Koleksi Jenahara Bernuansa Kain Ulos di Panggung IFW 2017

Jenahara persembahkan koleksi bertema Hinauli yang berbalut kain ulos di panggung IFW 2017.

oleh Meita Fajriana diperbarui 02 Feb 2017, 10:04 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2017, 10:04 WIB
Koleksi Jenahara Bernuansa Kain Ulos di Panggung IFW 2017
Jenahara persembahkan koleksi bertema Hinauli yang berbalut kain ulos di panggung IFW 2017.

Liputan6.com, Jakarta Gelaran Indonesia Fashion Week 2017 dimulai. Pada hari pertama Anda disuguhkan dengan karya desainer busana muslim yang memadukan material kain tradisional ulos khas Sumatera Utara. Bertajuk Hinauli, diambil dari bahasa batak yang berarti keindahan.

Lewat karyanya, desainer yang akrab dengan sapaan Jehan ini ingin mempersembahkan keindahan kain ulos dengan sentuhan edgy minimalis yang merupakan identitas brand utamanya Jenahara Black Label (JBL).

Untuk penggunaan warna, Jenahara konsisten menggunakan warna monokrom dan warna lain seperti merah maroon. Kain ulos pada JBL ini didominasi oleh warna hitam dan maroon. Sementara untuk motif, garis sederhana selaras dengan DNA brand JBL.

Jenahara persembahkan koleksi bertema Hinauli yang berbalut kain ulos di panggung IFW 2017.

Koleksi Hinauli untuk IFW 2017 ini terinspirasi dari kekuatan seorang wanita. Jenahara ingin mengangkat keberanian, prinsip yang kuat, dan jiwa pemimpin dari seorang wanita. Semua dituangkan Jehan melalui warna. Sementara motif ulos yang digunakannya memberikan kesan ketegasan seorang wanita dalam busana berpotongan edgy dan minimalis.

Busana ini dilengkapi detil pleated dan cutting asimetris. Ini menjadi kali pertama Jenahara mengolah kain ulos sebagai bahan utama koleksinya. Kesulitan yang ditemuinya seputar cutting, ia harus mensiasati  agar kain ini tidak terlihat kaku. Selain itu waktu pengerjaan ulos yang cukup lama juga merupakan kendala lain yang ia hadapi. 

"Tantangan terbesar mengolah kain ulos ini adalah karena kain tradisional ini memiliki nilai seni yang tinggi sehingga mengolahnya tidak bisa sembarangan. Pemotongan kainnya juga harus hati-hati. Apalagi ini pertama kalinya saya mengangkat kain khas batak. Bagaimana cara saya menuangkan DNA JBL dengan kain tradisional Indonesia tanpa menghilangkan arti dari kain tersebut," ungkap desainer berdarah batak ini saat konferensi pers IFW 2017, Rabu (01/02/2017), di JCC.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya