Risiko Tinggi, Bappebti Minta Platform Jual Beli Kripto Edukasi Calon Investor

Pemberian edukasi terhadap masyarakat merupakan salah satu tugas yang diemban oleh Platform Jual Beli Kripto. Sosialisasi mengenai aset kripto menjadi penting guna memberikan pemahaman soal keamanan berinvestasi kripto.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Jun 2024, 08:10 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 08:10 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Bappebti mencatat nilai transaksi kripto dari Januari- Mei 2024 mencapai Rp 260,9 triliun. Angka itu didapat melalui penambahan jumlah investor kripto sebanyak 363.101 dengan total investor mencapai 19,75 juta. Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Semua pihak perlu memberikan pemahaman yang komprehensif bertransaksi aset kripto kepada calon investor. Pemahaman ini sangat diperlukan agar calon investor aset digital itu bisa mempertimbangkan langkah transaksi yang hendak diambil.

Kepala Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi Indonesia (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan menjelaskan, guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai aset kripto, Bappebti akan terus mengajak seluruh pihak terkait untuk berkolaborasi melakukan sosialisasi ini.

Terbaru, Bappebti menggandeng PT Pintu Kemana Saja (Pintu) sebagai platform jual beli dan investasi aset kripto di Indonesia, serta Self-Regulatory Organization (SRO) bursa kripto CFX menggelar diskusi di Institut Pariwisata Trisakti, Jakarta.

"Kami mengapresiasi CFX, Institut Pariwisata Trisakti, dan Pintu atas kolaborasinya dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi ini. Harapannya, melalui kegiatan ini pemahaman masyarakat semakin baik, benar, dan komprehensif sehingga dapat menjadi bekal dalam mempertimbangkan untuk bertransaksi di perdagangan aset kripto,” kata dia dikutip dari Antara, Rabu (26/6/2024).

Bappebti bersama kolaborator lain memberikan penjelasan secara terperinci mengenai dinamika regulasi dan pengawasan, perkembangan ekosistem, transformasi aset kripto, serta Web3 di Indonesia.

Risiko Tinggi

Direktur Utama CFX Subani menyampaikan, pemberian edukasi terhadap masyarakat merupakan salah satu tugas yang diemban oleh pihaknya sebagai regulator. Ia berargumen, sosialisasi mengenai aset kripto menjadi penting guna memberikan pemahaman soal keamanan berinvestasi kripto, serta regulasi yang mengatur aset tersebut.

Lebih lanjut General Counsel Pintu Malikulkusno Utomo menyampaikan Investasi pada aset kripto memiliki risiko yang tinggi sehingga perlu pemahaman yang baik sebelum memutuskan investasi. Pihaknya turut mendorong kehadiran regulator dan akademisi di industri kripto, sehingga bisa menjadi daya tarik baru bagi para calon investor.

"Kami berharap kehadiran regulator dan akademisi di industri crypto ini tidak hanya mendorong ketertarikan untuk berinvestasi aset kripto, namun bisa memberikan insights kepada pelaku usaha agar bisa terus berinovasi.” kata dia.

Adapun Bappebti mencatat nilai transaksi kripto dari Januari- Mei 2024 mencapai Rp 260,9 triliun. Angka itu didapat melalui penambahan jumlah investor kripto sebanyak 363.101 dengan total investor mencapai 19,75 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Bitcoin Sentuh Level Terendah dalam 5 Pekan, Ada Apa?

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Sebelumnya, penurunan perlahan harga bitcoin (BTC) selama beberapa pekan terakhir memuncak pada Jumat, 21 Juni 2024. ketika harga turun lebih dari 3 persen dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin juga meluncur ke level terendah selama lima pekan di level USD 63.700. 

Berdasarkan indikator yang dilacak oleh firma analis Santiment, masyarakat menunjukan sentimen sangat negatif terhadap bitcoin selama empat pekan terakhir.

"Masyarakat sebagian besar takut atau tidak tertarik terhadap bitcoin. Tingkat ketakutan, ketidakpastian dan keraguan (FUD) yang berkepanjangan seperti ini jarang terjadi," ujar Santiment dikutip dari laman Coindesk.

Santiment coba membandingkan rasio dari komentar positif dan negatif serta volume perdagangan, untuk mengukur apa yang umumnya orang rasakan tentang bitcoin. Hasilnya, indeks menunjukan angka minus 0,73, negatif sejak 23 Mei 2024 silam. 

Di tempat lain, data dari Google Trends menunjukkan penurunan minat pencarian di tingkat ritel terhadap Bitcoin. Data menunjukan, penelusuran bitcoin di seluruh dunia terus menurun sejak Maret 2024.  

 


Arus Keluar ETF

Harga BTC secara umum terpuruk dalam beberapa pekan terakhir di tengah penjualan senilai USD 1 miliar dari pemilik besar, penguatan dolar, dan kuatnya pasar indeks teknologi AS yang mungkin menarik uang investor.

Aktivitas arus keluar dari dana yang diperdagangkan di ETF juga mencapai titik terburuk sejak akhir April lalu, dengan USD 900 juta keluar dari produk tersebut sepanjang pekan ini. 

Angka-angka tersebut mendekati total arus keluar bersih sebesar USD 1,2 miliar dalam sesi perdagangan dari 24 April-2 Mei 2024.

Beberapa pedagang memperkirakan bitcoin akan mencapai level USD 60.000 dalam waktu dekat karena kurangnya katalis pertumbuhan, meskipun prospek jangka panjangnya diprediksi tetap bullish.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya