Benarkah Beyonce Akan Ambil Alih Kendali Majalah Vogue Edisi September?

Beyonce dikabarkan akan terlibat langsung dalam proses penggarapan foto cover dan foto di dalam majalah Vogue edisi September.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2018, 14:38 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2018, 14:38 WIB
Beyonce Knowles
Beyonce Knowles © AFP

Jakarta Beyonce merupakan salah satu penyanyi papan atas yang juga begitu erat dengan industri fashion. Dalam setiap penampilannya di hadapan publik ia selalu sukses terlihat fashionable dan bahkan kerap menjadi trendsetter.

Tak heran, baru-baru ini terdengar kabar ada terobosan baru dari majalah Vogue yang sangat layak (dan bahkan harus) kita tunggu. Dilaporkan oleh HuffPost, kabarnya sang editor-in-chief Anna Wintour telah mengiyakan keinginan Beyonce untuk mengambil alih kontrol Vogue edisi September yang terbit di 14 Agustus mendatang. 

Beyonce yang baru memangkas rambutnya menjadi bob ini konon kabarnya menyewa fotografer 23 tahun, Tyler Mitchell, untuk mengambil foto cover-nya. Dengan ini Mitchell menjadi fotografer kulit hitam pertama yang bekerja untuk cover dalam sejarah 126 tahun usia Vogue.

Tidak sebatas foto cover, kontrol yang dilakuan Bey juga termasuk foto-foto dirinya di dalam majalah, plus dengan caption yang ia tulis sendiri.

 

Beyonce sukses guncang panggung Coachella
Beyonce sukses guncang panggung Coachella © AFP

Terakhir kali Bey tampil cover Vogue September issue adalah tahun 2015 silam. Sang diva yang notabene merupakan sosok paling berpengaruh di industri musik tentu akan sangat mendongkrak Vogue edisi September.

Keterlibatan Bey dalam pengerjaan edisi terpenting ini dianggap memperpanas rumor yang berhembus bahwa Anna Wintour akan meninggalkan Vogue (meski desas-desus ini telah dibantah Condé Nast). Bagaimanapun, kekuasaan penyanyi 36 tahun ini pada foto-fotonya di dalam majalah seolah ‘menampar’ Vogue dan Wintour yang selama ini dikritik lantaran kurangnya memberi keberagaman pada kontennya.

 

Vogue September Issue

Bagi majalah fashion, edisi September adalah yang terpenting, karena September adalah Januari di dunia fashion. Di bulan inilah trend sesuai musim berganti, dari Spring/Summer ke Fall/Winter. Brand berlomba-lomba menampilkan campaign terbarunya. Tidak heran bila 80% majalah edisi September dipenuhi oleh iklan. Ini menjadikan Vogue September issue sebagai majalah tertebal dan terberat.

Jika biasanya Wintour mengontrol konten edisi September dengan sangat teliti dari awal hingga akhir, sepertinya kali ini ia harus sedikit meregangkan ‘ikatannya’. Namun masih sama seperti sebelum-sebelumnya, kali ini Bey juga tidak bersedia melakukan sit-down interviewdengan Vogue. Vogue September issue tahun 2018 ini bisa dipastikan akan jadi yang paling hype dan bersejarah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya