Liputan6.com, Jakarta Koin Shiba Inu dibuat secara anonim pada Agustus 2020 dengan nama samaran "Ryoshi". Koin meme ini dengan cepat mendapatkan kecepatan dan nilai karena komunitas investor tertarik dengan pesona lucu koin, dipasangkan dengan berita utama dan Tweet dari kepribadian seperti Elon Musk dan Vitalik Buterin.
Shiba Inu bertujuan untuk menjadi mitra berbasis Ethereum untuk algoritma penambangan berbasis Srypt Dogecoin. Token Shiba Inu dan SHIB adalah bagian dari kumpulan cryptocurrency bertema anjing, termasuk Baby Dogecoin (BabyDoge), Dogecoin (DOGE), JINDO INU (JIND), Alaska Inu (LAS), dan Alaskan Malamute Token (LASM).
Baca Juga
Shiba Inu menjadi salah satu kripto terpopuler dan masuk dalam 15 kripto jajaran teratas berdasarkan kapitalisasi pasar. Shiba Inu (SHIB) juga menjadi meme coin terbesar kedua setelah pendahulunya yaitu Dogecoin.
Advertisement
Pada perdagangan hari ini, SHIB Coin berhasil menguat di tengah kondisi pasar kripto yang sedang melemah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (7/3/2023) SHIB Coin menguat 2,14 persen dalam 24 jam terakhir. Harga SHIB Coin saat ini berada di level Rp 0,1729 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 2,1 triliun.
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 14, naik dari sebelumnya di posisi 15. SHIB Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 94,9 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 549 triliun SHIB Coin dari maksimal suplai tidak tersedia.
Menilik Prospek Kinerja Pasar Kripto di Pekan Kedua Maret 2023
Memulai awal pekan kedua Maret 2023, market kripto tampak tak bergairah. Sepanjang akhir pekan lalu, Bitcoin dan aset kripto lainnya bergerak sideways, cenderung stagnan.
Tim riset Tokocrypto dalam analisis harian yang diterima Liputan6.com, Senin (6/3/2023) mengatakan secara keseluruhan sentimen bearish memang masih kencang pasca potensi kebangkrutan Silvergate merebak.
Ketika kabar itu muncul Bitcoin (BTC) pada Jumat pagi mengagetkan para investornya, dengan penurunan harga hingga 4,87 persen.
“Penurunan pada BTC ini pun menyebabkan index Bitcoin Fear and Greed turun ke angka 48, yang menunjukkan kategori Neutral. Total kapitalisasi pasar kripto kembali ditutup merah, turun 1,20 persen, ditutup pada level 1,022 triliun,” kata tim riset Tokocrypto.
Investor kripto pun saat ini masih menjauh dari market. Di pekan ini saja ada dua sentimen makroekonomi yang harus diperhatikan oleh investor, testimoni ketua The Fed, Jerome Powell di depan kongres pada 7-8 Maret rilis laporan ketenagakerjaan AS atau Nonfarm Payrolls yang keluar 10 Maret.
Dua laporan ekonomi tersebut sangat penting di pasar utama, terutama saham yang korelasi dengan kripto, karena semuanya dapat terbukti menjadi penggerak market.Laporan itu juga bisa mengindikasikan keputusan The Fed dalam kenaikan suku bunga 25 vs 50 bps pada Maret.
“Dari sisi analisis teknikal, pergerakan harga Bitcoin telah mengalami penurunan drastis dan berhasil breakdown support terdekatnya. Tekanan jual yang tinggi menjadi salah satu faktor terjadinya hal tersebut,” jelas tim riset.
Skenario terburuk adalah apabila pergerakan harga Bitcoin berhasil breakdown bisa didorong oleh data laporan ketenagakerjaan yang kurang baik dan komentar The Fed yang belum melunak untuk sedikit mengerem kenaikan suku bunga, menjadi hal krusial pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement