Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia akademis, penulisan kutipan dan daftar pustaka yang tepat merupakan aspek penting dalam menyusun karya ilmiah. Salah satu gaya penulisan yang umum digunakan adalah APA (American Psychological Association) citation. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang APA citation, mulai dari pengertian, cara penggunaan, hingga tips-tips praktis dalam penerapannya.
Pengertian APA Citation
APA citation adalah sistem pengutipan dan perujukan yang dikembangkan oleh American Psychological Association. Gaya penulisan ini banyak digunakan dalam bidang ilmu sosial, pendidikan, dan perilaku. APA citation bertujuan untuk memberikan format yang konsisten dalam penulisan kutipan dan daftar pustaka, sehingga memudahkan pembaca dalam mengidentifikasi dan melacak sumber informasi yang digunakan dalam sebuah karya tulis.
Sistem APA citation terdiri dari dua komponen utama:
- Kutipan dalam teks (in-text citation): Referensi singkat yang disisipkan langsung dalam teks untuk menunjukkan sumber informasi.
- Daftar pustaka (reference list): Daftar lengkap semua sumber yang dikutip dalam karya tulis, yang biasanya ditempatkan di akhir dokumen.
Penggunaan APA citation yang benar tidak hanya menghindari plagiarisme, tetapi juga menunjukkan kredibilitas penulis dalam melakukan penelitian dan mengakui kontribusi penulis lain dalam bidang yang relevan.
Advertisement
Sejarah dan Perkembangan APA Citation
APA citation memiliki sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1929 ketika sekelompok psikolog, antropolog, dan manajer bisnis bertemu untuk membahas standarisasi penulisan ilmiah. Pertemuan ini menghasilkan panduan pertama APA yang diterbitkan sebagai artikel tujuh halaman dalam Psychological Bulletin.
Sejak saat itu, APA citation telah mengalami beberapa revisi dan pembaruan:
- 1952: Edisi pertama APA Publication Manual diterbitkan
- 1974: Edisi kedua diterbitkan dengan perubahan signifikan
- 1983: Edisi ketiga memperkenalkan panduan untuk penggunaan komputer dalam penulisan
- 1994: Edisi keempat mencakup panduan untuk referensi elektronik
- 2001: Edisi kelima memperbarui panduan untuk sumber elektronik
- 2009: Edisi keenam memberikan panduan yang lebih komprehensif untuk sumber digital
- 2019: Edisi ketujuh (terbaru) diterbitkan dengan pembaruan untuk era digital
Setiap pembaruan bertujuan untuk mengakomodasi perkembangan teknologi dan kebutuhan penulisan ilmiah yang terus berubah. Edisi terbaru APA citation memberikan panduan yang lebih jelas untuk berbagai jenis sumber digital dan menyederhanakan beberapa aturan penulisan.
Cara Menulis Kutipan dalam Teks (In-text Citation)
Kutipan dalam teks adalah cara untuk menunjukkan sumber informasi langsung dalam kalimat atau paragraf. Ada dua jenis utama kutipan dalam teks menurut APA citation:
1. Kutipan Naratif
Kutipan naratif menyebutkan nama penulis sebagai bagian dari kalimat. Format umumnya adalah:
Nama Penulis (Tahun) menyatakan bahwa...
Contoh:
- Menurut Wijaya (2020), penggunaan teknologi dalam pendidikan telah meningkatkan efektivitas pembelajaran jarak jauh.
- Dalam penelitiannya, Sari dan Putra (2019) menemukan bahwa...
2. Kutipan Parenthetical
Kutipan parenthetical menempatkan informasi sumber di dalam tanda kurung di akhir kalimat. Format umumnya adalah:
(Nama Penulis, Tahun)
Contoh:
- Studi terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan energi terbarukan di Indonesia (Pratama, 2021).
- Beberapa peneliti telah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran online (Kusuma et al., 2018).
Aturan Tambahan untuk Kutipan dalam Teks
- Untuk sumber dengan dua penulis, selalu sebutkan kedua nama penulis.
- Untuk sumber dengan tiga atau lebih penulis, gunakan nama penulis pertama diikuti dengan "et al."
- Jika mengutip langsung, sertakan nomor halaman: (Penulis, Tahun, p. XX)
- Untuk sumber tanpa tanggal, gunakan "n.d." (no date): (Penulis, n.d.)
- Jika tidak ada penulis, gunakan judul singkat dalam tanda kutip: ("Judul Singkat", Tahun)
Penguasaan teknik kutipan dalam teks sangat penting untuk menghindari plagiarisme dan memberikan kredit yang tepat kepada sumber asli. Praktik yang baik adalah selalu mencatat sumber informasi saat melakukan penelitian untuk memudahkan penulisan kutipan yang akurat.
Advertisement
Panduan Menulis Daftar Pustaka (Reference List)
Daftar pustaka dalam APA citation adalah komponen penting yang memberikan informasi lengkap tentang semua sumber yang dikutip dalam karya tulis. Berikut adalah panduan umum untuk menulis daftar pustaka:
Format Umum
- Daftar pustaka ditempatkan pada halaman baru di akhir dokumen.
- Judul "Daftar Pustaka" ditulis di tengah halaman tanpa tanda kutip, cetak tebal, atau garis bawah.
- Entri disusun secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis pertama.
- Gunakan hanging indent untuk setiap entri (baris pertama rata kiri, baris selanjutnya menjorok).
- Spasi ganda untuk seluruh daftar pustaka.
Format Entri Berdasarkan Jenis Sumber
1. Buku:
Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul buku: Subjudul. Penerbit.
Contoh:
Suryadi, A. (2019). Metodologi penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penerbit Universitas Indonesia.
2. Artikel Jurnal:
Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. DOI atau URL
Contoh:
Wibowo, S., & Hartono, R. (2020). Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 15(2), 45-60. https://doi.org/10.xxxx/jpi.2020.15.2.45
3. Artikel Online:
Nama Belakang, Inisial. (Tahun, Bulan Tanggal). Judul artikel. Nama Website. URL
Contoh:
Pratama, I. (2021, Mei 15). Tantangan pendidikan di era digital. Kompas.com. https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/15/tantangan-pendidikan-di-era-digital
4. Tesis atau Disertasi:
Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul tesis atau disertasi [Tesis/Disertasi tidak dipublikasikan]. Nama Institusi.
Contoh:
Nugroho, B. (2018). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru SMA di Jakarta [Disertasi tidak dipublikasikan]. Universitas Negeri Jakarta.
Tips Menulis Daftar Pustaka
- Pastikan semua sumber yang dikutip dalam teks muncul di daftar pustaka dan sebaliknya.
- Gunakan nama lengkap jurnal, bukan singkatannya.
- Untuk sumber online, sertakan DOI jika ada. Jika tidak ada DOI, sertakan URL.
- Jangan mencantumkan gelar akademik penulis (seperti Dr., Prof., dll.).
- Untuk buku elektronik, sertakan format e-book dan DOI/URL jika tersedia.
Penulisan daftar pustaka yang akurat dan konsisten sangat penting dalam karya ilmiah. Ini memungkinkan pembaca untuk dengan mudah menemukan dan memverifikasi sumber yang digunakan, serta menunjukkan ketelitian dan profesionalisme penulis dalam melakukan penelitian.
Perbedaan APA Citation dengan Gaya Penulisan Lainnya
APA citation adalah salah satu dari beberapa gaya penulisan yang digunakan dalam dunia akademis. Penting untuk memahami perbedaan antara APA dan gaya penulisan lainnya untuk memastikan konsistensi dan ketepatan dalam karya tulis ilmiah. Berikut adalah perbandingan APA citation dengan beberapa gaya penulisan populer lainnya:
1. APA vs MLA (Modern Language Association)
- Penggunaan: APA umumnya digunakan dalam ilmu sosial dan perilaku, sedangkan MLA lebih umum dalam humaniora dan sastra.
- Format tanggal: APA menggunakan (Penulis, Tahun), MLA menggunakan (Penulis Halaman).
- Daftar pustaka: APA menggunakan "Daftar Pustaka", MLA menggunakan "Works Cited".
- Format judul: APA menggunakan huruf kapital pada kata pertama dan proper noun, MLA mengkapitalisasi semua kata penting.
2. APA vs Chicago Style
- Penggunaan: Chicago Style memiliki dua sistem - catatan kaki (humanities) dan penulis-tanggal (ilmu sosial), yang terakhir mirip dengan APA.
- Kutipan: APA menggunakan kutipan dalam teks, Chicago dapat menggunakan catatan kaki atau kutipan dalam teks.
- Daftar pustaka: APA menggunakan "Daftar Pustaka", Chicago menggunakan "Bibliography" atau "References".
- Format tanggal: APA menyertakan tahun setelah nama penulis, Chicago menempatkannya di akhir entri.
3. APA vs Harvard Style
- Penggunaan: Keduanya umum digunakan dalam ilmu sosial dan bisnis.
- Format: Sangat mirip dalam banyak aspek, termasuk kutipan dalam teks.
- Perbedaan kecil: Harvard sering menggunakan koma untuk memisahkan nama dan tahun dalam kutipan, sedangkan APA menggunakan spasi.
- Daftar pustaka: Keduanya menggunakan format yang sangat mirip.
4. APA vs Vancouver Style
- Penggunaan: Vancouver umumnya digunakan dalam bidang kedokteran dan ilmu kesehatan.
- Sistem penomoran: Vancouver menggunakan sistem penomoran untuk kutipan, sedangkan APA menggunakan nama penulis dan tahun.
- Daftar pustaka: Vancouver menyusun daftar berdasarkan urutan kemunculan dalam teks, APA menyusun secara alfabetis.
- Format: Vancouver cenderung lebih ringkas dalam penulisan nama penulis dan judul.
Memahami perbedaan ini penting karena:
- Konsistensi: Penggunaan gaya penulisan yang konsisten menunjukkan profesionalisme dan ketelitian dalam karya ilmiah.
- Kepatuhan pada pedoman: Banyak jurnal dan institusi akademik memiliki preferensi gaya penulisan tertentu.
- Kemudahan bagi pembaca: Konsistensi memudahkan pembaca untuk memahami dan melacak sumber informasi.
- Menghindari plagiarisme: Penggunaan gaya penulisan yang tepat memastikan bahwa semua sumber dikutip dengan benar.
Penting untuk selalu memeriksa pedoman spesifik dari institusi atau publikasi yang dituju, karena mungkin ada variasi kecil dalam penerapan gaya penulisan tertentu. Selain itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai gaya penulisan adalah keterampilan berharga dalam dunia akademis dan profesional.
Advertisement
Tips dan Trik Menggunakan APA Citation
Menggunakan APA citation dengan benar dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas karya tulis ilmiah Anda. Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk memastikan penggunaan APA citation yang efektif dan akurat:
1. Gunakan Alat Manajemen Referensi
- Manfaatkan perangkat lunak seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote untuk mengelola referensi Anda.
- Alat-alat ini dapat secara otomatis memformat kutipan dan daftar pustaka sesuai gaya APA.
- Pastikan untuk tetap memeriksa hasilnya karena kadang-kadang ada kesalahan dalam pemformatan otomatis.
2. Catat Informasi Sumber dengan Lengkap
- Selalu catat informasi lengkap tentang sumber saat Anda menemukannya, termasuk DOI atau URL untuk sumber online.
- Ini akan menghemat waktu dan menghindari kesulitan dalam melacak informasi saat menulis daftar pustaka.
3. Pahami Perbedaan Jenis Sumber
- Kenali perbedaan format untuk berbagai jenis sumber seperti buku, artikel jurnal, website, dll.
- Perhatikan detail seperti penggunaan huruf miring untuk judul buku dan nama jurnal.
4. Konsisten dalam Penggunaan Singkatan
- Jika menggunakan singkatan, pastikan untuk menjelaskannya saat pertama kali muncul dalam teks.
- Konsisten dalam penggunaan singkatan di seluruh dokumen.
5. Perhatikan Aturan Penulisan Nama
- Dalam daftar pustaka, gunakan nama belakang diikuti inisial untuk semua penulis.
- Untuk kutipan dalam teks dengan tiga atau lebih penulis, gunakan nama penulis pertama diikuti "et al."
6. Cek Pembaruan Gaya APA
- APA secara berkala memperbarui pedomannya. Pastikan Anda menggunakan versi terbaru (saat ini edisi ke-7).
- Periksa situs resmi APA untuk pembaruan atau klarifikasi aturan.
7. Gunakan Sumber Primer
- Sebisa mungkin, gunakan dan kutip sumber primer daripada sumber sekunder.
- Jika mengutip sumber sekunder, jelaskan dalam teks dan cantumkan kedua sumber dalam daftar pustaka.
8. Perhatikan Penggunaan DOI dan URL
- Selalu sertakan DOI jika tersedia, terutama untuk artikel jurnal.
- Untuk sumber online tanpa DOI, sertakan URL, tetapi jangan mencantumkan "Retrieved from" kecuali untuk sumber yang sering berubah.
9. Latih Penulisan Parafrase
- Kuasai teknik parafrase untuk menghindari plagiarisme sambil tetap memberikan kredit pada sumber asli.
- Pastikan untuk tetap mencantumkan referensi meskipun Anda telah memparafrase.
10. Lakukan Pengecekan Ganda
- Selalu periksa kembali kutipan dan daftar pustaka Anda sebelum menyelesaikan karya tulis.
- Pastikan semua sumber yang dikutip dalam teks muncul di daftar pustaka dan sebaliknya.
Â
Kesalahan Umum dalam Penggunaan APA Citation
Meskipun APA citation memiliki pedoman yang jelas, masih sering terjadi kesalahan dalam penerapannya. Mengenali dan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini dapat meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah Anda. Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi dan cara menghindarinya:
1. Inkonsistensi antara Kutipan dalam Teks dan Daftar Pustaka
Kesalahan: Mencantumkan sumber dalam teks tetapi tidak ada dalam daftar pustaka, atau sebaliknya.
Solusi: Selalu periksa kembali untuk memastikan setiap kutipan dalam teks memiliki entri yang sesuai dalam daftar pustaka, dan sebaliknya.
2. Kesalahan dalam Penulisan Nama Penulis
Kesalahan: Salah mengeja nama penulis atau menggunakan format yang tidak konsisten.
Solusi: Periksa kembali ejaan nama penulis dan pastikan konsistensi dalam penggunaan inisial dan nama belakang.
3. Penggunaan "et al." yang Tidak Tepat
Kesalahan: Menggunakan "et al." untuk sumber dengan dua penulis atau menggunakannya pada kutipan pertama untuk sumber dengan tiga sampai lima penulis.
Solusi: Gunakan "et al." hanya untuk sumber dengan tiga atau lebih penulis, dan hanya setelah kutipan pertama untuk sumber dengan tiga sampai lima penulis.
4. Format Tanggal yang Salah
Kesalahan: Menggunakan format tanggal yang tidak sesuai dengan APA, seperti mencantumkan tanggal lengkap untuk artikel jurnal.
Solusi: Untuk sebagian besar sumber, cukup cantumkan tahun. Untuk artikel koran atau posting blog, gunakan format tahun, bulan tanggal.
5. Penggunaan Tanda Baca yang Tidak Tepat
Kesalahan: Salah menempatkan tanda baca dalam kutipan atau daftar pustaka.
Solusi: Perhatikan penggunaan tanda titik, koma, dan tanda kurung dalam kutipan dan daftar pustaka. Misalnya, dalam kutipan parenthetical, tanda titik diletakkan setelah tanda kurung tutup.
6. Kesalahan dalam Penggunaan Huruf Miring
Kesalahan: Tidak menggunakan huruf miring untuk judul buku atau nama jurnal, atau menggunakannya untuk judul artikel.
Solusi: Gunakan huruf miring untuk judul buku dan nama jurnal, tetapi tidak untuk judul artikel atau bab buku.
7. Penggunaan URL yang Tidak Perlu
Kesalahan: Mencantumkan URL untuk semua sumber online, termasuk yang memiliki DOI.
Solusi: Gunakan DOI jika tersedia. Hanya cantumkan URL jika tidak ada DOI dan sumber tersebut tidak memiliki versi cetak.
8. Kesalahan dalam Penomoran Halaman
Kesalahan: Tidak mencantumkan nomor halaman untuk kutipan langsung atau mencantumkannya untuk parafrase.
Solusi: Selalu sertakan nomor halaman untuk kutipan langsung. Untuk parafrase, nomor halaman opsional tetapi disarankan untuk sumber yang panjang.
9. Penggunaan Sumber Sekunder yang Tidak Tepat
Kesalahan: Mengutip sumber sekunder seolah-olah itu adalah sumber primer.
Solusi: Jika mengutip sumber yang dikutip dalam karya lain, sebutkan sumber asli dalam teks tetapi cantumkan sumber sekunder dalam daftar pustaka.
10. Kesalahan dalam Format Judul
Kesalahan: Menggunakan huruf kapital yang berlebihan atau format yang tidak sesuai untuk judul.
Solusi: Gunakan sentence case untuk judul artikel dan buku dalam daftar pustaka. Hanya huruf pertama, proper noun, dan kata pertama setelah titik dua yang dikapitalisasi.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan meningkatkan akurasi dan profesionalisme karya tulis Anda. Selalu luangkan waktu untuk memeriksa kembali kutipan dan daftar pustaka Anda, dan jangan ragu untuk merujuk pada pedoman APA resmi jika ragu. Penggunaan APA citation yang tepat tidak hanya meningkatkan kredibilitas karya Anda, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap kontribusi peneliti lain dalam bidang studi Anda.
Advertisement
Kesimpulan
APA citation merupakan sistem pengutipan dan perujukan yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah, terutama di bidang ilmu sosial dan perilaku. Pemahaman dan penerapan yang tepat dari APA citation tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan integritas karya tulis.
Beberapa poin kunci yang perlu diingat:
- APA citation terdiri dari dua komponen utama: kutipan dalam teks dan daftar pustaka.
- Konsistensi dan akurasi dalam penggunaan APA citation sangat penting.
- Perbedaan antara APA dan gaya penulisan lainnya harus dipahami untuk memastikan penggunaan yang tepat.
- Memanfaatkan alat manajemen referensi dapat membantu dalam pengelolaan dan pemformatan kutipan.
- Menghindari kesalahan umum seperti inkonsistensi antara kutipan dan daftar pustaka sangat penting.
Dengan menguasai APA citation, penulis tidak hanya menghindari plagiarisme, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap karya peneliti lain dan memudahkan pembaca untuk melacak sumber informasi. Hal ini pada akhirnya berkontribusi pada pengembangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas dan terpercaya.
Penting untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam pedoman APA, karena standar ini dapat berubah seiring waktu untuk mengakomodasi perkembangan dalam dunia akademis dan teknologi. Dengan praktik yang konsisten dan perhatian terhadap detail, penggunaan APA citation yang tepat akan menjadi kebiasaan alami dalam penulisan akademik Anda.