6 Fakta Bitcoin, Kripto dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di Dunia

Berikut fakta-fakta seputar kripto terbesar, Bitcoin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 07 Feb 2023, 11:02 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2023, 11:02 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Bitcoin menjadi salah satu aset kripto paling terkenal di dunia di antara puluhan ribu aset kripto yang beredar secara global saat ini. Di samping menjadi kripto paling terkenal di dunia, ternyata ada fakta-fakta di balik Bitcoin. \

Berikut beberapa fakta seputar Bitcoin dirangkum Liputan6.com, Selasa (7/2/2023).

1. Jadi Aset Kripto Pertama di Dunia

Dilansir dari Investopedia, Bitcoin diperkenalkan ke publik pada 2009 oleh pengembang anonim atau kelompok pengembang yang menggunakan nama Satoshi Nakamoto. Hal ini membuat Bitcoin menjadi aset kripto pertama di dunia. 

Nakamoto, awalnya menggambarkan perlunya sistem pembayaran elektronik berdasarkan bukti kriptografi, bukan kepercayaan.

2. Kripto dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Salah satu penyebab Bitcoin menjadi aset kripto paling terkenal kapitalisasi pasarnya yang terbesar di antara kripto lainnya. Bitcoin menempati posisi pertama sebagai kripto dengan kapitalisasi terbesar.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap,  Senin (6/3/2023), kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini berada di level Rp 6.700 triliun. 

 

3. Harga Tertinggi dan Terendah yang Pernah Dicapai

Sepanjang perjalanannya sebagai kripto pertama di dunia, Bitcoin telah mengalami beberapa kali kenaikan dan penurunan harga. 

Pada Juli 2010, bitcoin mulai diperdagangkan pada USD 0,0008 atau setara Rp 12,06 (asumsi kurs Rp 15.079 per dolar AS), perlahan naik ke kisaran USD 10 atau setara Rp 150.796 hingga melonjak menjadi USD 250 atau setara Rp 3,7 juta pada April 2013.

Bitcoin berhasil mencapai harga tertinggi sepanjang masa pada November 2021, saat itu Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 69.000 atau sekitar Rp 1 miliar. 

Sedangkan untuk harga terendah, Menurut data historis di Investing.com, harga Bitcoin tidak pernah menembus di atas USD 0,40 atau setara Rp 6.028 per bitcoin pada 2010 tetapi berhasil mencapai level tersebut pada awal 2011. 

Kemudian pada Februari 2011, harganya melewati USD 1 atau setara Rp 15.070. Hanya beberapa bulan kemudian, pada Mei, secara singkat melebihi USD 8 atau setara Rp 120.586 hanya dalam beberapa bulan.

 

4. Miliki Total Pasokan 21 Juta

Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Bitcoin secara global tidak memiliki pasokan yang banyak, berdasarkan data dari Coinmarketcap, pasokan Bitcoin hanya ada sebanyak 21 juta koin. Per 6 Februari 2023, sudah ada 19,282,600 Bitcoin yang beredar di dunia. 

5. Banyak Perusahaan Besar Menyimpan Bitcoin

Sebagai aset dengan harga termahal dan kapitalisasi terbesar, Bitcoin menjadi salah satu aset kripto yang banyak disimpan oleh perusahaan besar di dunia. 

Beberapa di antaranya adalah MicroStrategy dengan 130.000 BTC sekitar USD 2,48 miliar atau setara Rp 37,3 triliun dan Galaxy Digital Holdings dengan 16.400 BTC sekitar USD 313 juta atau setara Rp 4,7 triliun.

Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla juga memegang Bitcoin. Nilai aset digitalnya pada akhir kuartal 2022 adalah USD 184 juta atau setara Rp 2,7 triliun. 

 

6. Jadi Alat Pembayaran Sah di El Salvador

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sebagai aset investasi, Bitcoin juga dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang membuat Bitcoin alat pembayaran sah negara pada 2021. Langkah tersebut sebagian besar ditanggapi dengan skeptisisme dan kekhawatiran dari komunitas global, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. 

Legislator AS juga memperingatkan agenda Bitcoin El Salvador dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan di negara tersebut dan melemahkan kebijakan sanksi AS. 

Meskipun harga Bitcoin telah turun lebih dari 50 persen sejak undang-undang tersebut berlaku, Presiden El Salvador Nayib Bukele tetap menjadi pembawa bendera yang teguh untuk mata uang digital. 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lipsus Bitcoin
Infografis bitcoin (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya