Liputan6.com, Jakarta Dua bersaudara yang terlibat dalam kasus perdagangan orang dalam kripto telah setuju untuk menyelesaikan tuntutan perdata dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (1/8/2023), SEC tahun lalu mendakwa mantan manajer produk Coinbase Ishan Wahi dan saudaranya Nikhil dengan tuntutan perdata atas tindakan perdagangan orang dalam aset kripto.
Baca Juga
SEC mengumumkan keduanya telah setuju untuk mengakui aset yang mereka jual adalah sekuritas dan tidak menyangkal tuduhan tambahan SEC.
Advertisement
Ishan Wahi menghasilkan lebih dari USD 1,5 juta atau setara Rp 22,4 miliar (asumsi kurs Rp 14.986 per dolar AS) dari berinvestasi pada aset digital baru tepat sebelum mereka terdaftar di Coinbase, pertukaran kripto terbesar di Amerika.
Jaksa mengatakan saat bekerja di bursa yang berbasis di San Francisco, Wahi dapat menggunakan pengetahuannya untuk membeli aset yang akan datang sebelum terdaftar dan kemudian dengan cepat menjualnya, menghasilkan keuntungan besar untuk dirinya sendiri dan rekan-rekannya.
Wahi dijatuhi hukuman dua tahun penjara awal bulan ini karena perdagangan orang dalam dalam penyelidikan kriminal terpisah, saudaranya menerima hukuman 10 bulan.
Keduanya juga diperintahkan untuk menyerahkan 10,97 Ethereum senilai USD 20.926 atau setara Rp 313,5 juta, USD 9.440 tau setara Rp 141,4 juta dalam bentuk stablecoin Tether, dan USD 892.500 atau setara Rp 13,3 miliar dalam bentuk tunai.
Jaksa federal menggambarkan masalah ini sebagai kasus perdagangan orang dalam pertama yang melibatkan cryptocurrency.
Dilansir dari Investopedia, Insider Trading merupakan orang atau pihak yang mengetahui kapan sebuah aset akan diperdagangkan di market. Informasi ini bersifat rahasia dan diinformasikan ketika suatu aset akan listing di market.
Umumnya ketika sebuah aset baru listing, harganya akan melonjak dalam jangka pendek, hal tersebut yang dimanfaatkan insider trading untuk meraih keuntungan.
Ketua SEC Gary Gensler: Kripto Spekulatif dan Investor Tak Dilindungi UU
Ketua US Securities and Exchange Commission (SEC) Gary Gensler menilai crypto merupakan hal yang sangat spekulatif. Investor pun dinilai harus paham kalau tidak mendapatkan perlindungan dari aturan.
Dikutip dari Bitcoin.com, ditulis Senin (31/7/2023), saat wawancara dengan Bloomberg pada Kamis, 27 Juli 2023, Ketua SEC Gary Gensler mengecam kripto.
"Di bidang investasi kripto ini, banyak investor harus menyadari ini bukan hanya kelas aset yang sangat spekulatif, tetapi juga salah satu yang saat ini tidak boleh mereka asumsikan mendapatkan perlindungan dari undang-undang sekuritas, meskipun undang-undang sekuritas berlaku,” ujar dia.
Ia menuturkan, investor tidak mendapatkan pengungkapan yang lengkap, adil dan jujur. Gensler mengatakan, platform melakukan hal-hal yang dalam sehari tidak akan pernah diizinkan dan dipikirkan akan dilakukan oleh Bursa Efek New York dan Nasdaq.
“Platform sering berbaur dan berdagang melawan Anda dan memiliki pembuat pasar atau market makers yang berada di sisi lain dari perdagangan. Dan kami tidak mengizinkan itu di pasar sekuritas kami lainnya,” ujar dia.
Ia menegaskan, saat ini kripto bidang yang penuh dengan penipuan, penjaja dan aktor beritikad baik tetapi terlalu banyak tidak.
Regulator sekuritas baru-baru ini meminta peningkatan anggaran untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh crypto. Pada Maret, Gensler menuturkan, SEC membutuhkan alat, keahliaan dan sumber daya baru untuk mengatur industri crypto.
Banyak pihak kritik ketua SEC karena mengatur industri crypto dengan penegakan hukum. Anggota Kongres AS Warren Davidson bahkan memperkenalkan undang-undang untuk mencopot Gensler sebagai Ketua SEC untuk memperbaiki serangkaian pelanggaran yang panjang.
Advertisement
SEC Keluarkan Peringatan Terkait Audit Kripto
Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) memperingatkan perusahaan akuntansi yang bekerja sebagai auditor kripto untuk berhati-hati dan tidak menyesatkan. Jika itu terjadi, perusahaan dapat ditangguhkan.
Dilansir dari Decrypt, Sabtu (29/7/2023), penasihat utama SEC untuk masalah akuntansi dan audit Paul Munter menulis dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 27 Juli 2023, perusahaan kripto telah mendekatkan hubungan mereka dengan perusahaan akuntansi sebagai auditor.
Munter menunjuk ke Dewan Pengawas Akun Perusahaan Publik (PCAOB) yang secara terbuka menyatakan bukti laporan cadangan secara inheren terbatas dan pelanggan harus sangat berhati-hati saat mengandalkan mereka untuk menyimpulkan ada aset yang cukup untuk memenuhi kewajiban pelanggan.
Perusahaan Akuntansi dan Kripto
Pada Desember 2022, Binance, KuCoin, dan Crypto.com semuanya dijatuhkan oleh perusahaan audit internasional Mazars Group. Perusahaan menghentikan layanan terkait kripto karena ada indikasi pasar belum diyakinkan oleh laporan bukti cadangan melalui perusahaan akuntan.
Ini terjadi hanya sebulan setelah keruntuhan FTX yang menimbulkan kekhawatiran kebangkrutan di industri. Runtuhnya FTX menambah tekanan untuk langkah industri menuju bukti cadangan dan audit keuangan.
Namun, sebuah studi Bloomberg menemukan pada Mei 2023 hanya 31 dari 60 perusahaan kripto teratas yang telah menjalani audit keuangan penuh atau bukti pengesahan cadangan dari auditor independen.
Menariknya, perusahaan top seperti Binance dan Bitfinex menjelaskan kurangnya audit adalah akibat dari keengganan perusahaan besar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement