Pengertian dan Keutamaan Wudhu
Liputan6.com, Jakarta Wudhu merupakan salah satu bentuk bersuci dalam ajaran Islam yang memiliki kedudukan sangat penting. Secara bahasa, wudhu berasal dari kata wadha'a yang berarti bersih dan indah. Sedangkan menurut istilah syariat, wudhu adalah menggunakan air yang suci dan mensucikan pada anggota tubuh tertentu dengan cara-cara yang telah ditentukan dalam syariat Islam.
Wudhu menjadi syarat sah untuk melaksanakan ibadah-ibadah tertentu seperti sholat, thawaf, dan menyentuh mushaf Al-Qur'an. Tanpa berwudhu terlebih dahulu, ibadah-ibadah tersebut tidak akan diterima. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
Advertisement
Baca Juga
"Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kamu apabila ia berhadats sampai ia berwudhu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Advertisement
Selain sebagai syarat sah ibadah, wudhu juga memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya:
- Menghapus dosa-dosa kecil
- Meninggikan derajat di sisi Allah SWT
- Menjadi pembeda umat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat
- Menyegarkan dan membersihkan tubuh
- Menenangkan jiwa dan pikiran
- Mencegah berbagai penyakit
Mengingat begitu pentingnya wudhu dalam ibadah seorang muslim, maka sudah seharusnya kita memahami dan melaksanakan tata cara berwudhu yang benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Dengan berwudhu secara sempurna, insya Allah ibadah kita akan lebih diterima dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Syarat Sah Wudhu
Sebelum melaksanakan wudhu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar wudhu kita sah menurut syariat. Syarat-syarat sah wudhu tersebut adalah:
- Islam - Wudhu hanya diwajibkan dan sah dilakukan oleh orang yang beragama Islam.
- Tamyiz - Pelaku wudhu harus sudah mumayyiz atau dapat membedakan baik dan buruk. Anak kecil yang belum mumayyiz tidak diwajibkan berwudhu.
- Tidak berhadats besar - Seseorang yang memiliki hadats besar seperti junub, haid, atau nifas harus mandi wajib terlebih dahulu sebelum berwudhu.
- Menggunakan air yang suci dan mensucikan - Air yang digunakan untuk berwudhu harus air yang suci dan dapat mensucikan, seperti air hujan, air sumur, air sungai, dll.
- Tidak ada penghalang sampainya air ke kulit - Tidak boleh ada sesuatu yang menghalangi air wudhu sampai ke kulit anggota wudhu, seperti cat kuku, getah, dll.
- Masuk waktu shalat - Untuk shalat fardhu, wudhu dilakukan setelah masuk waktu shalat. Namun boleh juga berwudhu sebelum waktu shalat untuk shalat sunnah.
- Tidak dalam keadaan dipaksa - Wudhu harus dilakukan atas kemauan sendiri, bukan karena paksaan dari orang lain.
- Mengetahui fardhu-fardhu wudhu - Pelaku wudhu harus mengetahui rukun-rukun wajib dalam wudhu.
Memenuhi syarat-syarat di atas sangatlah penting agar wudhu kita sah dan diterima. Jika ada salah satu syarat yang tidak terpenuhi, maka wudhu kita bisa jadi tidak sah dan harus diulang kembali. Oleh karena itu, pastikan semua syarat terpenuhi sebelum memulai berwudhu.
Advertisement
Rukun Wudhu
Rukun wudhu adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam berwudhu dan menjadi penentu sah tidaknya wudhu seseorang. Jika salah satu rukun wudhu ditinggalkan, maka wudhu tersebut tidak sah dan harus diulang. Berikut adalah 6 rukun wudhu yang harus dilaksanakan:
-
Niat
Niat adalah rukun pertama dan paling utama dalam berwudhu. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan membasuh anggota wudhu yang pertama yaitu wajah. Lafaz niat wudhu adalah:
"Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa"
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta'ala"
-
Membasuh wajah
Membasuh seluruh bagian wajah dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri. Pastikan air membasahi seluruh permukaan wajah termasuk bagian antara jenggot yang lebat.
-
Membasuh kedua tangan sampai siku
Membasuh kedua tangan dimulai dari ujung jari hingga siku, termasuk membasahi sela-sela jari. Disunahkan untuk mendahulukan tangan kanan daripada tangan kiri.
-
Mengusap sebagian kepala
Mengusap sebagian rambut kepala dengan tangan yang basah. Minimal mengusap seukuran ubun-ubun. Boleh juga mengusap seluruh kepala jika ingin lebih sempurna.
-
Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
Membasuh kedua kaki dari ujung jari hingga mata kaki. Pastikan air membasahi sela-sela jari kaki. Disunahkan untuk mendahulukan kaki kanan daripada kaki kiri.
-
Tertib
Melakukan semua rukun wudhu secara berurutan sesuai urutan yang telah disebutkan di atas. Tidak boleh mendahulukan atau mengakhirkan salah satu rukun.
Keenam rukun wudhu di atas wajib dilaksanakan dengan sempurna agar wudhu kita sah. Jika ada satu rukun saja yang tertinggal atau tidak sempurna, maka wudhu tersebut harus diulang dari awal. Oleh karena itu, hendaknya kita berhati-hati dan teliti dalam melaksanakan setiap rukun wudhu.
Sunnah-Sunnah Wudhu
Selain rukun-rukun wajib, dalam berwudhu juga terdapat amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Meskipun tidak sampai membatalkan wudhu jika ditinggalkan, namun melaksanakan sunnah-sunnah wudhu akan menambah kesempurnaan dan pahala wudhu kita. Berikut adalah sunnah-sunnah dalam berwudhu:
-
Membaca basmalah
Dianjurkan untuk membaca "Bismillaahirrahmaanirrahiim" sebelum memulai wudhu.
-
Mencuci kedua telapak tangan
Sebelum memulai rukun wudhu, disunahkan untuk mencuci kedua telapak tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali.
-
Berkumur-kumur
Berkumur-kumur sebanyak 3 kali untuk membersihkan mulut.
-
Membersihkan hidung (istinsyaq)
Menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya kembali sebanyak 3 kali.
-
Menyela-nyela jari tangan dan kaki
Menyela-nyela jari tangan dan kaki agar air dapat membasahi sela-selanya dengan sempurna.
-
Mendahulukan anggota badan yang kanan
Mendahulukan membasuh anggota wudhu bagian kanan daripada bagian kiri.
-
Mengusap seluruh kepala
Mengusap seluruh bagian kepala, tidak hanya sebagian saja.
-
Membasuh melebihi batas wajib
Membasuh anggota wudhu melebihi batas yang diwajibkan, misalnya membasuh tangan hingga setengah lengan atas.
-
Mengulangi basuhan sebanyak 3 kali
Mengulangi membasuh setiap anggota wudhu sebanyak 3 kali.
-
Berdoa setelah wudhu
Membaca doa setelah selesai berwudhu.
Melaksanakan sunnah-sunnah wudhu di atas akan menambah kesempurnaan wudhu kita. Meskipun tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk melakukannya demi mendapatkan pahala yang lebih besar. Rasulullah SAW sendiri selalu melaksanakan sunnah-sunnah tersebut ketika berwudhu.
Advertisement
Urutan Tata Cara Berwudhu yang Benar
Setelah mengetahui rukun dan sunnah wudhu, berikut adalah urutan tata cara berwudhu yang benar dan lengkap sesuai tuntunan Rasulullah SAW:
-
Niat
Memulai wudhu dengan niat di dalam hati. Boleh juga dilafalkan dengan lisan:
"Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa"
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta'ala"
-
Membaca basmalah
Membaca "Bismillaahirrahmaanirrahiim" sebelum memulai wudhu.
-
Mencuci kedua telapak tangan
Mencuci kedua telapak tangan sebanyak 3 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma thahir qalbii minan nifaaqi wa hashin fajrii minal fawaahisyi"
Artinya: "Ya Allah, sucikanlah hatiku dari sifat munafik dan peliharalah kemaluanku dari perbuatan keji"
-
Berkumur-kumur
Berkumur-kumur sebanyak 3 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatika"
Artinya: "Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu"
-
Membersihkan hidung
Menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya kembali sebanyak 3 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma arihnii raa-ihatal jannati warzuqnii min na'iimihaa"
Artinya: "Ya Allah, ciumkanlah kepadaku bau surga dan berilah aku rezeki dari kenikmatannya"
-
Membasuh wajah
Membasuh seluruh wajah sebanyak 3 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma bayyidh wajhii yauma tabyaddhu wujuuhun wa taswaddu wujuuhun"
Artinya: "Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari dimana wajah-wajah menjadi putih berseri dan wajah-wajah menjadi hitam"
-
Membasuh tangan kanan
Membasuh tangan kanan dari ujung jari hingga siku sebanyak 3 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma a'thinii kitaabii bi yamiinii wa haasibnii hisaaban yasiiraa"
Artinya: "Ya Allah, berikanlah kitab (catatan amal)ku di tangan kananku dan hitunglah (amal perbuatan)ku dengan perhitungan yang mudah"
-
Membasuh tangan kiri
Membasuh tangan kiri dari ujung jari hingga siku sebanyak 3 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma laa tu'thinii kitaabii bi syimaalii wa laa min waraa-i zhahrii"
Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau berikan kitab (catatan amal)ku di tangan kiriku dan jangan pula dari belakang punggungku"
-
Mengusap kepala
Mengusap sebagian atau seluruh kepala sebanyak 1 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma harrim sya'rii wa basyarii 'alan naari"
Artinya: "Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku dari api neraka"
-
Mengusap kedua telinga
Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam sebanyak 1 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma-j'alnii minal ladziina yastami'uunal qaula fa yattabi'uuna ahsanahu"
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang terbaik darinya"
-
Membasuh kaki kanan
Membasuh kaki kanan dari ujung jari hingga mata kaki sebanyak 3 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma tsabbit qadamayya 'alash shiraathi yauma tazillu fiihil aqdaam"
Artinya: "Ya Allah, teguhkanlah kedua kakiku di atas shirath (jembatan) pada hari dimana kaki-kaki tergelincir"
-
Membasuh kaki kiri
Membasuh kaki kiri dari ujung jari hingga mata kaki sebanyak 3 kali sambil membaca doa:
"Allaahumma laa taj'al li qadaman zaallatan 'alash shiraathi wa laa fid dunyaa wa laa fil aakhirati"
Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kakiku tergelincir di atas shirath (jembatan), tidak pula di dunia dan tidak pula di akhirat"
Setelah selesai melaksanakan semua urutan wudhu di atas, dianjurkan untuk membaca doa setelah wudhu. Dengan melaksanakan tata cara wudhu secara lengkap dan sempurna seperti di atas, insya Allah wudhu kita akan sah dan diterima di sisi Allah SWT.
Bacaan Niat dan Doa Setelah Wudhu
Niat dan doa merupakan bagian penting dalam ibadah wudhu. Niat wudhu dibaca di awal, sedangkan doa setelah wudhu dibaca di akhir sebagai penutup rangkaian wudhu. Berikut adalah bacaan niat wudhu dan doa setelah wudhu yang shahih:
Niat Wudhu
Niat wudhu dibaca di dalam hati bersamaan dengan membasuh anggota wudhu yang pertama yaitu wajah. Lafaz niat wudhu adalah:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta'ala"
Doa Setelah Wudhu
Setelah selesai berwudhu, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci."
Membaca doa setelah wudhu sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa di antara kalian yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan: 'Asyhadu an laa ilaaha illallaah...' (doa di atas), maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dia dapat masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki." (HR. Muslim)
Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu membaca doa setelah wudhu agar mendapatkan keutamaan yang besar dari Allah SWT.
Advertisement
Jenis Air yang Sah untuk Berwudhu
Dalam berwudhu, air yang digunakan haruslah air yang suci dan dapat mensucikan (thahir muthahhir). Tidak semua jenis air boleh digunakan untuk berwudhu. Berikut adalah jenis-jenis air yang sah digunakan untuk berwudhu:
-
Air hujan
Air hujan termasuk air yang paling suci dan dapat digunakan untuk berwudhu. Allah SWT berfirman:
"Dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih." (QS. Al-Furqan: 48)
-
Air laut
Air laut juga sah digunakan untuk berwudhu. Rasulullah SAW bersabda:
"Air laut itu suci, bangkainya halal." (HR. Abu Dawud)
-
Air sungai
Air sungai yang mengalir termasuk air yang suci dan dapat digunakan untuk berwudhu.
-
Air sumur
Air sumur yang jernih dan tidak tercampur najis boleh digunakan untuk berwudhu.
-
Air mata air
Air yang keluar dari mata air di tanah juga sah digunakan untuk berwudhu.
-
Air salju dan es yang telah mencair
Air yang berasal dari salju atau es yang telah mencair juga termasuk air yang suci.
-
Air embun
Air embun yang terkumpul juga boleh digunakan untuk berwudhu.
-
Air dari wadah besar seperti danau atau kolam
Air yang terkumpul dalam wadah besar seperti danau atau kolam juga sah untuk berwudhu selama tidak berubah sifatnya.
Adapun jenis-jenis air yang tidak sah digunakan untuk berwudhu antara lain:
- Air yang telah berubah salah satu sifatnya (warna, rasa, atau bau) karena tercampur najis
- Air yang sedikit (kurang dari dua kullah) yang telah terkena najis
- Air yang telah digunakan untuk bersuci
- Air perasan buah-buahan atau tumbuhan
- Air yang sangat panas atau sangat dingin sehingga membahayakan
Dalam memilih air untuk berwudhu, pastikan air tersebut suci, jernih, dan tidak tercampur najis. Jika ragu dengan kesucian suatu air, sebaiknya tidak digunakan untuk berwudhu dan mencari air lain yang yakin kesuciannya.
Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu
Setelah berwudhu, ada beberapa hal yang dapat membatalkan wudhu sehingga kita harus berwudhu kembali sebelum melaksanakan ibadah. Berikut adalah hal-hal yang membatalkan wudhu:
-
Keluarnya sesuatu dari dua jalan (qubul dan dubur)
Seperti buang air kecil, buang air besar, kentut, atau keluarnya madzi dan wadi. Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW:
"Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian apabila ia berhadats hingga ia berwudhu." (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Hilangnya akal
Seperti tidur nyenyak, pingsan, mabuk, atau gila. Adapun tidur ringan dalam posisi duduk tidak membatalkan wudhu.
-
Menyentuh kemaluan tanpa penghalang
Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan tanpa ada penghalang membatalkan wudhu menurut sebagian ulama. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa menyentuh kemaluannya, hendaklah ia berwudhu." (HR. Abu Dawud)
-
Murtad (keluar dari Islam)
Jika seseorang murtad atau keluar dari agama Islam, maka wudhunya batal dan harus berwudhu kembali jika telah bertaubat.
-
Menyentuh lawan jenis yang bukan mahram
Menurut sebagian ulama, bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram dapat membatalkan wudhu. Namun ada pula ulama yang berpendapat hal ini tidak membatalkan wudhu.
-
Makan daging unta
Sebagian ulama berpendapat bahwa makan daging unta membatalkan wudhu berdasarkan hadits Nabi SAW:
"Berwudhulah karena (makan) daging unta." (HR. Muslim)
-
Keluar darah yang banyak
Menurut sebagian ulama, keluarnya darah yang banyak dari tubuh selain dari dua jalan (qubul dan dubur) dapat membatalkan wudhu.
-
Muntah yang banyak
Sebagian ulama berpendapat bahwa muntah yang banyak dan memenuhi mulut dapat membatalkan wudhu.
Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai beberapa hal yang membatalkan wudhu. Oleh karena itu, sebaiknya kita berhati-hati dan mengambil pendapat yang lebih aman dengan berwudhu kembali jika mengalami hal-hal di atas.
Advertisement
Manfaat Berwudhu bagi Kesehatan
Selain sebagai ibadah dan syarat sah shalat, ternyata berwudhu juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat berwudhu dari segi kesehatan:
-
Membersihkan dan menyegarkan tubuh
Membasuh anggota wudhu secara rutin dapat membersihkan kotoran dan bakteri yang menempel pada kulit. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih bersih dan segar.
-
Melancarkan peredaran darah
Gerakan membasuh dan mengusap anggota wudhu dapat membantu melancarkan peredaran darah, terutama pada bagian wajah, tangan, dan kaki . Ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
-
Meredakan stres dan menenangkan pikiran
Gerakan wudhu yang dilakukan dengan tenang dan khusyuk dapat memberikan efek relaksasi pada tubuh dan pikiran. Air yang menyentuh kulit juga dapat menenangkan sistem saraf.
-
Mencegah penyakit kulit
Membersihkan kulit secara rutin saat berwudhu dapat mencegah berbagai penyakit kulit seperti jerawat, eksim, dan infeksi jamur. Air yang digunakan juga dapat membantu melembabkan kulit.
-
Menjaga kebersihan mulut dan gigi
Berkumur saat berwudhu dapat membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan dan bakteri. Hal ini membantu mencegah bau mulut, karies gigi, dan penyakit gusi.
-
Membersihkan saluran pernapasan
Menghirup air ke dalam hidung saat berwudhu dapat membersihkan saluran pernapasan dari debu dan kotoran. Ini membantu mencegah infeksi saluran pernapasan seperti flu dan sinusitis.
-
Meningkatkan kewaspadaan
Membasuh wajah dengan air segar dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Hal ini sangat bermanfaat terutama saat akan melaksanakan shalat atau aktivitas lainnya.
-
Menjaga kesehatan mata
Membasuh mata saat berwudhu dapat membersihkan kotoran dan debu yang menempel pada mata. Ini membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah iritasi.
-
Merangsang titik-titik akupuntur
Gerakan membasuh dan mengusap anggota wudhu dapat merangsang titik-titik akupuntur pada tubuh. Hal ini dipercaya dapat memberikan efek penyembuhan pada berbagai penyakit.
-
Mencegah penuaan dini
Membasuh wajah secara rutin saat berwudhu dapat membantu menjaga kelembaban kulit wajah dan mencegah penuaan dini. Air yang digunakan juga dapat membersihkan kulit dari radikal bebas.
Manfaat-manfaat kesehatan di atas semakin menunjukkan betapa sempurnanya ajaran Islam. Melalui ibadah wudhu yang sederhana, kita tidak hanya mendapatkan kesucian untuk beribadah, tetapi juga kebersihan dan kesehatan tubuh. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga wudhu dan melakukannya dengan sempurna agar mendapatkan manfaat dunia dan akhirat.
Kesalahan Umum dalam Berwudhu
Meskipun wudhu merupakan ibadah yang sering dilakukan, namun tidak jarang terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya. Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat berwudhu antara lain:
-
Tidak berniat
Niat merupakan rukun pertama dalam wudhu. Banyak orang yang lupa atau tidak memperhatikan niat saat memulai wudhu. Padahal niat sangat penting dan menentukan sah tidaknya wudhu.
-
Berlebihan dalam menggunakan air
Islam mengajarkan untuk hemat dalam menggunakan air, termasuk saat berwudhu. Namun banyak orang yang berlebihan dalam menggunakan air dengan alasan ingin lebih bersih. Padahal Rasulullah SAW berwudhu hanya dengan satu mud air (sekitar 6 ons).
-
Tidak membasuh seluruh anggota wudhu dengan sempurna
Terkadang ada bagian-bagian anggota wudhu yang terlewat atau tidak terbasuh dengan sempurna, seperti siku, mata kaki, atau sela-sela jari. Hal ini dapat menyebabkan wudhu tidak sah.
-
Menggosok anggota wudhu terlalu keras
Beberapa orang menggosok anggota wudhu terlalu keras dengan anggapan agar lebih bersih. Padahal hal ini tidak dianjurkan dan dapat melukai kulit.
-
Tidak tertib dalam urutan wudhu
Tertib atau berurutan merupakan salah satu rukun wudhu. Terkadang ada yang mendahulukan atau mengakhirkan salah satu rukun wudhu sehingga tidak sesuai urutan yang benar.
-
Berbicara saat berwudhu
Berbicara saat berwudhu, terutama pembicaraan yang tidak penting, dapat mengurangi kekhusyukan dalam berwudhu. Sebaiknya berwudhu dilakukan dengan tenang dan fokus.
-
Ragu-ragu dalam hitungan basuhan
Beberapa orang sering ragu dalam menghitung jumlah basuhan sehingga mengulanginya berkali-kali. Hal ini termasuk was-was yang tidak dianjurkan.
-
Tidak memperhatikan area yang wajib dibasuh
Ada bagian-bagian yang wajib dibasuh namun sering terlewatkan, seperti bagian dalam telinga atau bagian antara jari-jari kaki.
-
Berwudhu di tempat yang najis
Berwudhu hendaknya dilakukan di tempat yang suci. Berwudhu di tempat yang najis dapat menyebabkan percikan air najis mengenai badan atau pakaian.
-
Tidak membaca doa setelah wudhu
Membaca doa setelah wudhu sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Namun banyak yang melewatkan atau lupa membaca doa setelah wudhu.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berwudhu:
- Pelajari tata cara wudhu yang benar dari sumber yang terpercaya
- Lakukan wudhu dengan tenang dan tidak terburu-buru
- Fokus dan khusyuk saat berwudhu
- Perhatikan setiap gerakan dan basuhan agar sempurna
- Jika ragu, ambil jumlah basuhan yang paling sedikit
- Biasakan membaca doa sebelum dan sesudah wudhu
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, insya Allah wudhu kita akan lebih sempurna dan diterima di sisi Allah SWT. Jangan lupa untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas wudhu kita dari waktu ke waktu.
Advertisement
Kesimpulan
Wudhu merupakan ibadah yang sangat penting dalam Islam. Selain sebagai syarat sah shalat dan ibadah lainnya, wudhu juga memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim untuk memahami dan melaksanakan tata cara wudhu yang benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam berwudhu antara lain:
- Memenuhi syarat sah wudhu seperti menggunakan air yang suci dan mensucikan
- Melaksanakan rukun-rukun wudhu dengan sempurna
- Memperhatikan sunnah-sunnah wudhu untuk menambah kesempurnaan
- Melakukan wudhu sesuai urutan yang benar
- Membaca niat di awal dan doa setelah wudhu
- Menggunakan air secukupnya dan tidak berlebihan
- Berwudhu dengan tenang dan khusyuk
- Menghindari hal-hal yang dapat membatalkan wudhu
Dengan melaksanakan wudhu secara sempurna, insya Allah kita akan mendapatkan berbagai keutamaan seperti:
- Dihapuskannya dosa-dosa kecil
- Ditinggikan derajat di sisi Allah SWT
- Diberikan ketenangan hati dan pikiran
- Mendapatkan manfaat kesehatan bagi tubuh
- Menjadi pembeda umat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat
Semoga dengan memahami dan mengamalkan tata cara wudhu yang benar, kita dapat meraih keutamaan-keutamaan tersebut dan mendapatkan ridha Allah SWT. Aamiin ya Rabbal 'alamin.