Setengah Tubuh Lumpuh, Pria Ini Ekspresikan Perasaan Melalui Lukisan

Melukis sudah menjadi kegiatan sehari-hari bagi Kwang-ho Kim. Dalam keadaan setengah tubuh lumpuh, ia masih mampu berkarya dengan kuas-kuas dan cat miliknya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Jan 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 10:00 WIB
Lukisan La Clairvoyance karya Magritte. Menteri Ross memiliki lukisan ini.
Lukisan La Clairvoyance karya Magritte. Menteri Ross memiliki lukisan ini. Dok: renemagritte.org

Liputan6.com, Jakarta Melukis menjadi  kegiatan sehari-hari bagi Kwang-ho Kim. Dalam keadaan setengah tubuh lumpuh, ia mampu berkarya dengan kuas-kuas dan cat miliknya.

Rumahnya di Korea Selatan dipenuhi hasil lukisannya. Bahkan, dinding rumah kecil itu sudah tak memiliki ruang lagi untuk dipajangi lukisan-lukisan yang ukurannya melebihi tinggi orang dewasa.

Lukisan karya Kwang-ho yang jumlahnya diperkirakan 100 buah itu menggambarkan objek yang berbeda. Ada yang menggambarkan hewan seperti burung, harimau, dan merak. Ada juga yang menggambarkan tempat hingga manusia.

Setiap lukisan terdiri dari ribuan titik dan digambarkan tanpa melalui proses sketsa.

“Saya melukis semua ini sendiri dan sebelumnya tidak belajar melukis,” ujar Kwang pada SBS ‘What on Earth’

Dilansir dari SBS ‘What on Earth’, pria berkacamata ini awalnya hidup  sehat tanpa kekurangan apa pun. Ia membangun rumah tangga yang harmonis dan dikaruniai dua orang anak. Satu laki-laki dan satu perempuan.

Namun, disabilitas tiba-tiba menghampirinya di usia 40 tahun. Tiba-tiba saja, pria yang gemar melukis anggota keluarganya ini mengalami peradangan otak.  Akibatnya ia mengalami gangguan malformasi vascular atau gangguan pada pembuluh darah dan membuat sebagian tubuhnya lumpuh.

Hal ini sempat membuatnya frustrasi dan ingin mengakhiri hidup. Pemikiran tersebut berlangsung dalam sementara waktu.

“Kemudian saya melihat putri dan putra saya dan memilih untuk hidup. Saya pikir semuanya akan menjadi lebih baik,” katanya.

Melukis Sebagai Pemicu Semangat

Kwan-ho Kim dan lukisannya
(Foto: tangkapan layar SBS 'What on Earth')

Kejadian itu seakan menjadi  titik balik. Ia mengambil sebuah kuas dan mulai melukis. Kegiatan melukis membuat semangatnya kembali meningkat. Hal lain seperti makan dan mandi menjadi lebih mudah.

Setiap hari, Kwan menghabiskan waktu hingga 5 sampai 6 jam penuh untuk melukis. Satu lukisan bisa saja menghabiskan waktu satu bulan. Sesekali rasa sakit menyerang, namun ia tak pernah berhenti melukis.

Pria yang sering menggambarkan dirinya sebagai harimau dalam lukisan in,i ingin menyampaikan pesan tersendiri. Melalui lukisan, ia sebagai kepala keluarga akan selalu melindungi keluarganya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya