Tujuan Narrative Text dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Struktur, dan Contoh Lengkap

Pelajari tujuan narrative text dalam bahasa Inggris, struktur, ciri-ciri, dan contoh lengkapnya. Tingkatkan kemampuan menulis teks naratif Anda!

oleh Liputan6 diperbarui 11 Des 2024, 13:25 WIB
Diterbitkan 11 Des 2024, 13:25 WIB
tujuan narrative text dalam bahasa inggris
tujuan narrative text dalam bahasa inggris ©Ilustrasi dibuat AI

Pengertian Narrative Text

Liputan6.com, Jakarta Narrative text merupakan jenis teks yang menceritakan sebuah kisah atau rangkaian peristiwa, baik nyata maupun imajinatif. Teks naratif ini bertujuan untuk menghibur pembaca melalui cerita yang disajikan secara kronologis. Narrative text umumnya menggunakan bentuk lampau (past tense) dalam penyampaiannya, karena menceritakan kejadian yang telah berlalu.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris, narrative text menjadi salah satu materi penting yang diajarkan di tingkat sekolah menengah. Teks ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris mereka, terutama dalam hal menulis dan memahami struktur cerita.

Beberapa karakteristik utama narrative text antara lain:

  • Menggunakan urutan waktu yang jelas (kronologis)
  • Memiliki tokoh-tokoh cerita
  • Terdapat latar tempat dan waktu
  • Mengandung konflik dan penyelesaiannya
  • Menggunakan kata kerja bentuk lampau (past tense)
  • Sering menggunakan kata penghubung waktu (time connectives)

Narrative text dapat berupa berbagai jenis cerita seperti dongeng, legenda, mitos, fabel, cerita rakyat, cerita petualangan, dan lain sebagainya. Keberagaman jenis cerita ini membuat narrative text menjadi sarana yang efektif untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam berbahasa Inggris.

Tujuan Narrative Text dalam Bahasa Inggris

Tujuan utama narrative text dalam bahasa Inggris adalah untuk menghibur pembaca melalui cerita yang disajikan. Namun, di balik tujuan hiburan tersebut, narrative text juga memiliki beberapa tujuan lain yang tidak kalah penting, yaitu:

  1. Mengembangkan Imajinasi: Narrative text membantu pembaca mengembangkan daya imajinasi mereka dengan menggambarkan situasi, karakter, dan peristiwa secara detail.
  2. Menyampaikan Pesan Moral: Banyak narrative text, terutama dongeng dan fabel, mengandung pesan moral atau nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
  3. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa: Membaca dan menulis narrative text dapat membantu meningkatkan kosakata, pemahaman struktur kalimat, dan kemampuan berbahasa Inggris secara keseluruhan.
  4. Mengajarkan Budaya: Narrative text sering kali mencerminkan budaya dan nilai-nilai masyarakat tertentu, sehingga dapat menjadi sarana untuk mempelajari keragaman budaya.
  5. Melatih Kemampuan Analisis: Dengan memahami alur cerita, karakter, dan konflik dalam narrative text, pembaca dapat mengembangkan kemampuan analisis mereka.

Selain itu, narrative text juga bertujuan untuk:

  • Mengembangkan kreativitas dalam menulis
  • Meningkatkan kemampuan bercerita
  • Membantu pembaca memahami struktur cerita
  • Mengajarkan cara menyusun ide secara terstruktur
  • Melatih kemampuan mendeskripsikan karakter dan latar

Dengan memahami berbagai tujuan narrative text ini, pembelajar bahasa Inggris dapat lebih menghargai nilai dan manfaat dari membaca serta menulis teks naratif.

Struktur Narrative Text

Struktur narrative text terdiri dari beberapa bagian penting yang membentuk kerangka cerita. Pemahaman terhadap struktur ini sangat penting untuk dapat menulis dan memahami narrative text dengan baik. Berikut adalah penjelasan detail mengenai struktur narrative text:

1. Orientation (Pengenalan)

Bagian orientation merupakan pembuka cerita yang memperkenalkan elemen-elemen dasar dari narasi, seperti:

  • Tokoh-tokoh utama dalam cerita
  • Latar tempat kejadian (setting)
  • Waktu terjadinya cerita
  • Situasi awal atau latar belakang cerita

Orientation bertujuan untuk memberikan informasi awal yang diperlukan pembaca agar dapat memahami konteks cerita. Bagian ini biasanya dimulai dengan frasa seperti "Once upon a time", "Long ago", atau "In a faraway land".

2. Complication (Komplikasi)

Complication adalah bagian inti dari narrative text yang menghadirkan konflik atau masalah dalam cerita. Karakteristik dari bagian complication meliputi:

  • Munculnya masalah atau tantangan yang dihadapi tokoh utama
  • Perkembangan konflik yang semakin rumit
  • Rangkaian peristiwa yang mengarah pada klimaks cerita
  • Ketegangan yang meningkat seiring berjalannya cerita

Complication berfungsi untuk membuat cerita menjadi menarik dan membuat pembaca penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

3. Resolution (Penyelesaian)

Resolution merupakan bagian di mana konflik atau masalah dalam cerita mencapai penyelesaian. Karakteristik resolution meliputi:

  • Solusi terhadap masalah yang dihadapi tokoh utama
  • Hasil dari upaya tokoh dalam mengatasi konflik
  • Perubahan situasi dari tegang menjadi lebih tenang
  • Kesimpulan dari rangkaian peristiwa dalam cerita

Resolution dapat berakhir dengan happy ending (akhir yang bahagia) atau sad ending (akhir yang sedih), tergantung pada jenis cerita dan pesan yang ingin disampaikan.

4. Re-orientation atau Coda (Opsional)

Beberapa narrative text memiliki bagian tambahan yang disebut re-orientation atau coda. Bagian ini bersifat opsional dan memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Memberikan kesimpulan atau penutup cerita
  • Menyampaikan pesan moral atau pelajaran dari cerita
  • Menjelaskan perubahan yang terjadi pada tokoh setelah cerita berakhir
  • Memberikan komentar atau refleksi penulis terhadap cerita

Dengan memahami struktur narrative text ini, pembaca dapat lebih mudah mengikuti alur cerita dan penulis dapat menyusun cerita dengan lebih terstruktur dan menarik.

Ciri-Ciri Narrative Text

Narrative text memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Pemahaman terhadap ciri-ciri ini penting untuk dapat mengidentifikasi dan menulis narrative text dengan benar. Berikut adalah penjelasan detail mengenai ciri-ciri narrative text:

1. Penggunaan Past Tense

Salah satu ciri utama narrative text adalah penggunaan bentuk lampau (past tense) dalam penyampaian cerita. Hal ini karena narrative text umumnya menceritakan kejadian yang telah berlalu. Contoh penggunaan past tense dalam narrative text:

  • "The princess lived in a beautiful castle."
  • "The brave knight fought the dragon."
  • "They walked through the dark forest."

2. Penggunaan Action Verbs

Narrative text sering menggunakan action verbs atau kata kerja yang menggambarkan tindakan untuk membuat cerita lebih hidup dan dinamis. Contoh action verbs yang sering digunakan:

  • Run, jump, climb, fight
  • Shout, whisper, scream, laugh
  • Grab, throw, catch, push

3. Penggunaan Time Connectives

Untuk menunjukkan urutan kejadian dalam cerita, narrative text sering menggunakan time connectives atau kata penghubung waktu. Beberapa contoh time connectives yang umum digunakan:

  • Once upon a time, long ago, one day
  • First, then, after that, finally
  • Meanwhile, suddenly, later, eventually

4. Deskripsi Karakter dan Latar

Narrative text biasanya memberikan deskripsi yang jelas tentang karakter dan latar cerita. Ini membantu pembaca untuk memvisualisasikan cerita dengan lebih baik. Contoh deskripsi karakter dan latar:

  • "The old wizard had a long white beard and wore a star-studded robe."
  • "The ancient castle stood atop a misty mountain, its towers reaching into the clouds."

5. Penggunaan Dialog

Dialog sering digunakan dalam narrative text untuk menghidupkan karakter dan membuat cerita lebih menarik. Contoh penggunaan dialog:

  • "Help me!" cried the princess.
  • "I will save you," the brave knight replied.

6. Adanya Konflik dan Resolusi

Narrative text selalu memiliki konflik atau masalah yang dihadapi oleh tokoh utama, serta resolusi atau penyelesaian dari konflik tersebut. Ini membentuk inti dari plot cerita.

7. Penggunaan Descriptive Language

Bahasa deskriptif sering digunakan dalam narrative text untuk membuat cerita lebih hidup dan menarik. Ini termasuk penggunaan adjektiva, simile, dan metafora. Contoh:

  • "The dragon's scales shimmered like polished emeralds in the sunlight."
  • "Her voice was as sweet as honey."

8. Fokus pada Specific Participants

Narrative text biasanya berfokus pada karakter atau partisipan tertentu dalam cerita, bukan pada kelompok umum. Contoh:

  • "Cinderella" bukan "All the girls in the kingdom"
  • "The Three Little Pigs" bukan "All pigs"

Dengan memahami ciri-ciri ini, pembaca dapat lebih mudah mengidentifikasi narrative text dan penulis dapat memastikan bahwa teks yang mereka tulis memenuhi karakteristik narrative text yang benar.

Jenis-Jenis Narrative Text

Narrative text memiliki beragam jenis yang masing-masing memiliki karakteristik unik. Pemahaman terhadap berbagai jenis narrative text ini penting untuk memperluas wawasan dan kemampuan dalam menulis serta memahami teks naratif. Berikut adalah penjelasan detail mengenai jenis-jenis narrative text:

1. Fairy Tales (Dongeng)

Fairy tales adalah cerita fiksi yang biasanya melibatkan elemen magis atau supernatural. Karakteristik fairy tales meliputi:

  • Tokoh-tokoh seperti peri, penyihir, atau makhluk ajaib lainnya
  • Setting yang fantastis atau dunia imajiner
  • Biasanya dimulai dengan "Once upon a time"
  • Sering mengandung pesan moral

Contoh fairy tales: Cinderella, Snow White, Sleeping Beauty

2. Fables (Fabel)

Fables adalah cerita pendek yang menggunakan hewan sebagai tokoh utama untuk menyampaikan pesan moral. Ciri-ciri fables antara lain:

  • Tokoh utama adalah hewan yang memiliki karakteristik manusia
  • Cerita singkat dan sederhana
  • Selalu memiliki pesan moral yang jelas
  • Sering digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai kepada anak-anak

Contoh fables: The Tortoise and the Hare, The Fox and the Grapes

3. Legends (Legenda)

Legends adalah cerita yang dianggap memiliki unsur kebenaran sejarah, meskipun sering kali dicampur dengan elemen fiksi. Karakteristik legends meliputi:

  • Berbasis pada tokoh historis atau kejadian nyata
  • Sering melibatkan elemen supernatural atau kepahlawanan
  • Diceritakan secara turun-temurun dalam suatu budaya
  • Biasanya menjelaskan asal-usul suatu tempat atau tradisi

Contoh legends: King Arthur, Robin Hood, Malin Kundang (Indonesia)

4. Myths (Mitos)

Myths adalah cerita kuno yang menjelaskan fenomena alam atau aspek kehidupan manusia melalui tindakan dewa-dewi atau makhluk supernatural. Ciri-ciri myths antara lain:

  • Melibatkan dewa-dewi atau makhluk supernatural
  • Menjelaskan asal-usul alam semesta, manusia, atau fenomena alam
  • Sering memiliki unsur simbolis
  • Merupakan bagian penting dari sistem kepercayaan suatu budaya

Contoh myths: Greek mythology, Norse mythology, Ramayana (Hindu)

5. Science Fiction

Science fiction adalah cerita yang menggabungkan elemen ilmiah atau teknologi dengan imajinasi. Karakteristik science fiction meliputi:

  • Setting di masa depan atau dunia alternatif
  • Melibatkan teknologi canggih atau penemuan ilmiah
  • Sering mengeksplorasi dampak teknologi terhadap masyarakat
  • Dapat memiliki unsur petualangan atau misteri

Contoh science fiction: War of the Worlds, Dune, The Hunger Games

6. Historical Fiction

Historical fiction adalah cerita fiksi yang berlatar belakang periode sejarah tertentu. Ciri-ciri historical fiction antara lain:

  • Setting di masa lalu yang spesifik
  • Menggabungkan fakta sejarah dengan elemen fiksi
  • Karakter bisa berupa tokoh historis nyata atau fiksi
  • Sering memberikan wawasan tentang kehidupan di masa lalu

Contoh historical fiction: Gone with the Wind, The Book Thief

7. Adventure Stories

Adventure stories adalah cerita yang berfokus pada petualangan dan aksi. Karakteristik adventure stories meliputi:

  • Tokoh utama menghadapi tantangan atau bahaya
  • Setting yang eksotis atau tidak biasa
  • Alur cerita yang cepat dan menegangkan
  • Sering melibatkan pencarian harta karun atau penyelamatan

Contoh adventure stories: Treasure Island, The Adventures of Tom Sawyer

Dengan memahami berbagai jenis narrative text ini, pembaca dan penulis dapat mengeksplorasi beragam gaya bercerita dan memperkaya pengalaman literasi mereka.

Contoh Narrative Text

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur dan karakteristik narrative text, berikut adalah beberapa contoh narrative text dalam bahasa Inggris beserta analisisnya:

1. The Tortoise and the Hare (Fable)

Orientation:Once upon a time, in a lush green forest, there lived a speedy hare and a slow-moving tortoise. The hare was known for his swiftness and often boasted about his speed to other animals.

Complication:One day, tired of the hare's arrogance, the tortoise challenged him to a race. The hare, amused by the idea, accepted the challenge confidently. As the race began, the hare quickly sprinted ahead, leaving the tortoise far behind. Feeling overconfident, the hare decided to take a nap midway through the race, thinking he had plenty of time to win.

Resolution:While the hare slept, the tortoise continued to move slowly but steadily towards the finish line. When the hare finally woke up, he was shocked to see the tortoise approaching the finish line. Despite his best efforts to catch up, the hare couldn't overtake the tortoise, who crossed the finish line first and won the race.

Coda:The story teaches us that slow and steady progress can often lead to success, and overconfidence can lead to failure.

2. Cinderella (Fairy Tale)

Orientation:In a faraway kingdom, there lived a beautiful young girl named Cinderella. She lived with her cruel stepmother and two jealous stepsisters who treated her like a servant.

Complication:One day, the king announced a grand ball where his son, the prince, would choose his bride. Cinderella longed to attend but was forbidden by her stepmother. As Cinderella wept, her Fairy Godmother appeared and used magic to transform a pumpkin into a carriage, mice into horses, and Cinderella's rags into a beautiful gown. However, the magic would only last until midnight.

At the ball, the prince was captivated by Cinderella's beauty and danced with her all night. As the clock struck midnight, Cinderella fled, leaving behind only a glass slipper.

Resolution:The prince, determined to find the mysterious girl, declared that he would marry the one whose foot fit the glass slipper. He searched the kingdom, and when he arrived at Cinderella's house, the slipper fit her perfectly.

Coda:Cinderella and the prince were married and lived happily ever after, proving that kindness and inner beauty triumph over cruelty and vanity.

3. The Legend of Malin Kundang (Indonesian Legend)

Orientation:Long ago on the coast of West Sumatra, there lived a poor woman and her son, Malin Kundang. They struggled to make ends meet, and Malin decided to seek his fortune by sailing to other lands.

Complication:Years passed, and Malin became a wealthy merchant. He married a beautiful princess and owned many ships. One day, his ship anchored at his hometown. His mother, overjoyed to see her son, rushed to meet him. However, Malin, ashamed of his humble origins, denied knowing her and ordered his crew to set sail immediately.

Resolution:Heartbroken and angry, Malin's mother cursed him, saying, "If you are really not my son, then turn into stone!" Suddenly, a violent storm arose, and Malin's ship was struck by lightning. Malin's body began to harden, slowly turning into stone.

Coda:The legend of Malin Kundang serves as a cautionary tale about the importance of respecting and honoring one's parents, regardless of one's social status or wealth.

Ketiga contoh narrative text di atas menunjukkan bagaimana struktur orientation, complication, resolution, dan coda diterapkan dalam berbagai jenis cerita. Masing-masing contoh juga menampilkan ciri-ciri khas narrative text seperti penggunaan past tense, adanya konflik dan penyelesaian, serta penyampaian pesan moral.

Tips Menulis Narrative Text

Menulis narrative text yang menarik dan efektif membutuhkan keterampilan dan latihan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menulis narrative text yang berkualitas:

1. Tentukan Ide Cerita yang Menarik

Langkah pertama dalam menulis narrative text adalah menentukan ide cerita yang menarik. Beberapa cara untuk mendapatkan ide cerita:

  • Gunakan pengalaman pribadi sebagai inspirasi
  • Adaptasi cerita rakyat atau legenda yang sudah ada
  • Kombinasikan beberapa elemen dari cerita yang berbeda
  • Gunakan prompt atau tema sebagai titik awal

2. Kembangkan Karakter yang Kuat

Karakter yang kuat dan menarik adalah kunci dari narrative text yang baik. Tips untuk mengembangkan karakter:

  • Berikan latar belakang dan motivasi yang jelas untuk setiap karakter
  • Tunjukkan kepribadian karakter melalui dialog dan tindakan
  • Buat karakter yang berkembang sepanjang cerita
  • Hindari stereotip dan ciptakan karakter yang unik

3. Gunakan Struktur Narrative Text dengan Benar

Pastikan untuk mengikuti struktur narrative text yang benar:

  • Orientation: Perkenalkan karakter, setting, dan situasi awal
  • Complication: Kembangkan konflik atau masalah utama
  • Resolution: Berikan penyelesaian yang memuaskan
  • Coda (opsional): Tambahkan pesan moral atau refleksi

4. Gunakan Bahasa Deskriptif

Bahasa deskriptif dapat membuat cerita Anda lebih hidup dan menarik:

  • Gunakan adjektiva dan adverbia yang kuat
  • Manfaatkan simile dan metafora untuk perbandingan yang menarik
  • Gunakan sensory details untuk menggambarkan setting dan suasana
  • Variasikan struktur kalimat untuk membuat ritme yang menarik

5. Fokus pada Show, Don't Tell

Prinsip "show, don't tell" sangat penting dalam narrative text:

  • Tunjukkan emosi karakter melalui tindakan dan dialog, bukan hanya deskripsi
  • Gunakan detail spesifik untuk menggambarkan situasi
  • Biarkan pembaca menarik kesimpulan sendiri dari apa yang ditunjukkan

6. Ciptakan Dialog yang Realistis

Dialog yang baik dapat menghidupkan karakter dan memajukan plot:

  • Buat dialog yang terdengar alami dan sesuai dengan karakter
  • Gunakan dialog untuk mengungkapkan informasi penting atau membangun ketegangan
  • Variasikan panjang dan struktur dialog untuk menciptakan ritme yang baik

7. Edit dan Revisi

Proses editing dan revisi sangat penting untuk menghasilkan narrative text yang berkualitas:

  • Baca ulang cerita Anda beberapa kali
  • Periksa konsistensi plot dan karakter
  • Perbaiki kesalahan tata bahasa dan ejaan
  • Minta umpan balik dari orang lain dan pertimbangkan saran mereka

8. Latih Terus-menerus

Seperti keterampilan lainnya, menulis narrative text membutuhkan latihan:

  • Tulis secara teratur, bahkan jika hanya cerita pendek
  • Baca banyak narrative text untuk mempelajari teknik penulis lain
  • Ikuti workshop atau kursus menulis untuk mengembangkan keterampilan

Dengan mengikuti tips-tips ini dan terus berlatih, Anda dapat meningkatkan kemampuan menulis narrative text dan menciptakan cerita yang menarik dan berkesan bagi pembaca.

Kesimpulan

Narrative text merupakan jenis teks yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa Inggris dan pengembangan keterampilan menulis. Tujuan utama narrative text adalah untuk menghibur pembaca melalui cerita yang menarik, namun juga dapat menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan.

Dalam artikel ini, kita telah membahas berbagai aspek penting dari narrative text, mulai dari pengertian, tujuan, struktur, ciri-ciri, jenis-jenis, hingga tips untuk menulisnya. Beberapa poin kunci yang perlu diingat:

  • Narrative text memiliki struktur yang terdiri dari orientation, complication, resolution, dan coda (opsional).
  • Ciri-ciri utama narrative text meliputi penggunaan past tense, action verbs, time connectives, dan deskripsi karakter serta latar yang jelas.
  • Terdapat berbagai jenis narrative text, seperti fairy tales, fables, legends, myths, dan science fiction, masing-masing dengan karakteristik uniknya.
  • Menulis narrative text yang baik membutuhkan kreativitas, pemahaman struktur, dan latihan yang konsisten.

Dengan memahami dan menguasai narrative text, pembelajar bahasa Inggris dapat meningkatkan kemampuan berbahasa mereka secara signifikan. Narrative text tidak hanya membantu dalam pengembangan keterampilan menulis, tetapi juga meningkatkan pemahaman membaca, memperkaya kosakata, dan mengasah kemampuan berpikir kreatif.

Penting untuk terus berlatih menulis dan membaca berbagai jenis narrative text untuk meningkatkan kemampuan. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris yang komprehensif dan menjadi penulis serta pembaca yang lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya