Mengenal Apa Itu Staking Kripto yang Tengah Jadi Pengawasan SEC

Staking adalah cara bagi investor untuk mendapatkan hasil pasif atas kepemilikan cryptocurrency.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 14 Feb 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 06:00 WIB
Kripto. Dok: Traxer/Unsplash
Kripto. Dok: Traxer/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Pada Kamis, 9 Februari 2023, Kraken salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia, menutup program stakingnya dan membayar denda USD 30 juta atau setara Rp 456,2 miliar (asumsi kurs Rp 15.207 per dolar AS) kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

SEC menyebut Kraken gagal mendaftarkan penawaran dan penjualan program staking kripto nya. Malam sebelumnya, CEO Coinbase Brian Armstrong memperingatkan para pengikut Twitter-nya regulator sekuritas mungkin ingin secara lebih luas mengakhiri staking untuk pelanggan ritel AS.

Pengetatan pada layanan staking, dan staking, dapat menimbulkan konsekuensi yang merusak tidak hanya untuk bursa tersebut, tetapi juga Ethereum dan jaringan blockchain proof-of-stake lainnya. Lantas apa sebenarnya fitur atau program staking kripto yang saat ini tengah menjadi pengawasan SEC?

Apa Itu Staking

Dilansir dari CNBC, Senin (13/2/2023) Staking adalah cara bagi investor untuk mendapatkan hasil pasif atas kepemilikan cryptocurrency mereka dengan mengunci token di jaringan untuk jangka waktu tertentu. 

Misalnya, jika pengguna memutuskan ingin mempertaruhkan kepemilikan Ether, maka pengguna akan melakukannya di jaringan Ethereum. Intinya adalah memungkinkan investor untuk mengunci kripto mereka jika mereka tidak berencana untuk menjualnya dalam waktu dekat.

Cara Kerja Staking

Staking terkadang disebut sebagai versi kripto dari rekening tabungan berbunga tinggi, tetapi ada kelemahan besar dalam perbandingan tersebut: jaringan kripto terdesentralisasi, dan lembaga perbankan tidak. 

Mendapatkan bunga melalui staking bukanlah hal yang sama dengan mendapatkan bunga dari persentase hasil tahunan yang tinggi yang ditawarkan oleh platform terpusat seperti yang mengalami masalah tahun lalu, seperti BlockFi dan Celsius, atau Gemini bulan lalu. 

Penawaran tersebut benar-benar lebih mirip dengan rekening tabungan. Orang akan menyetor kripto mereka dengan entitas terpusat yang meminjamkan dana tersebut dan menjanjikan hadiah kepada deposan dengan bunga (hingga 20 persen dalam beberapa kasus). 

Hadiah bervariasi berdasarkan jaringan tetapi umumnya, semakin banyak investor mempertaruhkan kripto, semakin banyak yang keuntungan atau hasil yang diperoleh.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya