Liputan6.com, Jakarta Guna memastikan layanan transportasi udara berjalan secara inklusif dan aman selama mudik Lebaran 2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar Program Mudik Inklusi Ramah Disabilitas 2025.
Program ini diinisiasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kemenhub sebagai upaya menyediakan layanan transportasi udara yang inklusif, selamat, aman, dan nyaman.
Baca Juga
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang diwakili oleh Direktur Angkutan Udara, Agustinus Budi Hartono, di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, pada Rabu (19/3/2025).
Advertisement
Agustinus mengapresiasi kolaborasi dan dukungan dari para mitra kerja yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Terima kasih kami sampaikan kepada PT Angkasa Pura Indonesia, AirNav Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air Indonesia, Citilink Indonesia, Pelita Air Service, Lion Air, Super Air Jet, Sriwijaya Air, Wings Air, serta Bank Syariah Indonesia atas dukungannya,” kata Agustinus dalam keterangan resmi di laman Kemenhub dikutip Rabu (26/3/2025).
“Kolaborasi ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas," tambahnya.
Program Mudik Inklusi Ramah Disabilitas tahun ini memberangkatkan 31 orang penyandang disabilitas beserta pendamping, yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju berbagai destinasi di luar Pulau Jawa.
“Kami berharap perjalanan ini menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan, serta memberikan kesan positif atas layanan transportasi udara nasional,” ujar Agustinus.
Ciptakan Sistem Transportasi Udara Ramah Disabilitas
Agustinus juga mengajak seluruh peserta untuk berbagi pengalaman selama perjalanan mudik, mulai dari proses keberangkatan, saat penerbangan, hingga tiba kembali di Jakarta.
“Masukan dari para peserta sangat berarti bagi kami dalam mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pelayanan ke depannya, khususnya kepada penyandang disabilitas” jelasnya.
Program ini merupakan upaya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan mitra kerja dalam menciptakan sistem transportasi udara yang ramah disabilitas. Sekaligus memenuhi hak atas aksesibilitas transportasi bagi semua lapisan masyarakat.
“Selamat mudik kepada tim inklusi disabilitas, sampaikan salam kami untuk keluarga di kampung halaman. Semoga perjalanan ini penuh makna, aman, dan membahagiakan,” ucap Agustinus.
Advertisement
Prediksi Peningkatan Jumlah Penumpang Pesawat
Sebelumnya, Ditjen Hubud Kemenhub memprediksi terjadi peningkatan penumpang pesawat udara pada periode Angkutan Lebaran (Angleb) Tahun 2025 sebesar 12 persen. Dengan total penumpang sebanyak 6.186.298 dibanding Angleb Tahun 2024 sebanyak 5.529.659 penumpang.
Ditjen Hubud memastikan kebutuhan kapasitas angkutan udara pada periode Angleb 2025 telah tercukupi, di mana dari proyeksi jumlah penumpang yang ada dibutuhkan 325 armada pesawat udara. Sementara, hingga 18 Maret 2025 tersedia 404 armada yang siap beroperasi, sehingga layanan penerbangan reguler dinilai mampu mengakomodasi lonjakan penumpang dengan optimal.
Seperti tahun sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud akan melaksanakan Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025 di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan mulai H-10 yaitu tanggal 21 Maret 2025 sampai H+10 tanggal 11 April 2025.
“Ditjen Hubud akan melakukan pemantauan di 60 bandar udara terdiri dari 25 bandara yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara, 1 bandar udara yang dikelola oleh Pemda, dan 34 bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Indonesia,” kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa (18/3) di Jakarta.
Pengawasan Keamanan Penerbangan
Selain posko, para inspektur penerbangan di bidang angkutan udara, bandara, navigasi penerbangan, operasi pesawat udara, keamanan penerbangan dan kelaikudaraan juga melakukan pengawasan dan ramp check sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Adapun perkiraan jumlah penumpang pesawat udara selama posko terpadu Angleb 2025 untuk penumpang domestik sebanyak 4.951.391 dan internasional sebanyak 1.234.907 penumpang.
“Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada tanggal 6 April 2025,” ujar Lukman.
Untuk memastikan kelancaran arus mudik hingga arus balik nanti, maka dibutuhkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga sehingga masyarakat terlayani dengan baik, memberikan rasa aman dan nyaman ketika melakukan perjalanan.
”Kami telah menginstruksikan kepada para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I hingga X, penyelenggara navigasi penerbangan, Badan Usaha Angkutan Udara dan penyelenggara bandar udara untuk dapat bekerja secara optimal sesuai tugas masing-masing.”
“Termasuk dalam memastikan seluruh aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku terpenuhi. Bersama-sama kita sukseskan Angkutan Lebaran Tahun 2025,” ucap Lukman.
Advertisement
