Liputan6.com, Jakarta - Malam Lailatul Qadar, malam yang lebih mulia daripada seribu bulan, menjadi momen sakral bagi umat Islam. Ayat Inna Anzalnahu Fi Lailatul Qadar (إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ) dalam Surat Al-Qadr menjadi kunci pemahaman akan peristiwa penting ini. Ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, diturunkan pada malam tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Pemahaman mendalam tentang ayat ini penting bagi setiap muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, khususnya dalam menyambut datangnya Lailatul Qadar di bulan Ramadan. Siapa pun yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan malam tersebut perlu memahami arti dan makna ayat ini.
Inna Anzalnahu Fi Lailatul Qadar, artinya "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan." Ayat ini menjadi pengantar utama dalam Surat Al-Qadr, yang selanjutnya menjelaskan keutamaan dan keajaiban malam tersebut.
Peristiwa turunnya Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam, yang menandai dimulainya wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Pemahaman tentang Inna Anzalnahu Fi Lailatul Qadar tidak hanya terbatas pada arti harfiahnya. Berbagai penafsiran muncul mengenai proses penurunan Al-Qur'an, ada yang berpendapat penurunan sekaligus dari Lauh Mahfuz ke langit dunia, kemudian diturunkan bertahap kepada Nabi Muhammad SAW, ada pula yang berpendapat ayat ini merujuk pada penurunan wahyu pertama kali di Gua Hira.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (26/3/2025).
Inna Anzalnahu Fi Lailatul Qadar Arti dan Maknanya
Sebelum membahas lebih dalam, mari lihat ayatnya terlebih dahulu:
BACAAN LENGKAP
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - ١
inna anzalnahu fi lailatul qadar
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
Ayat Inna Anzalnahu Fi Lailatul Qadar (إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ) merupakan ayat pembuka Surat Al-Qadr. Ayat ini mengandung makna yang sangat dalam dan luas. Kata "Inna" (إِنَّا) menegaskan suatu kebenaran, "Anzalnahu" (أَنْزَلْنَاهُ) berarti "Kami telah menurunkannya", merujuk pada Al-Qur'an.
"Fi Lailatul Qadr" (فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ) berarti "pada malam kemuliaan", yaitu Lailatul Qadar. Melansir dari berbagai tafsir Al-Qur'an, ayat ini menekankan bahwa Al-Qur'an, sebagai pedoman hidup umat manusia, diturunkan pada malam yang sangat istimewa dan penuh berkah.
Beberapa ulama berbeda pendapat mengenai proses penurunan Al-Qur'an. Sebagian berpendapat penurunannya sekaligus pada malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfuz ke langit dunia, kemudian diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW. Pendapat lain menyatakan ayat ini mengacu pada penurunan wahyu pertama kali di Gua Hira.
Melansir dari Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Jalalain, perbedaan penafsiran ini tidak mengurangi makna utama ayat, yaitu penegasan tentang kemuliaan Lailatul Qadar sebagai malam diturunkannya Al-Qur'an.
Makna "malam kemuliaan" (lailatul qadr) sendiri sangat luas dan mencakup berbagai aspek. Malam ini dipenuhi dengan berkah, ampunan, dan rahmat Allah SWT. Ibadah yang dilakukan pada malam ini memiliki nilai pahala yang sangat besar, bahkan lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan, dilansir dari Buku Fiqh Islam karya Prof. Dr. H. Wahbah Az-Zuhaili).
Memahami ayat Inna Anzalnahu Fi Lailatul Qadar mendorong untuk merenungkan keagungan Allah SWT dan pentingnya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Ayat ini juga memotivasi untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, khususnya pada malam Lailatul Qadar.
Advertisement
Lanjutan Ayat Inna Anzalnahu Fi Lailatul Qadar
Surat Al-Qadr tidak hanya terdiri dari satu ayat, melainkan lima ayat pendek yang saling berkaitan dan menjelaskan keutamaan Lailatul Qadar. Berikut lanjutan ayatnya:
BACAAN LANJUTANNYA
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - ٢
wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Artinya: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣
lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - ٤
tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr
Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ - ٥
salāmun hiya ḥattā maṭla’il-fajr
Artinya: Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Ayat kedua, "Wa Ma Adraaka Ma Lailatul Qadr", mengajak untuk merenungkan dan memahami apa sebenarnya Lailatul Qadar. Ayat ketiga, "Lailatul Qadri Khairum Min Alfi Syahr", menegaskan keutamaan malam tersebut yang lebih baik daripada seribu bulan. Ini menunjukkan betapa besar pahala dan keberkahan yang dapat diraih jika kita beribadah dengan khusyuk pada malam tersebut.
Ayat keempat, "Tanazzalul Malaikatu War Ruh Fiha Bi Izni Rabbihim Min Kulli Amr", menjelaskan tentang turunnya malaikat dan Jibril ke bumi untuk mengatur segala urusan. Ini menunjukkan keagungan dan kekhusyukan malam Lailatul Qadar. Ayat kelima, "Salaamun Hiya Hatta Matla'il Fajr", menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar dipenuhi dengan kedamaian dan kesejahteraan hingga terbit fajar.
Kelima ayat dalam Surat Al-Qadr saling berkaitan dan melengkapi, memberikan gambaran utuh tentang keistimewaan dan kemuliaan Lailatul Qadar. Malam ini bukan sekadar malam biasa, tetapi malam yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT, dilansir dari Tafsir Al-Mishbah.
Memahami Surat Al-Qadr secara keseluruhan membantu untuk lebih menghargai dan memanfaatkan malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya. Memperbanyak ibadah dan doa, kita berharap dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam Buku Pedoman Ibadah Ramadhan.
Keistimewaan Lailatul Qadar dalam Surat Al-Qadr
Melansir dari berbagai sumber, Surat Al-Qadr menjelaskan beberapa keistimewaan Lailatul Qadar. Berikut beberapa poin pentingnya:
-
Turunnya Al-Qur'an: Inna Anzalnahu Fi Lailatul Qadr menegaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada malam Lailatul Qadar. Peristiwa ini merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam, yang menandai dimulainya wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat manusia, diturunkan pada malam yang penuh berkah dan kemuliaan. Ini menunjukkan betapa pentingnya Al-Qur'an bagi kehidupan umat manusia.
Malam Lailatul Qadar menjadi saksi bisu atas peristiwa monumental ini. Turunnya Al-Qur'an membawa petunjuk dan hidayah bagi seluruh umat manusia. Sebagai umat Islam, kita patut bersyukur atas anugerah yang luar biasa ini.
-
Lebih Baik dari Seribu Bulan: Ayat "Lailatul Qadri Khairum Min Alfi Syahr" menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Ini menunjukkan betapa besar pahala dan keberkahan yang dapat diraih jika kita beribadah dengan khusyuk pada malam tersebut. Amalan ibadah yang dilakukan pada malam ini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Keutamaan ini mendorong kita untuk memanfaatkan malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya. Dengan memperbanyak ibadah, kita dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Turunnya Malaikat: Ayat "Tanazzalul Malaikatu War Ruh Fiha Bi Izni Rabbihim Min Kulli Amr" menjelaskan bahwa pada malam Lailatul Qadar, malaikat dan Jibril turun ke bumi dengan izin Allah SWT untuk mengatur segala urusan. Ini menunjukkan keagungan dan kekhusyukan malam Lailatul Qadar.
Kehadiran malaikat pada malam Lailatul Qadar menunjukkan betapa istimewanya malam tersebut. Sebagai umat Islam, kita patut bersyukur atas kehadiran malaikat yang membawa rahmat dan berkah.
-
Malam yang Penuh Kedamaian: Ayat "Salaamun Hiya Hatta Matla'il Fajr" menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar dipenuhi dengan kedamaian dan kesejahteraan hingga terbit fajar. Ini menunjukkan suasana yang khusyuk dan tenang yang menyelimuti malam tersebut.
Kedamaian yang menyelimuti malam Lailatul Qadar membantu kita untuk lebih fokus dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Suasana yang tenang dan damai ini sangat kondusif untuk meningkatkan kualitas ibadah.
-
Malam Pengampunan Dosa: Hadits Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa dosa-dosa orang yang beribadah pada malam Lailatul Qadar akan diampuni. Ini menunjukkan betapa besar ampunan dan rahmat Allah SWT pada malam tersebut. Kesempatan ini sangat berharga bagi kita untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Malam Lailatul Qadar menjadi kesempatan emas bagi kita untuk membersihkan diri dari dosa-dosa. Dengan bertaubat dan memohon ampunan, kita dapat meraih ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
Advertisement
