Liputan6.com, Jakarta Asam urat merupakan salah satu penyakit metabolik yang cukup umum ditemui. Kondisi ini terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat melebihi batas normal. Untuk mengelola asam urat dengan baik, penderita perlu memperhatikan pola makan dan menghindari makanan-makanan tertentu yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai pantangan makanan untuk penderita asam urat serta memberikan panduan pola makan yang tepat.
Pengertian Asam Urat
Asam urat adalah senyawa yang dihasilkan tubuh ketika memecah zat purin. Dalam kondisi normal, asam urat akan dikeluarkan melalui urin. Namun pada penderita asam urat, terjadi penumpukan asam urat dalam darah yang kemudian membentuk kristal di persendian. Hal inilah yang menyebabkan gejala nyeri dan peradangan pada sendi.
Kadar asam urat normal dalam darah adalah:
- Pria: 3,4-7,0 mg/dL
- Wanita: 2,4-6,0 mg/dL
Jika kadar asam urat melebihi batas tersebut, seseorang dinyatakan mengalami hiperurisemia yang berpotensi berkembang menjadi penyakit asam urat (gout) jika tidak ditangani dengan baik.
Advertisement
Penyebab Asam Urat
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat antara lain:
- Konsumsi makanan tinggi purin secara berlebihan
- Produksi asam urat berlebih oleh tubuh
- Gangguan fungsi ginjal dalam mengeluarkan asam urat
- Faktor genetik
- Obesitas
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Dehidrasi
- Penyakit tertentu seperti diabetes dan hipertensi
Di antara faktor-faktor tersebut, pola makan memegang peranan penting dalam mengendalikan kadar asam urat. Oleh karena itu, penderita asam urat perlu memahami jenis-jenis makanan yang sebaiknya dihindari.
Daftar Makanan Pantangan Asam Urat
Berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya oleh penderita asam urat:
1. Jeroan
Jeroan seperti hati, ginjal, paru, dan limpa mengandung kadar purin yang sangat tinggi. Dalam 100 gram jeroan dapat mengandung 200-1000 mg purin. Konsumsi jeroan secara berlebihan dapat memicu peningkatan kadar asam urat secara signifikan.
2. Daging Merah
Daging merah seperti daging sapi, kambing, dan domba mengandung purin dalam jumlah sedang hingga tinggi. Sebaiknya penderita asam urat membatasi konsumsi daging merah tidak lebih dari 100 gram per hari. Pilih bagian daging yang lebih rendah lemak dan hindari konsumsi kulit.
3. Seafood
Beberapa jenis seafood yang tinggi purin antara lain:
- Ikan sarden
- Ikan teri
- Kerang
- Udang
- Kepiting
- Cumi-cumi
Seafood tersebut mengandung 150-300 mg purin per 100 gram. Sebaiknya penderita asam urat menghindari atau sangat membatasi konsumsi seafood jenis ini.
4. Sayuran Tinggi Purin
Meskipun sayuran umumnya baik untuk kesehatan, beberapa jenis sayuran mengandung purin cukup tinggi sehingga perlu dibatasi konsumsinya, antara lain:
- Bayam
- Asparagus
- Kembang kol
- Jamur
- Brokoli
Sayuran tersebut mengandung 50-100 mg purin per 100 gram. Penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi sayuran ini tidak lebih dari 1/2 cangkir per hari.
5. Kacang-kacangan
Beberapa jenis kacang-kacangan dan olahannya yang perlu dibatasi antara lain:
- Kacang tanah
- Kacang merah
- Kacang polong
- Kacang kedelai
- Tempe
- Tahu
Meskipun kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang baik, konsumsinya perlu dibatasi karena mengandung purin sedang. Batasi konsumsi kacang-kacangan tidak lebih dari 1/2 cangkir per hari.
6. Minuman Beralkohol
Alkohol dapat meningkatkan produksi asam urat dan menghambat pembuangannya melalui urin. Jenis minuman beralkohol yang perlu dihindari antara lain:
- Bir
- Anggur merah
- Wiski
- Vodka
Penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi alkohol sama sekali atau sangat membatasi konsumsinya.
7. Minuman Manis
Minuman yang mengandung pemanis tinggi seperti fruktosa dapat meningkatkan kadar asam urat. Hindari konsumsi minuman manis seperti:
- Soda
- Jus buah kemasan
- Minuman energi
- Sirup
Gantikan minuman manis dengan air putih, teh tanpa gula, atau jus buah segar tanpa tambahan gula.
Advertisement
Makanan yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Meskipun ada banyak pantangan, penderita asam urat masih memiliki banyak pilihan makanan yang aman dikonsumsi, antara lain:
- Sayuran rendah purin seperti wortel, kubis, selada, timun, tomat
- Buah-buahan segar kecuali durian
- Beras, roti, pasta, dan sereal
- Telur
- Produk susu rendah lemak
- Daging ayam atau ikan dalam jumlah terbatas (tidak lebih dari 100 gram per hari)
- Kacang-kacangan dalam jumlah terbatas
Penting untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tidak berlebihan. Porsi makan yang tepat dan variasi menu akan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa memicu peningkatan asam urat.
Tips Pola Makan untuk Penderita Asam Urat
Berikut beberapa tips pola makan yang dapat diterapkan penderita asam urat:
- Batasi asupan purin tidak lebih dari 400 mg per hari
- Konsumsi protein secukupnya, tidak berlebihan
- Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan rendah purin
- Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal
- Konsumsi cukup air putih, minimal 8 gelas per hari
- Hindari makanan yang digoreng dan tinggi lemak
- Batasi konsumsi gula dan makanan manis
- Hindari alkohol dan minuman berpemanis
- Konsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sering
- Jaga berat badan ideal
Selain menerapkan pola makan sehat, penderita asam urat juga perlu melakukan olahraga secara teratur dan mengelola stres dengan baik. Kombinasi gaya hidup sehat dan pola makan yang tepat akan membantu mengendalikan kadar asam urat dengan lebih efektif.
Advertisement
Gejala Asam Urat
Gejala asam urat yang umum dialami antara lain:
- Nyeri sendi yang tiba-tiba, terutama pada malam hari
- Pembengkakan dan kemerahan pada sendi yang terkena
- Sendi terasa panas dan sensitif bila disentuh
- Keterbatasan gerak pada sendi yang terkena
- Kulit di sekitar sendi yang terkena terasa gatal dan mengelupas
Serangan asam urat biasanya terjadi pada sendi ibu jari kaki, namun dapat juga menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, atau pergelangan tangan. Jika tidak ditangani dengan baik, serangan asam urat dapat berlangsung selama beberapa hari hingga minggu.
Diagnosis Asam Urat
Untuk mendiagnosis asam urat, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan antara lain:
- Anamnesis atau wawancara medis untuk mengetahui riwayat kesehatan dan gejala yang dialami
- Pemeriksaan fisik untuk melihat tanda-tanda peradangan pada sendi
- Tes darah untuk mengukur kadar asam urat
- Tes cairan sendi untuk memeriksa adanya kristal asam urat
- Rontgen atau USG sendi untuk melihat kerusakan sendi akibat asam urat
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat yang tinggi disertai gejala khas, maka diagnosis asam urat dapat ditegakkan. Selanjutnya dokter akan merekomendasikan penanganan yang sesuai.
Advertisement
Pengobatan Asam Urat
Pengobatan asam urat bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan mengendalikan kadar asam urat. Beberapa pilihan pengobatan antara lain:
1. Obat-obatan
- Obat anti inflamasi non steroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi nyeri dan peradangan
- Kolkisin untuk meredakan serangan akut asam urat
- Allopurinol atau febuxostat untuk menurunkan produksi asam urat
- Probenecid untuk meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin
2. Terapi non farmakologi
- Kompres dingin atau hangat pada sendi yang nyeri
- Istirahatkan sendi yang terkena
- Elevasi kaki jika serangan terjadi pada kaki
- Terapi fisik untuk mempertahankan fungsi sendi
3. Perubahan gaya hidup
- Menerapkan pola makan rendah purin
- Menjaga berat badan ideal
- Berolahraga secara teratur
- Menghindari alkohol
- Minum cukup air putih
Pengobatan asam urat perlu dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Penderita asam urat sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kadar asam urat dan berkonsultasi dengan dokter untuk memantau perkembangan kondisinya.
Pencegahan Asam Urat
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah asam urat antara lain:
- Menerapkan pola makan sehat rendah purin
- Menjaga berat badan ideal
- Berolahraga secara teratur
- Menghindari alkohol dan minuman manis
- Minum cukup air putih
- Mengelola stres dengan baik
- Rutin memeriksakan kesehatan
- Menghindari trauma atau cedera pada sendi
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan yang tepat, risiko terkena asam urat dapat diminimalkan. Bagi yang memiliki riwayat keluarga asam urat, pencegahan sejak dini sangat penting dilakukan.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Asam Urat
Berikut beberapa mitos dan fakta seputar asam urat yang perlu diketahui:
Mitos: Asam urat hanya menyerang lansia
Fakta: Meskipun lebih sering terjadi pada lansia, asam urat juga dapat menyerang usia muda terutama yang memiliki faktor risiko.
Mitos: Asam urat hanya menyerang pria
Fakta: Wanita juga dapat terkena asam urat, terutama setelah menopause.
Mitos: Semua makanan tinggi protein harus dihindari
Fakta: Tidak semua protein tinggi purin. Protein nabati dan beberapa jenis ikan masih aman dikonsumsi dalam jumlah terbatas.
Mitos: Penderita asam urat tidak boleh berolahraga
Fakta: Olahraga ringan justru baik untuk menjaga berat badan dan kesehatan sendi. Hindari olahraga berat yang membebani sendi.
Mitos: Asam urat bisa sembuh total
Fakta: Asam urat adalah penyakit kronis yang tidak bisa sembuh total, namun bisa dikendalikan dengan pengobatan dan gaya hidup sehat.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala berikut:
- Nyeri sendi yang hebat dan tiba-tiba
- Pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas pada sendi
- Demam disertai nyeri sendi
- Serangan asam urat yang sering kambuh
- Terbentuk benjolan di sekitar sendi
- Keterbatasan gerak sendi yang mengganggu aktivitas sehari-hari
Penanganan dini akan membantu mencegah komplikasi dan kerusakan sendi akibat asam urat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran terkait kondisi asam urat.
Advertisement
Kesimpulan
Asam urat merupakan kondisi yang memerlukan penanganan komprehensif, terutama dari segi pola makan. Dengan memahami jenis-jenis makanan pantangan asam urat dan menerapkan pola makan yang tepat, penderita dapat mengendalikan kadar asam urat dengan lebih baik. Selain itu, gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, dan mengelola stres juga berperan penting dalam pengelolaan asam urat.
Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kondisi yang berbeda-beda. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi pola makan yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Dengan penanganan yang tepat dan disiplin dalam menjalani pola hidup sehat, penderita asam urat dapat menjalani hidup yang berkualitas tanpa terganggu oleh serangan asam urat yang menyakitkan.