Liputan6.com, Jakarta Eco enzyme merupakan cairan serbaguna hasil fermentasi sampah organik yang semakin populer belakangan ini. Selain dapat mengurangi timbunan sampah, eco enzyme juga memiliki beragam manfaat mulai dari pupuk organik hingga pembersih alami. Namun, proses pembuatannya memerlukan kesabaran dan ketelitian agar menghasilkan eco enzyme berkualitas. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai ciri-ciri eco enzyme yang berhasil, cara pembuatan yang tepat, serta berbagai manfaatnya.
Apa Itu Eco Enzyme?
Eco enzyme adalah cairan hasil fermentasi limbah organik seperti sisa buah dan sayuran dengan campuran gula dan air. Cairan ini ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, setelah melakukan penelitian selama lebih dari 30 tahun. Eco enzyme memiliki warna coklat gelap dan aroma asam manis yang khas.
Proses fermentasi eco enzyme menghasilkan berbagai senyawa bermanfaat seperti asam organik, enzim, dan antioksidan. Kandungan utamanya meliputi:
- Asam asetat yang bersifat antibakteri
- Enzim lipase, tripsin dan amilase yang membantu penguraian
- Alkohol organik
- Antioksidan dari buah dan sayur
Selain itu, proses fermentasi eco enzyme juga menghasilkan gas ozon (O3) yang bermanfaat mengurangi efek rumah kaca. Reaksi kimia yang terjadi adalah:
CO2 + N2O + O2 → O3 + NO3 + CO3
Dengan komposisi tersebut, eco enzyme memiliki beragam manfaat mulai dari pupuk organik, pestisida alami, hingga cairan pembersih serbaguna yang ramah lingkungan.
Advertisement
Cara Membuat Eco Enzyme yang Tepat
Pembuatan eco enzyme relatif sederhana namun membutuhkan kesabaran karena prosesnya memakan waktu 3 bulan. Berikut langkah-langkah pembuatannya:
Bahan yang Diperlukan:
- Sisa buah dan sayuran organik (3 bagian)
- Gula merah/aren/molase (1 bagian)
- Air bersih (10 bagian)
Alat yang Dibutuhkan:
- Wadah plastik atau drum dengan tutup rapat
- Timbangan
- Pengaduk
Langkah Pembuatan:
- Cuci bersih sisa buah dan sayur, potong kecil-kecil
- Timbang bahan sesuai perbandingan 1:3:10
- Masukkan air ke dalam wadah
- Tambahkan gula, aduk hingga larut
- Masukkan potongan buah dan sayur
- Aduk perlahan hingga tercampur rata
- Tutup rapat wadah, sisakan ruang sekitar 20% untuk gas fermentasi
- Simpan di tempat teduh selama 3 bulan
- Buka tutup setiap hari di bulan pertama untuk mengeluarkan gas
- Setelah 3 bulan, saring cairan dan simpan dalam botol tertutup
Tips Penting:
- Gunakan bahan organik segar, hindari yang sudah busuk
- Jangan gunakan bahan bergetah atau biji keras
- Variasikan jenis buah dan sayur untuk nutrisi lebih lengkap
- Hindari bahan yang sudah dimasak atau mengandung minyak/garam
- Gunakan gula alami, jangan gula putih atau gula sintetis
- Pastikan wadah tertutup rapat namun bisa mengembang
- Simpan di tempat sejuk dan teduh, hindari sinar matahari langsung
Ciri-Ciri Eco Enzyme yang Berhasil
Setelah melalui proses fermentasi selama 3 bulan, eco enzyme yang berhasil akan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Warna
Eco enzyme yang baik memiliki warna coklat gelap atau kemerahan, tergantung bahan yang digunakan. Warnanya cenderung cerah dan jernih, bukan keruh atau hitam pekat. Variasi warna bisa terjadi tergantung jenis buah dan sayur, namun secara umum akan berwarna coklat tua.
2. Aroma
Aroma eco enzyme yang berhasil adalah asam segar khas fermentasi, mirip cuka apel atau tape. Baunya tidak busuk atau menyengat. Di bulan pertama akan beraroma alkohol, lalu berubah asam di bulan kedua, dan akhirnya menjadi aroma fermentasi yang khas di bulan ketiga.
3. Tekstur
Cairan eco enzyme memiliki tekstur encer seperti air namun sedikit kental. Tidak ada gumpalan atau endapan tebal di dasar wadah. Permukaan cairan mungkin terdapat lapisan tipis seperti film.
4. Jamur
Adanya jamur putih di permukaan adalah normal dan menandakan fermentasi berjalan baik. Namun jika muncul jamur hitam, berarti terjadi kontaminasi dan perlu diperbaiki.
5. pH
Eco enzyme yang baik memiliki pH di bawah 4,0 atau bersifat asam. Anda bisa mengeceknya menggunakan kertas lakmus.
6. Gas
Selama proses fermentasi akan terbentuk gas. Jika wadah mengembung saat dibuka berarti fermentasi berjalan aktif.
7. Lapisan
Terbentuknya lapisan putih atau coklat di permukaan adalah normal. Ini adalah kumpulan mikroorganisme yang aktif melakukan fermentasi.
Advertisement
Manfaat dan Aplikasi Eco Enzyme
Eco enzyme memiliki beragam kegunaan baik untuk pertanian maupun rumah tangga, antara lain:
1. Pupuk Organik Cair
Eco enzyme kaya akan nutrisi dan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman. Cara penggunaannya:
- Encerkan 30 ml eco enzyme dalam 2 liter air
- Semprotkan ke tanah atau daun tanaman
- Lakukan 1-2 kali seminggu
Manfaatnya antara lain menyuburkan tanah, meningkatkan pertumbuhan, dan meningkatkan kualitas hasil panen.
2. Pestisida Alami
Kandungan asam organik dalam eco enzyme efektif mengusir hama tanaman. Cara aplikasinya:
- Campurkan 15 ml eco enzyme dalam 500 ml air
- Semprotkan ke tanaman yang terserang hama
- Ulangi setiap 3-5 hari hingga hama hilang
Selain mengusir hama, eco enzyme juga membantu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit.
3. Cairan Pembersih Serbaguna
Eco enzyme dapat digunakan sebagai pembersih alami untuk berbagai keperluan rumah tangga seperti:
- Membersihkan lantai dan perabotan
- Mencuci piring dan peralatan dapur
- Membersihkan kamar mandi
- Mencuci pakaian
- Membersihkan buah dan sayuran
Caranya cukup encerkan 1 bagian eco enzyme dengan 10 bagian air lalu gunakan seperti cairan pembersih biasa.
4. Pengharum dan Penetral Bau
Eco enzyme efektif menyerap dan menetralisir bau tidak sedap. Aplikasinya antara lain:
- Semprotkan eco enzyme encer ke udara untuk menghilangkan bau rokok atau pengap
- Tuangkan eco enzyme ke dalam toilet untuk menghilangkan bau
- Semprotkan ke tempat sampah untuk mencegah bau busuk
5. Perawatan Tanaman Hias
Eco enzyme bermanfaat untuk merawat tanaman hias dengan cara:
- Menyiram tanaman dengan eco enzyme encer 1-2 kali seminggu
- Menyemprotkan ke daun untuk membersihkan dan mencegah hama
- Merendam akar tanaman yang akan dipindah dengan eco enzyme encer
6. Perawatan Hewan Ternak
Eco enzyme juga dapat diaplikasikan untuk peternakan seperti:
- Mencampur eco enzyme ke air minum ternak untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Menyemprotkan kandang untuk mengurangi bau dan mencegah penyakit
- Membersihkan luka pada hewan dengan eco enzyme encer
7. Pengolahan Air Limbah
Eco enzyme membantu menguraikan polutan organik dalam air. Aplikasinya:
- Tuangkan eco enzyme ke saluran pembuangan untuk melancarkan aliran
- Campurkan ke kolam ikan untuk menjernihkan air
- Tuangkan ke septik tank untuk membantu penguraian
Perbedaan Eco Enzyme dengan Produk Sejenis
Meski memiliki fungsi serupa, eco enzyme memiliki beberapa keunggulan dibanding produk sejenis:
1. Eco Enzyme vs Pupuk Kimia
- Eco enzyme: organik, ramah lingkungan, memperbaiki struktur tanah
- Pupuk kimia: sintetis, dapat merusak tanah jika berlebihan
2. Eco Enzyme vs EM4
- Eco enzyme: dibuat sendiri dari sampah, lebih murah
- EM4: produk komersial, lebih mahal
3. Eco Enzyme vs Pestisida Kimia
- Eco enzyme: aman bagi lingkungan, tidak meninggalkan residu
- Pestisida kimia: berbahaya jika berlebihan, ada residu di tanaman
4. Eco Enzyme vs Cairan Pembersih Kimia
- Eco enzyme: alami, biodegradable, tidak mencemari lingkungan
- Pembersih kimia: mengandung zat berbahaya, mencemari air
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Eco Enzyme
Berikut beberapa mitos yang beredar beserta faktanya:
Mitos: Eco enzyme bisa diminum untuk kesehatan
Fakta: Eco enzyme TIDAK BOLEH diminum karena mengandung alkohol dan asam hasil fermentasi yang berbahaya jika dikonsumsi.
Mitos: Semakin lama disimpan semakin bagus
Fakta: Eco enzyme mencapai kualitas optimal setelah 3 bulan. Penyimpanan lebih lama tidak meningkatkan kualitas secara signifikan.
Mitos: Bisa dibuat dari semua jenis sampah organik
Fakta: Hanya sampah buah dan sayur segar yang bisa digunakan. Hindari bahan berlemak, berprotein tinggi, atau sudah dimasak.
Mitos: Bisa menggantikan semua jenis pupuk dan pestisida
Fakta: Eco enzyme sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti total pupuk dan pestisida konvensional.
Pertanyaan Umum Seputar Eco Enzyme
1. Apakah eco enzyme bisa kadaluwarsa?
Eco enzyme tidak memiliki masa kadaluwarsa selama disimpan dengan benar dalam wadah tertutup rapat. Kualitasnya bahkan bisa bertahan hingga bertahun-tahun.
2. Bagaimana jika terbentuk jamur hitam?
Jamur hitam menandakan kontaminasi. Solusinya adalah menambahkan gula sesuai takaran awal, aduk rata, dan fermentasikan kembali selama 1 bulan.
3. Apakah bisa menggunakan gula putih?
Sebaiknya tidak. Gunakan gula merah, gula aren, atau molase karena mengandung nutrisi lebih lengkap untuk proses fermentasi.
4. Berapa lama eco enzyme bisa disimpan?
Eco enzyme bisa disimpan sangat lama, bahkan bertahun-tahun, selama wadahnya tertutup rapat dan disimpan di tempat sejuk dan gelap.
5. Apakah bisa menggunakan wadah kaca?
Sebaiknya hindari wadah kaca karena berisiko pecah akibat tekanan gas fermentasi. Gunakan wadah plastik atau stainless steel yang bisa mengembang.
Advertisement
Kesimpulan
Eco enzyme merupakan cairan serbaguna hasil fermentasi sampah organik yang memiliki banyak manfaat. Ciri-ciri eco enzyme yang berhasil meliputi warna coklat gelap, aroma asam segar, pH di bawah 4, dan tidak ada jamur hitam. Pembuatannya membutuhkan kesabaran selama 3 bulan namun hasilnya sepadan dengan berbagai kegunaannya mulai dari pupuk organik hingga cairan pembersih ramah lingkungan. Dengan memahami cara pembuatan dan aplikasi yang tepat, eco enzyme bisa menjadi solusi cerdas untuk mengurangi sampah sekaligus menghasilkan produk bermanfaat. Mari mulai membuat eco enzyme dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.