Perusahaan Kripto Hong Kong Mixin Alami Peretasan, Kerugian Capai Rp 3 Triliun

Mixin menambahkan layanan deposit dan penarikan di Mixin Network telah dihentikan sementara

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 29 Sep 2023, 16:06 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2023, 16:06 WIB
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan kripto yang berbasis di Hong Kong, Mixin, mengumumkan pada Minggu, 24 September 2023 platform diretas. Pelaku mencuri sekitar USD 200 juta kripto atau setara Rp 3 triliun (asumsi kurs Rp 15.412 per dolar AS).

“Pada dini hari tanggal 23 September 2023 waktu Hong Kong, database penyedia layanan cloud Mixin Network diserang oleh peretas, mengakibatkan hilangnya beberapa aset,” tulis perusahaan itu di X, sebelumnya Twitter, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (29/9/2023).

Mixin menambahkan layanan deposit dan penarikan di Mixin Network telah dihentikan sementara. Setelah diskusi dan konsensus di antara semua node, layanan ini akan dibuka kembali setelah kerentanan dikonfirmasi dan diperbaiki.

Perusahaan mengatakan telah menghubungi Google dan perusahaan keamanan kripto SlowMist untuk membantu penyelidikan. Mixin menggambarkan produknya sebagai buku besar terdesentralisasi yang terbuka dan transparan, yang secara kolektif dipesan dan dikelola oleh 35 node mainnet. 

Dengan kata lain, Jaringan Mixin adalah pertukaran terdesentralisasi dan jaringan lintas rantai yang memungkinkan pengguna mentransfer aset digital.

“Kami membangun perangkat lunak sumber terbuka yang selalu mengutamakan keamanan, privasi, dan desentralisasi,” kata perusahaan itu di situs webnya, di mana Mixin mengklaim memiliki satu juta pengguna pada Juli.

Pada titik ini, tidak jelas bagaimana peretas dapat mencuri uang setelah meretas database cloud Mixin, mengingat secara teori Mixin terdesentralisasi. Dalam pengumumannya, Mixin juga mengatakan akan mengumumkan “solusi” yang tidak ditentukan untuk menangani aset yang dicuri di kemudian hari.

Peretasan terhadap Mixin adalah pencurian terbesar di dunia kripto pada 2023, menurut data yang dikelola oleh Rekt, sebuah organisasi yang menerbitkan daftar organisasi dan proyek kripto yang diretas. 

Pencurian tertinggi sebelumnya terjadi pada Euler, platform pinjaman kripto, yang mengalami serangan yang mengakibatkan kerugian sekitar USD 197 juta atau sekitar Rp 3 triliun pada Maret.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya