Bos Bursa New York Antisipasi Peningkatan Minat IPO Sektor Kripto

Bursa New York mengantisipasi minat perusahaan kripto untuk go public di bursa AS akan meningkat di 2025.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Jan 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 16:30 WIB
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil presiden pencatatan dan layanan di Bursa Efek New York (NYSE), Chris Taylor mengungkapkan bahwa ia mengantisipasi pasar Initial Public Offering (IPO) yang kuat di sektor kripto tahun ini.

Mengutip Cryptonews, Kamis (23/1/2025) Taylor memperkirakan minat perusahaan kripto untuk go public di bursa AS akan meningkat di 2025.

Dalam Forum Pasar Global di Davos, Swiss, Taylor menyatakan optimisme tentang potensi perubahan regulasi di bawah kepemimpinan SEC yang baru, yang ia harapkan akan menghasilkan kebijakan yang lebih mendukung pasar publik.

Ia melihat, perusahaan kripto semakin menjajaki peluang untuk mencatatkan saham di NYSE, yang menandakan keterlibatan mereka yang semakin luas di pasar keuangan tradisional.

Taylor juga menyoroti tren yang berubah di pasar perusahaan akuisisi bertujuan khusus, di mana investor mulai menerapkan pengawasan yang lebih ketat terhadap sponsor.

Menurutnya, tren tersebut sejalan dengan ekspektasi NYSE terkait peningkatan penawaran umum pada tahun 2024 dan seterusnya.

Kraken menjadi salah satu perusahaan kripto yang menunjukkan ketertarikan untuk pencatatan saham di bursa AS.

Perusahaan itu dilaporkan mengumpulkan dana hingga USD 100 juta atau Rp1,6 triliun menjelang penawaran umum perdana di Wall Street, dengan sumber yang menyatakan putaran pendanaan dapat selesai pada akhir tahuh.

Adapun penerbit stablecoin Circle yang nuga mengajukan IPO awal tahun ini, sementara Telegram, jaringan sosial yang berafiliasi dengan blockchain, sedang mempersiapkan debut publiknya sendiri.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

Ada Perusahaan Kripto Bakal IPO? Ini kata OJK

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan, OJK saat ini menelaah beberapa calon emiten yang berencana untuk melantai di bursa, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak di industri kripto.

"Saat ini hal yang dapat kami sampaikan bahwa OJK sedang dalam proses penelaahan beberapa calon emiten, yang salah satunya memang ada yang bergerak di industri kripto," kata Inarno, di Jakarta, Senin (16/12/2024).

Namun, terkait dengan detail informasi lebih lanjut termasuk nama perusahaan, jumlah aset, dan nilai penawaran umum OJK belum dapat membocorkan data tersebut hingga masing-masing calon emiten mendapatkan izin publikasi untuk memulai proses bookbuilding.

"Terkait dengan detail nama perusahaan, jumlah aset ataupun nilai penawaran umum yang akan dilakukan masih belum dapat kami sampaikan sampai dengan masing-masing calon emiten tersebut telah memperoleh izin publikasi untuk melakukan bookbuilding," ujarnya.

Lanjut Inarno, meskipun belum ada kepastian terkait informasi spesifik tentang perusahaan kripto yang akan IPO, langkah ini menunjukkan sektor industri kripto mulai mendapatkan perhatian lebih besar dari regulator pasar modal.

Hal ini membuka potensi untuk semakin banyak perusahaan di sektor digital dan teknologi, termasuk kripto, untuk berpartisipasi dalam pasar saham Indonesia di masa depan.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Pedagang Aset Kripto Siap Debut di BEI, Incar Dana Rp 1 Triliun Lewat IPO

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar... Selengkapnya

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersiap menyambut kehadiran perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan aset kripto melalui proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Tak tanggung-tanggung, dana yang diincar oleh perdagangan kripto itu mencapai Rp 1 triliun.

Direktur Utama Datindo Entrycom, E Agung Setiawati mengungkapkan, pihaknya telah mendapatkan mandat dari salah satu perusahaan kripto untuk bertindak sebagai Biro Administrasi Efek (BAE). Langkah ini menjadi bagian dari persiapan perusahaan tersebut untuk menjadi perusahaan tercatat atau emiten di BEI.

"Jika kami yang ditunjuk sebagai BAE, biasanya nilai IPO-nya besar. Untuk perusahaan kripto ini, targetnya sekitar Rp 1 triliun,” ujar Agung di Gedung Bursa, Kamis (5/12/2024).

Sebagai bagian dari proses IPO, calon emiten perusahaan perdagangan kripto itu telah menunjuk dua perusahaan sekuritas terkemuka, yaitu Ciptadana Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek. Namun, Agung belum bersedia mengungkapkan identitas perusahaan tersebut secara rinci.

"Yang jelas, perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan, bukan aplikasi,” tambah dia.

Aksi ini mungkin menjadi pencatatan perdana perusahaan kripto di Bursa Efek Indonesia. Namun di bursa luar, sudah ada sejumlah perusahaan kripto yang sahamnya tercatat di dan diperdagangkan di Bursa setempat. Perusahaan-perusahaan tersebut mewakili berbagai aspek dari ekosistem kripto, mulai dari pertukaran hingga penambangan dan infrastruktur teknologi.

Antara lain, Coinbase Global Inc. (COIN), salah satu platform pertukaran kripto terbesar yang terdaftar di Nasdaq. Coinbase menghasilkan pendapatan dari aktivitas jual beli aset digital di platformnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya