Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas terpantau sebagian besar menghijau pada Selasa (19/11/2024). Harga bitcoin dan Ethereum kompak menguat.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat tipis. Bitcoin naik 0,98 persen dalam 24 jam terakhir dan menguat 1,73 persen selama sepekan terakhir. Kini, harga Bitcoin berada di level USD 91.020,02 per koin atau setara Rp 1,44 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.831,6).
Advertisement
Baca Juga
Penguatan juga diikuti Ethereum. Harga Ethereum (ETH) naik 1,46 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, harga Ethereum merosot 5,16 persen dalam sepekan terakhir. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.155 atau Rp 49,93 juta.
Advertisement
Kripto selanjutnya, Solana melompat 0,96 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga Solana (SOL) menanjak 8,64 persen. Kini, harga solana berada di posisi USD 239,67.
Di sisi lain, harga Binance coin (BNB) bergerak di zona merah. Selama 24 jam terakhir BNB terpangkas 5,57 persen. Harga BNB merosot 5,58 persen dalam sepekan terakhir. Kini harga BNB berada di posisi USD 619,79.
Selanjutnya Cardano (ADA) naik 3,31 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga ADA melambung signifikan. Harga ADA naik 24,84 persen dalam sepekan terakhir. Saat ini, harga ADA berada di posisi USD 0,739.
XRP juga bergerak di zona hijau. Harga XRP melonjak 4,84 persen dalam 24 jam terakhir dan memimpin penguatan di antara kripto lainnya. Akan tetapi, harga XRP melambung 86,35 persen dalam sepekan terakhir. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 1,13.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih menghijau. Dalam 24 jam terakhir, harga DOGE menguat 1,39 persen dan meroket 3,56 persen dalam sepekan terakhir. Harga DOGE kini berada di posisi USD 0,3719.
Harga TRON (TRX) naik 0,27 persen persen selama 24 jam terakhir. Harga TRX menguat 20,79 persen selama sepekan terakhir. Kini, harga TRON berada di posisi USD 0,2027.
Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) bervariasi. Harga tether (USDT) naik 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga USDT susut 0,06 persen. Saat ini harga tether berada di posisi USD 1,00.
Sementara itu, harga USDC menguat 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC naik 0,03 persen. Saat, harga USDC berada di posisi USD 0,9999.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,08 triliun atau setara Rp 48.728 triliun, naik sekitar 1,84 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Otoritas Bank Eropa Terbitkan Pedoman untuk Perketat Pengawasan Kripto
Sebelumnya, Otoritas Perbankan Eropa (EBA) telah merilis pedoman baru yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap langkah-langkah pembatasan Uni Eropa untuk penyedia layanan pembayaran (PSP) dan penyedia layanan aset kripto (CASP).
Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (18/11/2024), pengumuman yang dikeluarkan pada 14 November ini menunjukkan komitmen Uni Eropa untuk memperkuat kerangka regulasi yang mengatur transaksi keuangan, termasuk transfer kripto.
Pedoman tersebut menetapkan tanggung jawab penyedia layanan saat mentransfer dana atau mata uang kripto, memastikan kepatuhan terhadap sanksi nasional dan di seluruh Uni Eropa.
Menurut EBA, langkah-langkah ini terintegrasi dengan mulus dengan kerangka tata kelola dan manajemen risiko yang lebih luas untuk mengurangi risiko operasional dan hukum.
Kontrol dan kebijakan yang lemah dalam lembaga keuangan, termasuk CASP, berpotensi melemahkan rezim langkah-langkah pembatasan Uni Eropa. EBA menekankan kerentanan tersebut tidak hanya dapat membuat lembaga terpapar risiko tetapi juga memfasilitasi penghindaran aturan, yang membahayakan stabilitas ekosistem keuangan.
Untuk mengatasi risiko ini, pedoman tersebut mengamanatkan penggunaan sistem penyaringan yang kuat untuk mencegah entitas atau individu melanggar tindakan pembatasan atau menghindari sanksi UE.
Berlaku Desember 2025
Pedoman baru tersebut akan berlaku secara resmi mulai 30 Desember 2025, yang memberikan waktu yang cukup bagi lembaga untuk beradaptasi dengan persyaratan peraturan yang lebih ketat. Pedoman ini melengkapi reformasi legislatif Anti Pencucian Uang (AML) dan Penanggulangan Pendanaan Terorisme (CFT) UE yang lebih luas.
Advertisement
Harapan Bos Kripto di AS pada Pemerintahan Donald Trump
Sebelumnya, kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS memberikan optimisme bagi industri kripto. Hal ini didorong oleh pendekatan Donald Trump yang menunjukkan dukungannya terhadap industri ini.
Para CEO kripto mengamati kembalinya Trump ke Gedung Putih dengan harapan tinggi, yakin pemerintahannya akhirnya akan memberikan kejelasan regulasi yang telah mereka dambakan selama bertahun-tahun.
CEO Robinhood, Vlad Tenev dalam sebuah acara di CNBC mengomentari terkait kenaikan harga kripto belakangan ini sepanjang sentimen pemilu AS.
“Pada dasarnya, kami telah melihat apa yang orang-orang sebut sebagai Trump Pump,” kata Tenev, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (15/11/2024).
Tenev dan nama-nama besar lainnya dalam kripto melihat Trump sebagai perubahan total dari apa yang mereka hadapi di bawah pemerintahan Biden. Selama bertahun-tahun, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang dipimpin oleh Ketua Gary Gensler, membuat industri tersebut tetap waspada dengan serangkaian tuntutan hukum dan tindakan penegakan hukum.
Pemain besar seperti Coinbase dan Binance menghabiskan lebih banyak waktu untuk melawan tuntutan hukum daripada memperluas bisnis mereka. Namun dengan kembalinya Trump, para CEO kripto yakin bahwa seruan mereka untuk kejelasan regulasi akhirnya akan dijawab.
“Ada optimisme yang meluas bahwa pemerintahan Trump, yang telah menyatakan bahwa mereka ingin merangkul mata uang kripto dan menjadikan Amerika sebagai pusat inovasi mata uang kripto di seluruh dunia, akan memiliki kebijakan yang jauh lebih berwawasan ke depan terhadap industri baru ini,” jelas Tenev
Di sisi lain, CEO Coinbase Brian Armstrong memiliki pandangan yang sama. Menurutnya, akhirnya memiliki kesempatan untuk mendapatkan kejelasan regulasi di AS tentang beberapa masalah besar yang terbuka ini yang sejujurnya.
“Di bawah Gary Gensler, kita belum mendapatkan kejelasan untuk waktu yang lama,” pungkas Armstrong.
Kebijakan Ekonomi Trump Bisa Dorong Harga Bitcoin Tembus USD 1 Juta
Sebelumnya, salah satu pendiri dan mantan CEO bursa kripto Bitmex, Arthur Hayes memprediksi harga Bitcoin dapat melonjak hingga USD 1 juta atau sekitar Rp.15,7 miliar, didorong oleh kebijakan ekonomi intervensionis Presiden Terpilih AS Donald Trump.
Dalam sebuah postingan blog, Hayes menyebut ada kemungkinan pemerintahan baru AS di bawah Trump akan menyuntikkan dana triliunan dalam bentuk kredit, untuk meningkatkan industri kripto dalam negeri.
Menurutnya, penciptaan kredit ini, yang dimaksudkan untuk mendukung manufaktur dan perluasan industri di AS, akan memiliki efek inflasi, mendepresiasi dolar dan mendorong investor untuk mencari aset alternatif seperti Bitcoin.
Hayes meramalkan kondisi ini menciptakan lingkungan di mana pasokan Bitcoin yang terbatas dapat mendorong nilainya ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Jelas, hierarki portofolio saya dimulai dengan Bitcoin, kripto lainnya, dan ekuitas perusahaan terkait kripto, kemudian emas yang disimpan di brankas, dan terakhir, saham,” tulis Hayes, dikutip dari News.bitcoin.com, Rabu (13/11/2024).
“Saya akan menyimpan sedikit uang fiat dalam dana pasar uang untuk membayar tagihan Amex saya,” bebernya.
Advertisement
Permintaan Naik
Ia menekankan, kebijakan ekonomi Trump akan semakin meningkatkan permintaan untuk aset keras, dengan Bitcoin memimpin sebagai lindung nilai inflasi yang paling diminari.
“Beginilah cara harga Bitcoin mencapai USD 1 juta,” ungkap dia.
“Seiring berkurangnya pasokan Bitcoin yang diperdagangkan secara bebas, mata uang fiat terbanyak dalam sejarah akan mencari tempat berlindung yang aman tidak hanya dari Amerika tetapi juga dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa Barat,” imbuh Hayes.