Kenalan dengan BEAM Coin, Kripto Milik Platform DeFi Beam

Pada tahun-tahun awal industri kripto, transaksi dengan mata uang kripto blockchain publik seperti Bitcoin (BTC) dianggap tidak dapat dilacak

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 15 Nov 2023, 18:27 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 18:26 WIB
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Liputan6.com, Jakarta Beam adalah platform keuangan terdesentralisasi rahasia (DeFi) yang berjalan pada kombinasi dua protokol blockchain yaitu LelantusMW dan Mimblewimble. Platform DeFi Beam memiliki kripto utilitas sendiri yaitu BEAM Coin.

Dilansir dari Coinmarketcap, pada tahun-tahun awal industri ini, transaksi dengan mata uang kripto blockchain publik seperti Bitcoin (BTC) dianggap tidak dapat dilacak. Dengan perkembangan dalam analisis blockchain, menjadi jelas transaksi sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke pengirimnya, sehingga menimbulkan ancaman besar terhadap privasi pengguna.

Untuk mengatasi masalah ini, BEAM menghadirkan cara inovatif untuk meningkatkan anonimitas transaksi, saldo alamat, dan identitas pengguna. Beam berjalan pada protokol Mimblewimble dan diluncurkan pada Maret 2018.

Pendiri Beam

Beam didirikan oleh Beberapa anggota tim terkemuka yaitu Alexander Zaidelson, Alex Romanov dan Amir Aaronson. Alexander Zaidelson adalah CEO proyek tersebut. Dia memulai karirnya sebagai pengembang perangkat lunak dan menjadi penasihat beberapa proyek startup. Dia juga mendirikan perusahaan berbagi file P2P Nareos.

Alex Romanov, CTO, telah bekerja dengan tim besar di beberapa proyek kompleks. Selain bekerja di Beam, Amir Aaronson, COO, telah ikut mendirikan beberapa perusahaan teknologi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Keunikan Beam

llustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Freepik
llustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Freepik

Beam memungkinkan rekanan keuangan melakukan transaksi yang aman, stabil, dan andal. Hal ini membantu menghilangkan masalah kesalahan pengelolaan data pengguna, menjaga sistem lebih bersih dan aman. Blockchain Beam dibangun di atas bahasa pemrograman C++ dari awal.

Alamat pengguna dijaga kerahasiaannya setiap saat dan tidak pernah diungkapkan kepada pihak ketiga mana pun. Pengguna memiliki akses dan kendali penuh atas privasi mereka, memutuskan siapa yang dapat mengakses informasi mereka dan apa yang boleh mereka lihat.

Beam juga mendukung transaksi khusus dari berbagai jenis, seperti escrow, pertukaran atom, dan transaksi yang dikunci waktu.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya