5 Bentuk Gangguan Jiwa yang Sering Dialami Pria

Gangguan jiwa atau gangguan kesehatan mental dapat terjadi akibat emosi yang tidak diluapkan. Gangguan jiwa dengan penyebab ini kebanyakan dialami oleh pria.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 10 Jan 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi. (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Gangguan jiwa atau gangguan kesehatan mental dapat terjadi akibat emosi yang tidak diluapkan. Gangguan jiwa dengan penyebab ini kebanyakan dialami oleh pria.

Hal ini berkaitan dengan stigma bahwa pria tidak perlu berbagi keluh kesah pada siapapun sehingga terpaksa memendam masalahnya sendiri.

Menurut dr. Nabila Viera Yovita dari Klikdokter, setidaknya ada 5 bentuk gangguan jiwa yang sering dialami pria. Kelima gangguan jiwa itu adalah depresi, konsumsi alkohol dan obat-obatan berlebih, keinginan bunuh diri, skizofrenia, dan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).

Depresi

Depresi adalah salah satu kondisi mental yang serius, tapi dapat ditangani secara medis.

“Di Amerika Serikat, lebih dari 6 juta pria mengalami depresi setiap tahunnya. Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, Anda akan mengalami kesulitan di dalam kehidupan pribadi, keluarga, serta keuangan,” kata Nabila mengutip Klikdokter, Sabtu (8/1/2022).

Depresi yang terdeteksi sejak dini serta mendapatkan penanganan yang benar, umumnya bisa membaik dan pulih kembali. Harapan akan masa depan dan semangat untuk melanjutkan hidup dapat menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Simak Video Berikut Ini

Konsumsi Alkohol dan Obat-obatan Berlebih

Mengonsumsi alkohol dan obat-obatan merupakan kondisi gangguan mental. Penggunaan alkohol dan obat-obatan bisa mengubah keinginan normal dan juga prioritas dalam hidup.

“Alhasil, kemampuan dalam bekerja, sekolah, dan memiliki hubungan dengan keluarga serta teman akan terganggu.”

Menggunakan obat-obatan terlarang disertai dengan konsumsi alkohol berlebih dalam waktu yang bersamaan akan lebih sulit untuk ditangani.

Keinginan Bunuh Diri

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pria cenderung meninggal akibat bunuh diri. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi.

Sejak kecil, pria dididik untuk tidak menangis dan harus kuat dalam menghadapi cobaan, sehingga emosinya sering tidak tersampaikan.

“Dengan menyampaikan perasaan dan emosi, pria seringkali dianggap lemah.”

Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, berperasaan, dan berperilaku, tapi tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Kondisi ini sering menyulitkan keluarga dan teman dari orang skizofrenia.

Apabila tidak ditangani, gejalanya dapat menetap dan memicu terjadinya disabilitas, seperti tidak dapat bekerja kembali.

Obsessive-Compulsive Disorder

Jenis gangguan jiwa lainnya yang sering menimpa pria adalah Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).

Orang yang mengalami OCD sering ingin melakukan suatu kegiatan berulang kali agar rasa khawatirnya hilang. Contohnya, mengetuk pintu harus sampai tiga kali atau memeriksa api kompor sudah dimatikan apa belum bisa berkali-kali.

Dengan memeriksa dan memastikan berulang kali, ia baru bisa melanjutkan aktivitasnya yang lain. Pria lebih cenderung mengalami OCD dibandingkan wanita. OCD yang dialami pria biasanya dapat didiagnosis di usia 19. Kendati demikian, onset atau serangan OCD baru muncul setelah berusia 35.

“Tidak mudah bagi pria untuk mengetahui gangguan jiwa yang dialaminya. Mengenali tanda dan gejala gangguan jiwa orang terdekat bisa menjadi awal yang baik. Semakin dini terapi diberikan, semakin efektif tatalaksana yang dapat diterima oleh seseorang dengan gangguan jiwa,” tutup Nabila.

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda Depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya