Kaki Palsu dan Taman Baca Gratis untuk Masyarakat di Kepulauan Riau

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Kick Andy dan PT. Angkasa Pura II membagikan 26 kaki palsu untuk masyarakat disabilitas di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.  

Wali kota Tanjungpinang, Rahma mengapresiasi PT. Angkasa Pura II atas bantuan kaki palsu yang telah diberi kepada masyarakat disabilitas yang membutuhkan.

“Mudah-mudahan bantuan kaki palsu ini memberikan manfaat yang luar biasa yang mungkin mereka selama ini terbatas geraknya, setelah memakai kaki palsu ini dapat leluasa. Tentu ini sangat diinginkan oleh mereka,” kata Rahma, dilansir dari Antara.

Direktur Keuangan PT. Angkasa Pura II, Dodiet Wiweko Probojakti mengatakan, bantuan ini adalah bentuk kepedulian PT Angkasa Pura II kepada penyandang disabilitas dan komitmen dari program berkelanjutan bekerjasama dengan Yayasan Kick Andy.

Selain penyerahan kaki palsu, pada kesempatan ini Rahma juga meresmikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang juga dibangun oleh PT. Angkasa Pura II. TBM ini memiliki koleksi buku yang lengkap dan dapat diakses secara digital.

“Setelah belajar daring dari sekolah, silakan datang ke taman bacaan ini. Di sini anak-anak bisa mendapatkan ilmu yang luar biasa,” kata Rahma. 

Simak Video Berikut Ini:

Wiweko menjelaskan, TBM ini adalah untuk meningkatkan literasi dan kegemaran membaca masyarakat pulau Penyengat, khususnya Tanjung pinang agar mereka dapat menjadi anak muda yang lebih kompetitif sehingga lahir pemimpin bangsa kemudian hari.

“Ini bagian dari amanah kami, Kementerian BUMN. Kami berharap, apa yang telah diberikan baik taman bacaan maupun kaki palsu untuk penyandang disabilitas ini bisa bermanfaat buat masyarakat Pulau Penyengat,” ujarnya.

Wiweko juga menitip pesan kepada masyarakat bahwa masyarakat harus bersahabat dengan COVID-19. Masyarakat harus bisa melewati badai ini dengan menjadi lebih kuat lagi.

“PT. Angkasa Pura II yang mengelola 19 airport di seluruh indonesia ini, siap untuk membantu meningkatkan kembali pariwisata nasional, pariwisata Indonesia, dan menghubungkan orang dari titik ke titik agar berkontribusi buat negara,” tutup Wiweko.

(Vania Accalia)