Liputan6.com, Jakarta - Mata uang kripto Pi Network mengalami penurunan nilai pasar hampir 80 persen sejak Februari 2025, tertinggal dari reli kripto yang mendorong harga Bitcoin menembus USD 93.000 dan mengangkat total kapitalisasi pasar aset digital hampir mencapai USD 3 triliun.
Anjloknya harga ini membuat kapitalisasi pasar Pi turun dari USD 19 miliar menjadi hanya USD 4,62 miliar, sementara valuasi penuh (FDV) menyusut dari lebih dari USD 300 miliar menjadi USD 66 miliar.
Baca Juga
Meski mengalami penurunan tajam, data publik menunjukkan Nicolas Kokkalis dan Chengdiao Fan, pendiri Pi Network, diam-diam telah menjadi miliarder kripto berkat alokasi token yang strategis. Menurut laporan terbaru dari crypto.news, Pi Network memiliki pasokan maksimum sebanyak 100 miliar token, di mana 65 miliar token telah dialokasikan untuk komunitas pengguna global mereka, yang dikenal dengan sebutan “pioneers”.
Advertisement
Tim pengembang inti, termasuk Kokkalis dan Fan, menguasai 20 miliar token, yang kini bernilai sekitar USD 13,2 miliar berdasarkan FDV saat ini. Jika dibagi rata, masing-masing pendiri memiliki kekayaan kertas (paper net worth) lebih dari USD 6,6 miliar.
Selain itu, Pi Network Foundation memegang 10 miliar token lainnya, yang juga bernilai lebih dari USD 6,6 miliar, meskipun struktur kepemimpinan dan akses dana yayasan tersebut belum diungkapkan secara terbuka. Banyak yang berspekulasi para pendiri tetap memiliki kendali tidak langsung atas cadangan token ini.
Proyek ini dijalankan oleh perusahaan induk SocialChain, yang menurut data dari PitchBook, mempekerjakan sekitar 40 orang. Walau jumlah pasti penerima manfaat dalam tim inti tidak diketahui, perkiraan konservatif tetap menunjukkan bahwa kepemilikan masing-masing pendiri sudah cukup untuk masuk kategori miliarder.
Namun, sebagian besar kepemilikan token ini masih terkunci. Menurut penjelajah blockchain PiScan, token-token tersebut baru akan dilepas secara bertahap hingga Mei 2028, dengan rata-rata pelepasan 131,2 juta token setiap bulan, yang saat ini bernilai sekitar USD 87 juta.
Timbulkan Kekhawatiran
Melansir Times Now Digital, Sabtu (26/4/2025), penurunan harga jaringan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna yang masih menunggu peluncuran penuh mainnet, yang diharapkan bisa meningkatkan likuiditas dan desentralisasi.
Dalam wawancara sebelumnya, para pendiri mengungkapkan rencana pertumbuhan berbasis utilitas dan aplikasi terdesentralisasi, namun hingga kini rencana tersebut belum terealisasi dalam bentuk yang bisa meningkatkan kepercayaan investor.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Harga Pi Coin Melemah di Tengah Reli Kripto
Harga Pi di Binance saat ini adalah USD 0.652573 per (PI/USD) atau sekitar Rp 10.966,20 per (PI/IDR) pada Sabtu, 16 April 2025. Kapitalisasi pasar saat ini Rp 76,3 triliun. Volume perdagangan 24 jam adalah Rp 1,04 triliun. Pi turun 0,18% dalam 24 jam terakhir dengan suplai beredar sebesar 6,96 miliar koin PI.
Harga Pi Network (Pi Coin) masih tertahan dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan besar. Di tengah lonjakan harga Bitcoin dan altcoin lainnya, Pi Coin justru mengalami tekanan signifikan. Menurut laporan Coingape, volume transaksi harian pun kini turun ke bawah USD 100 juta.
Salah satu alasan utama mengapa harga Pi Coin stagnan adalah karena belum tercatat di bursa kripto besar seperti Binance, Coinbase, dan Upbit.
Melansir Tokonews, saat ini Pi Coin hanya tersedia di beberapa platform seperti Gate, Bitget, OKX, LBank, dan MEXC. Meskipun cukup dikenal, bursa-bursa ini belum mampu memberikan eksposur global sebesar bursa Tier-1. Kehadiran Pi Coin di Binance, misalnya, akan membuka akses ke lebih dari 200 juta pengguna.
Alami Lonjakan Harga
Bahkan, sebelum mainnet diluncurkan, komunitas Binance telah menunjukkan antusiasme terhadap pencatatan Pi. Banyak aset kripto mengalami lonjakan harga besar setelah listing di Binance—DeepBook adalah contoh terbaru yang melonjak signifikan usai masuk ke Binance Futures.
Selain itu, Upbit menjadi bursa penting lainnya. Berbasis di Korea Selatan, Upbit dikenal dapat mendorong harga aset secara cepat. Contohnya, harga Orca naik 170% hanya sehari setelah terdaftar di platform ini. Bursa ketiga yang berpotensi besar adalah Coinbase, yang bisa membuka akses Pi ke pasar Amerika Serikat.
Tanpa dukungan dari bursa-bursa besar ini, harga Pi kemungkinan besar akan tetap terbatas. Masalah lain yang menekan harga Pi adalah rencana distribusi token dalam jumlah besar. Dalam 12 bulan ke depan, diperkirakan sekitar 1,6 miliar token Pi senilai lebih dari USD 1 miliar akan dilepas ke pasar. Jika permintaan tidak meningkat sebanding, suplai yang tinggi ini bisa semakin menekan harga.
Advertisement
