Liputan6.com, Jakarta - CEO bursa mata uang kripto Coinbase, Brian Armstrong dilaporkan akan bertemu dengan Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Kabar terkait rencana pertemuan ini datang setelah kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024, dan segera mengumumkan pilihan staf dan kepala departemen pemerintahanya.
Advertisement
Baca Juga
Melansir Cointelegraph, Selasa (19/11/2024) Trump dilaporkan akan bertemu secara pribadi dengan CEO bursa mata uang kripto Coinbase, Brian Armstrong untuk membahas pengangkatan personel pemerintahanannya.
Advertisement
Armstrong sebelumnya diketahui tidak menyumbang langsung ke kampanye Partai Republik 2024 atau komite aksi politik (PAC) yang secara langsung mendukung Trump dalam Pilpres AS.
Namun ia mengatakan sebelum Pilpres AS bahwa bursa kripto itu akan siap bekerja sama dengan pemerintahan Trump.
Selain itu, juga belum diketahui dengan jelas apakah Armstrong atau karyawan Coinbase berpotensi memiliki peran dalam pemerintahan presiden AS berikutnya.
Pada konferensi Bitcoin 2024 di bulan Juli 2024, Trump yang saat itu masih menjadi kandidat mengatakan bahwa ia berencana membentuk dewan penasihat presiden di sektor kripto, serta merancang panduan regulasi yang transparan demi kepentingan seluruh industri dalam waktu 100 hari pertama menjabat.
Di sisi lain, Trump belum secara terbuka mengungkap nama kandidat untuk menggantikan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Gary Gensler, yang ia sebut akan diberhentian setelah ia resmi menjabat.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rogoh Kocek Rp 27 Triliun, Microstrategy Tambah Kepemilikan Bitcoin Jadi 331.200 BTC
Sebelumnya, perusahaan intelijen bisnis, Microstrategy Incorporated berencana menambahkan kepemilikan Bitcoin (BTC) hingga 51.780 menjadi 331.200.
Mengutip News.bitcoin.com, Selasa (19/11/2024) Microstrategy menggelontarkan dana hingga USD 1,75 miliar atau Rp.27,6 triliun melalui penawaran pribadi senior yang dapat dikonversi, menggandakan komitmennya terhadap investasi Bitcoin.
Obligasi ini menawarkan fleksibilitas kepada investor untuk mengonversi menjadi uang tunai, saham biasa Kelas A Microstrategy, atau campuran keduanya, sebagaimana ditentukan oleh perusahaan.
Mulai tahun 2026, Microstrategy tetap memiliki hak untuk menebus sebagian dari obligasi tersebut, dengan syarat setidaknya USD 75 juta masih beredar.
Diketahui, Microstrategy terus menerapkan strategi bercabang dua, meningkatkan layanan analitik perusahaan sambil memanfaatkan Bitcoin sebagai cadangan kas.
Perusahaan menggambarkan pendekatan ini sebagai campuran dari ketepatan operasional dan komitmen jangka panjang terhadap aset digital.
Namun, ketergantungannya yang besar pada Bitcoin menyebabkan perubahan pasar yang tajam, menarik perhatian ketat dari para analis dan investor. Penawaran tersebut tetap tidak terdaftar berdasarkan Undang-Undang Sekuritas dan tidak tersedia untuk masyarakat umum.
Advertisement