Liputan6.com, Jakarta Solana (SOL), token asli dari blockchain Solana, telah melonjak 133 persen sejak diperdagangkan hanya dengan USD 10 pada 1 Januari lalu.
Solana terus mengabaikan pukulan yang berkaitan dengan Sam Bankman-Fried. Sementara itu, Bitcoin naik 78 persen dan Ether naik lebih dari 50 persen pada periode tabg sama.
Baca Juga
Sementara kapitalisasi pasar Solana turun menjadi USD 5,3 miliar, sehari setelah FTX menyatakan kebangkrutannya. Kapitalisasi Solana telah pulih sejak kejadian itu, naik 72 persen menjadi USD 9,1 miliar.
Advertisement
Hingga pukul 06.00 WIB, Solana (SOL) naik 4,64 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 23,29, setara Rp 341.746,98.
Dalam sepekan, harga Solana telah naik 9,64 persen. Kenaikan harga Solana menjadi yang tertinggi di antara kripto teratas lainnya, baik untuk periode 24 jam terakhir maupun dalam sepekan terakhir.
Jumlah transaksi yang berhasil dicatatkan di blockchain Solana naik menjadi 713 juta pada Maret, terbanyak sejak Oktober lalu. Melansir Fortune, Sabtu (29/4/2023), jumlah transaksi masih turun dari tahun ke tahun sebagian besar karena bear market yang tertinggal.
Blockchain Solana, yang mendukung cryptocurrency Solana, menempatkan dirinya sebagai alternatif yang lebih cepat dan lebih murah dari blockchain Ethereum, masih yang paling populer untuk aplikasi terdesentralisasi seperti pasar NFT dan aplikasi keuangan.
Terhambat
Sayangnya, promosi Solana sebagai "Ethereum killer" telah menemui beberapa hambatan, termasuk sejumlah pemadaman dan pelambatan baru-baru ini.
Pada Februari lalu, gangguan kinerja mengakibatkan masalah dengan transaksi dan menyebabkan validator, yang memverifikasi transaksi di blockchain memulai ulang jaringan untuk menyelesaikan masalah.
Solana juga menghadapi kemunduran di ruang NFT awal tahun ini ketika dua koleksi terpopulernya, y00ts dan DeGods, keluar dari blockchain.
Kepala strategi Solana Foundation, Austin Federa, sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak khawatir tentang proyek yang akan dihentikan. Hanya sebulan setelah kehilangan koleksi tersebut, sebuah proyek baru, Mad Lads, membawa kembali angin segar untuk Solana NFT.
Koleksi tersebut, dibuat oleh perusahaan Web3 Coral yang didirikan bersama oleh pengembang Solana Armani Ferrante dan diluncurkan minggu ini.
Proyek itu telah menjadi NFT yang paling banyak diperdagangkan dengan volume penjualan tertinggi selama tujuh hari terakhir.
Dibandingkan dengan USD 11,4 juta untuk koleksi Bored Ape Yacht Club milik Yuga Labs, data Crypto Slam mencatat Mad Lads menghasilkan USD 17 juta dalam penjualan selama tujuh hari terakhir.
Hal ini membantu blockchain Solana tetap berada tepat di atas Polygon dalam jumlah transaksi selama seminggu terakhir.
Advertisement
Peluncuran Mad Lads
Federa mengatakan peluncuran Mad Lads adalah bukti bahwa teknologi NFT Solana yang lebih fleksibel merupakan keuntungan bagi pengusaha dan kreator.
“NFT di Solana selalu sedikit berbeda dari jaringan lainnya. Ada semacam inovasi tanpa henti dan dorongan untuk bereksperimen," kata Federa.
Mad Lads adalah salah satu jenis token baru yang tidak dapat dipertukarkan yang disebut NFT yang dapat dieksekusi, atau xNFT.
Sementara sebagian besar NFT terikat ke situs web terpusat untuk memberikan pengalaman yang mereka janjikan, xNFT memungkinkan fungsionalitas bawaan. Kondisi itu memungkinkan pengembang game, misalnya, untuk membuat seluruh game sebagai xNFT edisi terbatas.
Untuk Mad Lads, gambar-gambar tersebut berfungsi sebagai ruang obrolan untuk pengguna yang sepenuhnya ditampilkan dalam NFT, berkat dompet crypto baru Coral, Backpack, tulis Federa dalam sebuah posting blog.