Liputan6.com, Jakarta Sherly Hartono, seorang desainer muda Indonesia ramai diperbincangkan beberapa waktu belakangan ini. Baru-baru ini, tersebar foto Joe Jonas, seorang aktor dan penyanyi ternama Amerika, yang mengenakan jaket bergambar mie ayam, petai, dan uang Rp.50000. Banyak yang mengira bahwa foto tersebut adalah hasil editan atau palsu. Bahkan jaket yang dikenakan Joe Jonas itu, disebut-sebut merupakan rancangan Kenzo. Setelah ditelusuri, jaket ini merupakan hasil rancangan desainer Indonesia, bernama Sherly Hartono.
Baca Juga
Sherly Hartono memulai kiprahnya di dunia mode pada usia 12 tahun. Ia pun kemudian meninggalkan Indonesia untuk mempelajari fashion design di Central Saint Martins, London. Dua tahun yang lalu, pada tahun 2014, Sherly kembali ke Indonesia untuk mempelajari budaya Indonesia, sebelum akhirnya ia merilis label busana, khususnya busana pria.
Advertisement
Advertisement
Seperti dilansir dari openingceremony.us, Rabu (27/1/2016), Sherly mengatakan, "Orang Indonesia suka makan langsung dengan tangan mereka dari piring yang berisi makanan yang dicampur-campur, dan meletakkan kaki mereka di atas bangku. Mereka tidak ada masalah dengan resiko kotor atau berkeringat karena berada di jalanan."
Koleksi busana pria Sherly pada tahun 2014 benar-benar berbeda dengan berbagai jenis koleksi yang pernah ada saat ini. Label yang diberi nama 'Hartono' ini secara tegas mendeskripsikan nilai estetika dari koleksinya sebagai "slouchy elegance" (jorok yang anggun) dan membuktikan bahwa koleksi ini benar-benar merupakan contoh dari transisi siang ke malam hari.
Karir Sherly diawali karena ketertarikannya pada cara berpakaian 'abang-abang', sehingga titik fokus pada gaya pakaian Sherly adalah kemeja dengan ukuran yang terlalu besar, celana wol yang terlalu longgar, dan turtleneck sporty. Inspirasi terbesarnya adalah warung dan angkutan umum. Sherly terlihat gemar bermain dalam siluet gaya tahun 90an pada setiap rancangannya.
"Pekerjaan mereka mengharuskan mereka untuk tinggal di luar rumah hampir sepanjang waktu, sehingga mereka cenderung untuk berpakaian yang membuat mereka nyaman dan praktis. Mereka suka memakai pakaian yang mudah dipakai, kasual, dan dengan ukuran yang kebesaran pada siang hari. Mereka akan menggunakan atasan ketat, kemudian blazer ketika mereka akan pergi ke luar untuk bertemu teman mereka. Dan karena mereka hidup jauh dari fashion-lah, yang membuat gaya mereka menjadi menarik menurut saya," jelas Sherly Hartono.
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6