutif Microstrategy Michael Saylor, mengungkapkan perusahaannya baru-baru ini membeli 301 bitcoin seharga USD 6 juta atau setara Rp 90,2 miliar dengan harga rata-rata USD 19.851 per koin. 

Saylor merinci neraca perusahaan sekarang memegang 130.000 bitcoin. Saat ini Microstrategy jadi salah satu perusahaan dengan jumlah bitcoin terbesar yang dipegang oleh bisnis publik saat ini.

Pembelian terakhir pada 28 Juni membawa simpanan BTC Microstrategy hingga 129.699 bitcoin dan 301 yang diperoleh minggu ini membuat jumlah bitcoin perusahaan menjadi 130.000 BTC. 

“Microstrategy telah membeli 301 bitcoin tambahan seharga USD 6,0 juta dengan harga rata-rata USD 19.851 per koin. Microstrategy memegang 130.000 bitcoin yang diperoleh seharga USD 3,98 miliar dengan harga rata-rata USD 30.639 per bitcoin.” tulis Saylor pada Selasa, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (21/9/2022). 

Saat ini, tidak ada perusahaan publik lain yang memiliki bitcoin (BTC) sebanyak Microstrategy Saylor. Namun, wali dari persidangan kebangkrutan Mt Gox dilaporkan memiliki 141.686 BTC yang akan didistribusikan kepada kreditur di beberapa titik waktu. 

Galaxy Digital Holdings yang terdaftar secara publik berada di urutan kedua setelah Microstrategy, dengan sekitar 40.000 BTC disimpan di neraca perusahaan. 

Disclaimer:  Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


MicroStrategy Bakal Jual Saham Rp 7,4 Triliun untuk Beli Bitcoin

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Sebelumnya, perusahaan pengembang perangkat lunak yang telah menjadi perusahaan bitcoin (BTC), MicroStrategy (MSTR), berencana untuk menjual hingga USD 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun saham untuk mendanai lebih banyak pembelian cryptocurrency.

Dilansir dari CoinDesk, Sabtu (10/9/2022), pengajuan pada Jumat kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengungkapkan penawaran saham, yang akan dilakukan untuk tujuan perusahaan umum, termasuk pembelian bitcoin.

Hal ini menjadi sorotan karena tanda nyata pertama dari pendiri MSTR, Michael Saylor, yang baru-baru ini mengundurkan diri sebagai CEO untuk menjadi ketua eksekutif dan fokus membeli bitcoin. 

Saylor benar-benar tidak mundur dari rencananya yang berani untuk mengubah MicroStrategy menjadi perusahaan yang memiliki cadangan kripto besar. 

Sejak 2020, dia menggunakan uang yang dikumpulkan dari penawaran saham dan obligasi untuk membeli sekitar 130.000 bitcoin, senilai lebih dari USD 2 miliar. 

Meskipun begitu, hal ini berdampak cukup buruk bagi perusahaan MicroStrategy, yang harganya menjadi sangat terikat dengan harga bitcoin,  mengakibatkan kerugian USD 1,2 miliar karena penurunan bitcoin  tahun ini. 

Tetapi saham MSTR sendiri melonjak 12 persen pada Jumat (9/9/2022) karena bitcoin melonjak hampir 10 persen. Namun, saham kembali turun sekitar 1,5 persen dalam perdagangan setelah jam kerja setelah pengumuman penawaran saham, yang akan melemahkan nilai saham yang ada.

Cowen dan BTIG, dua bank investasi paling terkemuka yang mencakup saham terkait kripto, memimpin penawaran saham MSTR. Rencana dari Saylor ini muncul di tengah kasus Saylor dan MicroStrategy baru-baru ini dituntut oleh District of Columbia karena diduga menghindari pajak atas penghasilan Saylor di distrik tersebut.


Ingin Fokus pada Bitcoin, Michael Saylor Tinggalkan Posisi CEO MicroStrategy

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, Michael Saylor dari MicroStrategy meninggalkan perannya sebagai CEO untuk menjadi Ketua Eksekutif perusahaan, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh perusahaan pada Selasa, 2 Agustus 2022 Nantinya, Presiden perusahaan, Phong Le, akan mengambil alih kendali dari Saylor.

Sebagai Ketua Eksekutif Saylor akan dapat lebih fokus pada strategi akuisisi bitcoin dan inisiatif advokasi bitcoin terkait, sementara Phong akan diberdayakan sebagai CEO untuk mengelola operasi perusahaan secara keseluruhan.

Saylor telah berperan sebagai kepala eksekutif sejak meluncurkan perusahaan pada 1989. MicroStrategy go public pada 1998. Saham MicroStrategy telah turun lebih dari 48 persen pada 2022. Bitcoin turun lebih dari 51 persen selama periode waktu yang sama. 

Hal ini tentunya memengaruhi perusahaan karena jumlah eksposure pada Bitcoin yang cukup banyak.

“Saya percaya bahwa pemisahan peran Ketua dan CEO akan memungkinkan kami untuk lebih mengejar dua strategi perusahaan kami untuk memperoleh dan memegang bitcoin dan mengembangkan bisnis perangkat lunak analitik perusahaan kami,” kata Saylor dalam keterangan tertulis, dikutip dari CNBC, Rabu (3/8/2022). 

 


Selanjutnya

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Pengumuman itu muncul saat perusahaan mengumumkan pendapatan kuartal kedua, di mana total pendapatannya turun 2,6 persen dibandingkan tahun lalu. Perusahaan juga melaporkan biaya penurunan nilai sebesar USD 918 juta atau sekitar Rp 13,6 triliun pada nilai aset digitalnya, mungkin terutama bitcoin.

MicroStrategy telah menambahkan bitcoin ke neraca perusahaannya selama dua tahun terakhir. Perusahaan sekarang telah menghabiskan hampir USD 4 miliar untuk memperoleh bitcoin dengan harga rata-rata USD 30.700.

MicroStrategy telah menggunakan utang perusahaan untuk membeli bitcoin, dan pada Maret, Saylor memutuskan untuk mengambil langkah lain menuju normalisasi keuangan yang didukung bitcoin ketika ia meminjam USD 205 juta menggunakan bitcoinnya sebagai jaminan untuk membeli lebih banyak cryptocurrency.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya