Begini Nasib Kekayaan Miliarder Kripto Selama Penurunan Harga

Berikut daftar miliarder kripto dan jumlah kekayaannya setelah anjloknya harga kripto dan pukulan lain di industri.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 24 Feb 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Industri kripto telah diguncang berbagai masalah sepanjang 2022. Hal itu diperparah dengan runtuhnya salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia FTX. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Industri kripto telah diguncang berbagai masalah sepanjang 2022. Hal itu diperparah dengan runtuhnya salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia FTX

Akibatnya, investor dan pendiri kripto terkaya di dunia secara kolektif kehilangan sekitar USD 116 miliar atau setara Rp 1.762 triliun (asumsi kurs Rp 15.197 per dolar AS) kekayaan pribadi sejak Maret 2022, menurut perkiraan Forbes. 

Beberapa dari mereka telah kehilangan lebih dari setengah kekayaan mereka selama sembilan bulan terakhir. Bahkan ada yang telah kehilangan status miliarder mereka sama sekali.

Dilansir dari Forbes, berikut daftar miliarder kripto dan jumlah kekayaannya setelah anjloknya harga kripto dan pukulan lain di industri. 

Changpeng Zhao

CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ) yang dikenal juga sebagai bos kripto dari tiongkok turut terdampak dari segala kerusuhan yang terjadi di industri kripto sepanjang 2022. 

Menurut data dari Forbes, kekayaan CZ pada Maret 2022 sebesar USD 65 miliar atau setara Rp 987,8 triliun, Namun pada Desember 2022, kekayaan CZ menyusut menjadi USD 4,5 miliar atau setara Rp 68,3 triliun. Ini berarti CZ telah kehilangan USD 60,5 miliar atau setara Rp 919,4 triliun.

Sam Bankman-Fried

Mantan CEO pertukaran kripto bangrut FTX, Sam Bankman-Fried (SBF) diperkirakan memiliki kekayaan sebesar USD 24 miliar atau setara Rp 364,7 triliun pada Maret 2022 sebelum runtuhnya FTX. Kekayaan SBF menurut Forbes menjadi 0 pada Desember 2022 setelah bangkrutnya pertukaran kripto FTX.

Brian Armstrong

Selanjutnya ada CEO Coinbase, Brian Armstrong yang turut merasakan kejamnya industri kripto pada 2022. Kekayaan Armstrong pada Maret 2022 tercatat sebesar USD 6 miliar atau setara Rp 91,1 triliun. Namun kekayaannya turun menjadi USD 1,5 miliar atau setara Rp 22,7 triliun pada Desember 2022.

Chris Larsen

Pendiri Ripple, perusahaan di balik koin kripto XRP, Chris Larsen juga harus rela kekayaannya merosot sepanjang siklus crypto winter pada 2022. Kekayaan Larsen pada Maret 2022 tercatat sebesar USD 4,3 miliar atau setara Rp 65,3 triliun. Kekayaannya turun menjadi USD 2,1 miliar atau setara Rp 31,9 triliun pada Desember 2022

Tyler dan Cameron Winklevoss

Si kembar pemilik pertukaran kripto Gemini, Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss sama-sama terdampak guncangan besar di industri kripto. Kekayaan keduanya pada Maret 2022 tercatat sebesar USD 4 miliar atau setara Rp 60,7 triliun. Namun pada Desember 2022, kekayaan mereka turun menjadi USD 1,1 miliar atau setara Rp 16,7 triliun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Bappebti: Transaksi Kripto di Indonesia Sentuh Rp 12 Triliun per Januari 2023

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya mengungkapkan transaksi kripto di Indonesia per Januari 2023 berada di angka Rp 12 triliun. 

Tirta menjelaskan, transaksi kripto per Januari 2023 tidak berbeda jauh dengan bulan terakhir 2022 yang berada di bawah Rp 20 triliun. 

 “2022 jumlah transaksi yang paling tinggi hanya ada di awal tahun karena masih mengikuti tren akhir 2021 yang tinggi. Pada 2022 kita transaksi per bulan rata-rata itu Rp 25 triliun. Tetapi dipengaruhi transaksi di kuartal awal 2022 yang masih besar,” kata Trta dalam acara Indonesia Crypto Consumer Summit 2023, Selasa (21/2/2023). 

Penyebab Penurunan Jumlah Transaksi

Tirta menambahkan, sejak semester kedua 2022 jumlah transaksi mulai menurun yang berada di kisaran Rp 12 triliun hingga Rp 13 triliun. Tirta menyebut, pihaknya masih mempelajari penyebab penurunan jumlah transaksi kripto di Indonesia. 

“Kita masih pelajari, apakah ini masuk ke fase titik jenuh pasar spot kripto ini atau karena memang pengaruh dari sisi aset kripto yang nilainya melemah. Baru-baru ini beberapa mother coin seperti Bitcoin dan Ethereum mulai menghijau, biasanya ini menarik investor lagi. Jadi kita wait and see dulu, kita lihat transaksi per Februari 2023 ini bagaimana,” jelas Tirta. 

Target Transaksi Kripto di Indonesia

Secara keseluruhan, Tirta mengungkapkan Bappebti tidak memiliki target yang harus dicapai dari segi transaksi kripto di Indonesia. Namun jika melihat sentimen yang membaik, diharapkan transaksi kripto di Indonesia pada 2023 bisa melebihi 2022 yang mencapai Rp 306,4 triliun.

“2023 kalau lihat trennya aset kripto ini kan harusnya bearishnya sudah lewat. Harusnya nanti sudah bisa masuk lagi sampai nanti 2024 hingga 2025 harapannya bisa naik lagi. Soal target, diharapkan bisa melebihi transaksi pada 2022,” pungkas Tirta.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya