Spekulasi Pasar Kripto, Saham Meme, dan Fartcoin Memanas pada Awal 2025

Token kripto unik bernama fartcoin juga mencuri perhatian dengan lonjakan sebesar 45% dalam sehari

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 06 Jan 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 10:00 WIB
Spekulasi Pasar Kripto, Saham Meme, dan Fartcoin Memanas pada Awal 2025
Awal tahun 2025 membawa gejolak di pasar keuangan, dengan aktivitas perdagangan yang penuh spekulasi. Kripto melonjak, saham meme mendominasi, dan pasar yang lebih luas berjuang menemukan pijakan. (Foto: Unsplash/Traxer)

Liputan6.com, Jakarta - Awal tahun 2025 membawa gejolak di pasar keuangan, dengan aktivitas perdagangan yang penuh spekulasi. Kripto melonjak, saham meme mendominasi, dan pasar yang lebih luas berjuang menemukan pijakan.

Bitcoin kembali ke atas level USD 96.000, mendorong saham-saham yang terkait dengan kripto seperti MicroStrategy, Coinbase, Robinhood, Mara Holdings, dan Riot Platforms mengalami kenaikan signifikan. MicroStrategy, misalnya, naik 3,6% setelah mencatat lonjakan lebih dari 360% sepanjang 2024. Dilansir dari CNBC pada Senin, (6/01/2025). 

Token kripto unik bernama fartcoin juga mencuri perhatian dengan lonjakan sebesar 45% dalam sehari dan mencapai nilai pasar USD 1,38 miliar.

Sementara itu, aktivitas pedagang ritel di media sosial memanas setelah unggahan gif oleh Roaring Kitty, atau Keith Gill, tokoh yang terkenal dengan dukungannya terhadap saham meme seperti GameStop.

Gif tersebut menampilkan sketsa dari Chappelle's Show yang diduga mengisyaratkan saham Unity Software, yang melonjak 9,1%. Ada juga spekulasi bahwa ia kembali menggembar-gemborkan GameStop, yang juga mengalami kenaikan.

Sedangkan saham semikonduktor seperti Nvidia kembali memimpin pasar, naik 3% setelah kecerdasan buatan kehilangan momentum pada akhir 2024.

Saham Topgolf Callaway Brands mencatat lonjakan 14,5% setelah mendapat peningkatan rating dari Jefferies, yang menyebut saham tersebut "oversold" dan menaikkan target harga hingga 65% di atas penutupan tahun lalu.

 

Pasar yang Lebih Luas

Koin Kripto atau Crypto. Disimak harga kripto hari ini.
Koin Kripto atau Crypto. Disimak harga kripto hari ini.

Meski terdapat peningkatan spekulasi, indeks saham utama mengalami fluktuasi besar. Dow Jones Industrial Average sempat naik 300 poin sebelum akhirnya ditutup lebih rendah. Pergerakan ini mengingatkan pada reli pasar setelah kemenangan pemilihan Donald Trump pada 2016, di mana investor optimis terhadap kebijakan pro-bisnis yang diharapkan.

Namun, kekhawatiran juga mulai muncul.Kepala investasi Morgan Stanley Wealth Management, Lisa Shalett mengingatkan potensi risiko dari kebijakan deregulasi.

"Banyak investor berasumsi bahwa dorongan pemerintahan yang akan datang untuk deregulasi akan melepaskan 'semangat hewani',” tulisnya dalam sebuah catatan kepada klien.

“Tetapi bagaimana jika itu hanya mempercepat pemusatan kekuatan monopoli di tangan segelintir orang, melemahkan langkah-langkah ekonomi yang luas, dan meninggalkan sebagian besar masyarakat?” tambahnya.

Pasar keuangan di tahun 2025 dibuka dengan optimisme yang penuh risiko. Spekulasi tinggi mungkin memberikan peluang, tetapi juga membawa volatilitas yang perlu diwaspadai oleh para investor.

 

Mantan Bos Kripto LUNA Mengaku Tak Bersalah di Pengadilan AS

Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Sebelumnya, Mantan bos perusahaan kripto Terraform Labs, Do Kwon mengaku tidak bersalah pada Kamis, 2 Januari 2025 atas tuduhan penipuan kriminal AS setelah diekstradisi dari Montenegro minggu ini.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (3/1/2025), Jaksa federal di Manhattan pada Kamis membuka dakwaan sembilan tuduhan yang mendakwa Kwon, yang mendirikan Terraform Labs yang berbasis di Singapura dan mengembangkan mata uang TerraUSD dan Luna, dengan penipuan sekuritas, penipuan transfer, penipuan komoditas, dan konspirasi pencucian uang.

Hakim memerintahkan Kwon ditahan setelah Chesley mengatakan dia tidak akan mengajukan jaminan saat ini. Kwon membawa salinan dakwaan setebal 79 halaman bersamanya saat polisi AS membawanya keluar dari ruang sidang. Ia diperkirakan akan kembali ke pengadilan pada 8 Januari.

Kwon telah setuju pada Juni lalu untuk membayar denda perdata sebesar USD 80 juta dan dilarang melakukan transaksi kripto sebagai bagian dari penyelesaian senilai USD 4,55 miliar yang dicapainya bersama Terraform dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Dalam dakwaan pada Kamis, kantor Kejaksaan AS Manhattan menuduh Kwon menyesatkan investor pada 2021 tentang TerraUSD, yang disebut stablecoin yang dirancang untuk mempertahankan nilai USD 1.

Kwon diduga memberi tahu investor bahwa algoritma komputer yang dikenal sebagai "Terra Protocol" telah memulihkan nilai koin tersebut ketika turun di bawah patokannya pada Mei 2021, padahal sebenarnya ia mengatur agar perusahaan perdagangan frekuensi tinggi secara diam-diam membeli token senilai jutaan dolar untuk menopang harganya secara artifisial.

 

Michael Saylor Prediksi Harga Bitcoin dapat Sentuh Rp 211 Miliar pada 2045

Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)

Sebelumnya, Michael Saylor, ketua eksekutif MicroStrategy dan salah satu pendukung Bitcoin yang paling terkemuka, telah membuat prediksi yang berani untuk Bitcoin. Saylor juga menyebut akan ada peralihan modal besar ke Bitcoin dalam beberapa dekade mendatang.

Menurut Saylor, perubahan ini akan memungkinkan investor untuk berinvestasi di Bitcoin dengan menjual aset tradisional seperti real estat, sumber daya alam, dan mata uang fiat, sehingga meningkatkan nilai pasar BTC menjadi USD 280 triliun pada tahun 2045.

Saylor juga berpendapat seiring munculnya Bitcoin sebagai aset moneter global yang dominan, Bitcoin akan tumbuh lebih cepat daripada aset tradisional seperti saham, emas, dan real estat. Ia memperkirakan harga satu Bitcoin dapat mencapai USD 13 juta atau setara Rp 211 miliar (asumsi kurs Rp 16.273 per dolar AS) pada 2045.

Dalam presentasi baru-baru ini, Saylor mengisyaratkan masa depan di mana nilai Bitcoin meningkat secara eksponensial, yang ia kaitkan dengan tiga faktor utama yaitu  Inovasi dan Teknologi, inflasi, serta migrasi modal. 

"Seiring meningkatnya kekayaan global melalui kemajuan teknologi, peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai digital akan diperkuat,” kata Saylor, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (3/1/2025).

Saylor menambahkan, meningkatnya inflasi akan mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam aset seperti Bitcoin, yang secara desain bersifat deflasioner. Terkait migrasi modal, Saylor memperkirakan investor akan mentransfer modal dari aset yang kurang produktif atau tidak stabil, seperti real estat Afrika Tengah, gas alam Siberia, dan mata uang Argentina, ke Bitcoin. 

"Orang-orang mempertimbangkan untuk menjual real estat, gas alam, dan bahkan mata uang lokal mereka untuk membeli Bitcoin,” pungkasnya.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya