Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Senin (6/1/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik tipis 0,19 persen dalam 24 jam dan 5,09 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 98.412 per koin atau setara Rp 1,59 miliar (asumsi kurs Rp 16.200 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) kembali melemah. ETH turun 0,67 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 8,38 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 58,9 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,67 persen, tetapi masih menguat 2,16 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 11,4 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA terbang 2,25 persen dalam sehari dan 27,61 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 17.820 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL terkoreksi 1,44 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 12,44 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,4 juta per koin.
XRP kembali berada di zona merah. XRP terkoreksi 0,80 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 14,75 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 38.880 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 3,03 persen, tetapi masih menguat 21,60 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 6.198 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah, masing-masing terkoreksi 0,01 persen, tetapi harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,5 triliun atau setara Rp 56.701 triliun, melemah sekitar 0,10 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Proyeksi Harga Kripto Januari 2025, Tembus Berapa?
Harga Bitcoin (BTC) mungkin akan mencapai puncaknya pada pertengahan Januari 2025, Hal itu berdasarkan hasil analisis terbaru dari firma riset mata uang kripto K33.
Jika pola siklus kripto sebelumnya berlanjut, Bitcoin berpotensi mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa dalam hitungan minggu, memberikan peluang bagi investor untuk merealisasikan keuntungan.
Dikutip dari Business Insider, firma riset mata uang kripto K33 mengungkapkan dalam laporan terbarunya bahwa, secara rata-rata, terdapat jarak sekitar 318 hari antara puncak pertama dan puncak terakhir dalam siklus kripto. Puncak pertama pada siklus saat ini tercatat pada 5 Maret 2024, yang menunjukkan bahwa puncak kedua, atau titik tertinggi Bitcoin, mungkin akan terjadi pada 17 Januari 2025.
Tanggal ini sangat berdekatan dengan pelantikan Presiden Donald Trump yang dijadwalkan pada 20 Januari 2025. Sejarah menunjukkan bahwa perubahan pemerintahan, terutama dengan janji untuk lebih mendukung kripto, dapat menjadi katalisator bagi reli harga Bitcoin.
Kebijakan yang lebih ramah terhadap aset kripto, termasuk potensi adopsi Bitcoin sebagai cadangan nasional, telah mendorong harga Bitcoin ke angka enam digit untuk pertama kalinya.
Namun, K33 juga memperingatkan bahwa pasar mungkin sudah terlampau optimis. Dalam catatannya, Kepala penelitian di K33 Vetle Lunde, menyatakan bahwa ekspektasi pasar terhadap perubahan kebijakan pemerintah bisa berlebihan.
"Kami memperkirakan reli saat ini akan mencapai puncaknya pada pertengahan Januari, sebelum pelantikan, dan melihat area ini sebagai momen alami untuk mengurangi risiko dan mengunci keuntungan dalam jangka pendek," ujar Lunde.
Advertisement
Proyeksi Harga Bitcoin
K33 memberikan dua proyeksi harga untuk Bitcoin, berdasarkan dua metode yang berbeda. Berdasarkan siklus harga historis, Bitcoin diperkirakan bisa mencapai USD146.000 pada puncak siklus kali ini. Namun, jika pertumbuhan kapitalisasi pasar Bitcoin terus berlanjut, ada kemungkinan harga dapat melesat hingga USD212.500.
Di sisi lain, Adrian Zduńczyk, seorang teknisi pasar berlisensi yang sering mengamati siklus harga Bitcoin, memperingatkan bahwa setelah puncak, Bitcoin kemungkinan akan mengalami koreksi harga.
Zduńczyk memprediksi koreksi tersebut akan terjadi antara akhir Januari dan Februari 2025, dengan penurunan harga berkisar antara 15% hingga 30%. Meskipun demikian, Zduńczyk percaya harga Bitcoin akan kembali naik setelah koreksi tersebut.