Menyandang Microphthalmia Sejak Lahir, Adinda Gunakan Mata Protesa dan Jalani Serangkaian Operasi

Penyandang microphthalmia umumnya menggunakan mata palsu atau protesa untuk mengembalikan kepercayaan diri.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Jan 2022, 14:04 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 10:00 WIB
Managing Editor Fashion, Beauty, & Lifestyle Fimela.com Adinda Tri Wardhani
Managing Editor Fashion, Beauty, & Lifestyle Fimela.com Adinda Tri Wardhani. Foto: tangkapan layar Instagram @adindawhardani.

Liputan6.com, Jakarta Penyandang microphthalmia umumnya menggunakan mata palsu atau protesa untuk mengembalikan kepercayaan diri.

Microphthalmia sendiri adalah perkembangan organ mata yang tidak sempurna. Seperti yang disandang Managing Editor Fashion, Beauty, & Lifestyle Fimela.com Adinda Tri Wardhani.

Kondisi ini membuat mata kanannya berhenti berkembang di umur 2 bulan dan penggunaan mata protesa pun menjadi pilihan.

Wanita kelahiran 1985 menjelaskan bahwa pada tahun tersebut penggunaan mata protesa masih banyak dipelajari.

Selang 5 tahun yakni pada 1990, wanita yang memiliki kembaran ini pun mulai menggunakan mata protesa untuk meningkatkan kepercayaan diri.

“Dari usia 2 bulan sampai umur 4 tahun tuh aku beraktivitas dengan mata yang sedikit tertutup di sebelah kanan dan tidak bisa melihat. Banyak momen-momen kalau lagi di mall atau di sekolah dilihatin ‘kok beda sama kembarannya’ itu sudah sering aku dengar,” katanya kepada kanal Disabilitas Liputan6.com melalui sambungan telepon Rabu (26/1/2022).

Simak Video Berikut Ini

Mata Protesa Sesuai Rekomendasi Dokter

Adinda menambahkan, pemilihan mata protesa tidak bisa sembarangan. Ia selalu menggunakan mata protesa yang sesuai dengan rekomendasi dokter.

Pembuatan mata protesa juga disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang sehingga bersifat khusus atau custom. Menurutnya, mata protesa itu perlu estetik dan aman digunakan.

“Aku juga enggak ganti-ganti rumah sakit karena rumah sakit yang sekarang tahu rekam jejak aku sejak bayi. Aku juga harus check up rutin setiap 6 bulan karena bisa tumbuh tumor jinak karena organ mata di rongga mataku kecil jadi cenderung (berisiko) diisi tumor jinak secara alami.”

Tindakan Operasi

Selain mengontrol tumor jinak, ia juga perlu operasi minimal 1 hingga 2 kali dalam 5 tahun.

Operasi terbaru yang dilakukan adalah cangkok jaringan mata pada 2017, 2018, dan 2019 karena sudah mulai terjadi pengerutan pada mata kanan.

“Operasi cangkok jaringan sudah 3 kali, cangkok jaringan itu mengambil jaringan dari perut sama dari pipi. Kan rongganya enggak bertumbuh jadi pas aku masuk usia 30 ya udah dibenerin seperti usia 30, aku masuk usia 40 dia akan direparasi lagi.”

 

 

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya