Fungsi Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya bagi Perusahaan

Pelajari fungsi laporan keuangan, jenis-jenisnya, serta manfaatnya bagi perusahaan. Pahami cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Des 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 11 Des 2024, 11:30 WIB
fungsi laporan keuangan
fungsi laporan keuangan ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu entitas pada periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Dalam menyusun laporan keuangan, dasar-dasar yang digunakan adalah:

  1. Dasar akrual - Dampak transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas diterima atau dibayar.
  2. Kelangsungan usaha - Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha dan akan melanjutkan usahanya di masa depan.
  3. Materialitas - Pos-pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan keuangan.
  4. Kompensasi - Aset dan liabilitas serta pendapatan dan beban tidak boleh saling hapus kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu PSAK.
  5. Frekuensi pelaporan - Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap minimal satu tahun sekali.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

  1. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
  2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
  3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
  4. Laporan arus kas selama periode
  5. Catatan atas laporan keuangan

Dengan memahami pengertian dasar laporan keuangan, kita dapat melihat bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Laporan keuangan juga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Terdapat beberapa jenis laporan keuangan yang umum digunakan oleh perusahaan. Masing-masing jenis laporan keuangan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis laporan keuangan utama:

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan posisi keuangan atau neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan yang dimaksud adalah posisi aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Neraca memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.

Komponen utama dalam neraca meliputi:

  • Aset - sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
  • Liabilitas - kewajiban masa kini perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
  • Ekuitas - hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas.

Neraca sangat penting karena memberikan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Neraca juga dapat digunakan untuk menganalisis likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan ini menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban perusahaan, sehingga dapat diketahui laba atau rugi yang diperoleh.

Komponen utama dalam laporan laba rugi meliputi:

  • Pendapatan - peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.
  • Beban - penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas.
  • Laba atau rugi - selisih antara total pendapatan dan total beban.

Laporan laba rugi penting karena memberikan informasi mengenai profitabilitas dan kinerja perusahaan. Laporan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan, memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan, dan membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan.

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas perusahaan selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi mengenai peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan perusahaan selama periode tersebut.

Komponen utama dalam laporan perubahan ekuitas meliputi:

  • Saldo awal ekuitas
  • Penambahan atau pengurangan ekuitas selama periode berjalan
  • Saldo akhir ekuitas

Laporan perubahan ekuitas penting karena memberikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan, yang dapat disebabkan oleh laba atau rugi yang dihasilkan selama periode berjalan, investasi oleh pemilik, atau distribusi kepada pemilik (seperti dividen).

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan.

Laporan arus kas umumnya dibagi menjadi tiga kategori:

  • Arus kas dari aktivitas operasi - arus kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan.
  • Arus kas dari aktivitas investasi - arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
  • Arus kas dari aktivitas pendanaan - arus kas yang berasal dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.

Laporan arus kas penting karena memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, serta penggunaan kas tersebut. Informasi ini berguna bagi pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan yang memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan harus:

  • Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan.
  • Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan.
  • Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan penting karena memberikan informasi tambahan yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan utama, namun relevan untuk memahami laporan keuangan tersebut.

Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai fungsi-fungsi utama laporan keuangan:

1. Sebagai Alat Pengambilan Keputusan

Salah satu fungsi utama laporan keuangan adalah sebagai alat pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan perusahaan, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan strategis.

Contoh penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan:

  • Keputusan investasi - berdasarkan analisis laporan keuangan, manajemen dapat memutuskan apakah akan melakukan investasi baru atau tidak.
  • Keputusan pendanaan - laporan keuangan dapat membantu dalam memutuskan sumber pendanaan yang paling tepat, apakah melalui utang atau penerbitan saham.
  • Keputusan operasional - informasi dalam laporan laba rugi dapat membantu dalam mengoptimalkan operasi perusahaan, misalnya dengan mengurangi biaya atau meningkatkan efisiensi.

2. Sebagai Alat Evaluasi Kinerja

Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan selama periode tertentu. Dengan membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode, manajemen dan pihak berkepentingan lainnya dapat melihat tren dan perkembangan kinerja perusahaan.

Beberapa aspek kinerja yang dapat dievaluasi melalui laporan keuangan:

  • Profitabilitas - sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba.
  • Efisiensi - bagaimana perusahaan mengelola aset dan sumber dayanya.
  • Likuiditas - kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
  • Solvabilitas - kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

3. Sebagai Alat Perencanaan

Laporan keuangan juga berfungsi sebagai alat perencanaan bagi perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan historis, manajemen dapat membuat proyeksi dan perencanaan keuangan untuk periode mendatang.

Contoh penggunaan laporan keuangan dalam perencanaan:

  • Penyusunan anggaran - laporan keuangan historis dapat menjadi dasar dalam menyusun anggaran untuk periode berikutnya.
  • Perencanaan strategis - analisis tren dalam laporan keuangan dapat membantu dalam merumuskan strategi jangka panjang perusahaan.
  • Proyeksi arus kas - berdasarkan pola arus kas historis, perusahaan dapat membuat proyeksi arus kas untuk periode mendatang.

4. Sebagai Alat Komunikasi dengan Pihak Eksternal

Laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak eksternal seperti investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum. Melalui laporan keuangan, perusahaan dapat menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan kinerjanya kepada pihak-pihak tersebut.

Beberapa contoh penggunaan laporan keuangan sebagai alat komunikasi:

  • Investor - menggunakan laporan keuangan untuk menilai prospek investasi di perusahaan.
  • Kreditor - menganalisis laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang.
  • Pemerintah - menggunakan laporan keuangan untuk keperluan perpajakan dan regulasi.
  • Masyarakat umum - dapat mengakses laporan keuangan perusahaan publik untuk menilai kontribusi perusahaan terhadap ekonomi.

5. Sebagai Alat Pertanggungjawaban

Laporan keuangan berfungsi sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham. Melalui laporan keuangan, manajemen dapat menunjukkan bagaimana mereka telah mengelola sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Aspek pertanggungjawaban yang tercermin dalam laporan keuangan:

  • Pengelolaan aset - bagaimana perusahaan menggunakan dan memelihara asetnya.
  • Pencapaian target - sejauh mana perusahaan telah mencapai target keuangan yang ditetapkan.
  • Kepatuhan - apakah perusahaan telah mematuhi peraturan dan standar akuntansi yang berlaku.

Manfaat Laporan Keuangan bagi Perusahaan

Laporan keuangan memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan dalam menjalankan operasinya dan merencanakan masa depan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai manfaat-manfaat utama laporan keuangan bagi perusahaan:

1. Memahami Kondisi Keuangan Perusahaan

Manfaat utama laporan keuangan adalah memberikan pemahaman yang jelas dan terstruktur mengenai kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan, perusahaan dapat mengetahui:

  • Posisi keuangan - melalui neraca, perusahaan dapat melihat komposisi aset, liabilitas, dan ekuitasnya.
  • Kinerja keuangan - laporan laba rugi menunjukkan seberapa baik perusahaan menghasilkan pendapatan dan mengelola biayanya.
  • Arus kas - laporan arus kas memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.

Pemahaman yang baik tentang kondisi keuangan ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki atau mempertahankan posisinya.

2. Mengidentifikasi Tren dan Pola

Dengan menyusun dan menganalisis laporan keuangan secara berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dan pola dalam kinerjanya. Hal ini sangat bermanfaat untuk:

  • Mendeteksi perubahan - perusahaan dapat melihat perubahan signifikan dalam pendapatan, biaya, atau posisi keuangannya dari waktu ke waktu.
  • Mengantisipasi masalah - tren negatif yang teridentifikasi dapat menjadi peringatan dini akan masalah yang mungkin timbul di masa depan.
  • Memanfaatkan peluang - tren positif dapat menunjukkan area di mana perusahaan memiliki keunggulan kompetitif atau peluang pertumbuhan.

Identifikasi tren dan pola ini memungkinkan perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengelola keuangannya dan merencanakan strateginya.

3. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Laporan keuangan dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan, perusahaan dapat:

  • Mengidentifikasi area pemborosan - analisis biaya dalam laporan laba rugi dapat menunjukkan area di mana perusahaan mungkin menghabiskan terlalu banyak.
  • Mengoptimalkan penggunaan aset - rasio-rasio keuangan seperti perputaran aset dapat menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya.
  • Memperbaiki manajemen modal kerja - analisis komponen modal kerja seperti piutang, persediaan, dan utang usaha dapat membantu perusahaan mengoptimalkan siklusnya.

Dengan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya dan memperkuat posisi keuangannya.

4. Memfasilitasi Perencanaan dan Penganggaran

Laporan keuangan historis menjadi dasar yang kuat untuk perencanaan dan penganggaran masa depan. Manfaat ini meliputi:

  • Penyusunan anggaran yang realistis - dengan memahami kinerja keuangan masa lalu, perusahaan dapat menyusun anggaran yang lebih realistis untuk periode mendatang.
  • Proyeksi keuangan - laporan keuangan historis dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat proyeksi keuangan, yang penting untuk perencanaan strategis dan pengambilan keputusan.
  • Penetapan target - berdasarkan kinerja masa lalu, perusahaan dapat menetapkan target keuangan yang menantang namun achievable untuk periode mendatang.

Perencanaan dan penganggaran yang baik memungkinkan perusahaan untuk lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan.

5. Memudahkan Akses ke Pendanaan

Laporan keuangan yang disusun dengan baik dan diaudit secara independen dapat memudahkan perusahaan dalam mengakses sumber pendanaan eksternal. Manfaat ini meliputi:

  • Meningkatkan kepercayaan investor - laporan keuangan yang transparan dan menunjukkan kinerja yang baik dapat menarik minat investor.
  • Memudahkan proses pinjaman - bank dan lembaga keuangan lainnya umumnya meminta laporan keuangan sebagai bagian dari proses evaluasi kredit.
  • Memperbaiki syarat pendanaan - perusahaan dengan laporan keuangan yang kuat mungkin dapat memperoleh syarat pendanaan yang lebih menguntungkan.

Akses ke pendanaan yang lebih mudah dan murah dapat membantu perusahaan dalam membiayai pertumbuhan dan ekspansinya.

Cara Menyusun Laporan Keuangan yang Baik

Menyusun laporan keuangan yang baik dan akurat adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Berikut adalah langkah-langkah dan tips untuk menyusun laporan keuangan yang baik:

1. Mengumpulkan Data Keuangan

Langkah pertama dalam menyusun laporan keuangan adalah mengumpulkan semua data keuangan yang relevan. Ini meliputi:

  • Bukti transaksi - seperti faktur, kuitansi, dan slip bank.
  • Catatan akuntansi - seperti buku kas, buku piutang, dan buku utang.
  • Dokumen pendukung lainnya - seperti kontrak, perjanjian pinjaman, dan dokumen pajak.

Pastikan semua data yang dikumpulkan lengkap dan akurat. Penggunaan sistem akuntansi yang terkomputerisasi dapat sangat membantu dalam proses pengumpulan dan pengorganisasian data ini.

2. Menyusun Jurnal

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi-transaksi tersebut ke dalam jurnal. Jurnal adalah catatan kronologis dari transaksi keuangan perusahaan. Tips dalam menyusun jurnal:

  • Gunakan sistem double-entry - setiap transaksi harus dicatat di sisi debit dan kredit.
  • Catat transaksi secara kronologis - ini akan memudahkan pelacakan dan pemeriksaan di kemudian hari.
  • Berikan penjelasan singkat untuk setiap entri - ini akan membantu dalam memahami konteks transaksi.

3. Memposting ke Buku Besar

Setelah transaksi dicatat dalam jurnal, langkah berikutnya adalah memposting entri-entri tersebut ke buku besar. Buku besar adalah kumpulan semua akun yang digunakan perusahaan. Tips dalam memposting ke buku besar:

  • Pastikan setiap entri jurnal diposting ke akun yang tepat dalam buku besar.
  • Periksa keseimbangan debit dan kredit secara berkala.
  • Gunakan referensi silang antara jurnal dan buku besar untuk memudahkan pelacakan.

4. Menyusun Neraca Saldo

Setelah semua transaksi diposting ke buku besar, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar semua akun buku besar beserta saldo debit atau kreditnya. Tips dalam menyusun neraca saldo:

  • Pastikan total saldo debit sama dengan total saldo kredit.
  • Jika ada ketidakseimbangan, periksa kembali posting ke buku besar dan jurnal untuk menemukan kesalahan.
  • Gunakan neraca saldo sebagai alat pengecekan sebelum menyusun laporan keuangan.

5. Membuat Jurnal Penyesuaian

Sebelum menyusun laporan keuangan final, perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk:

  • Mengakui pendapatan dan beban pada periode yang tepat (accrual basis).
  • Mencatat penyusutan aset tetap.
  • Menyesuaikan nilai persediaan.
  • Mencatat beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka.

6. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah semua penyesuaian dilakukan, langkah terakhir adalah menyusun laporan keuangan. Ini meliputi:

  • Laporan Laba Rugi
  • Laporan Perubahan Ekuitas
  • Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
  • Laporan Arus Kas
  • Catatan atas Laporan Keuangan

Tips dalam menyusun laporan keuangan:

  • Pastikan format dan penyajian sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
  • Berikan penjelasan yang memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
  • Lakukan review dan pengecekan ulang untuk memastikan akurasi.

7. Melakukan Analisis

Setelah laporan keuangan selesai disusun, langkah terakhir adalah melakukan analisis. Analisis laporan keuangan dapat membantu perusahaan dalam:

  • Menilai kinerja keuangan perusahaan.
  • Mengidentifikasi tren dan pola dalam kinerja keuangan.
  • Membandingkan kinerja perusahaan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
  • Mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau perhatian khusus.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan memperhatikan tips yang diberikan, perusahaan dapat menyusun laporan keuangan yang akurat, informatif, dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

Kesimpulan

Laporan keuangan merupakan instrumen vital bagi setiap perusahaan dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Fungsi laporan keuangan tidak hanya sebatas memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan, tetapi juga menjadi dasar pengambilan keputusan strategis, alat evaluasi kinerja, serta sarana komunikasi dengan pihak eksternal.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang jenis-jenis laporan keuangan, fungsinya, serta manfaatnya, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan informasi keuangan untuk meningkatkan efisiensi operasional, merencanakan masa depan dengan lebih baik, serta memfasilitasi akses ke sumber pendanaan eksternal.

Penyusunan laporan keuangan yang baik dan akurat membutuhkan ketelitian, konsistensi, serta pemahaman terhadap standar akuntansi yang berlaku. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan memperhatikan detail-detail penting, perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang tidak hanya memenuhi persyaratan regulasi, tetapi juga menjadi alat yang efektif dalam pengelolaan bisnis.

Laporan keuangan bukan sekadar dokumen yang harus dipenuhi, melainkan aset strategis yang dapat memberikan wawasan berharga tentang kesehatan finansial perusahaan dan menjadi panduan dalam navigasi tantangan bisnis di masa depan. Dengan memanfaatkan fungsi laporan keuangan secara optimal, perusahaan dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya