Kata-kata Sindiran Pedas yang Menusuk Hati dan Menohok

Kumpulan kata-kata sindiran pedas yang tajam dan menohok untuk mengungkapkan kekesalan. Cocok digunakan untuk menyindir musuh atau orang yang menyebalkan.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 23 Jan 2025, 17:31 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 17:31 WIB
sindiran pedas kata kata sindiran
sindiran pedas kata kata sindiran ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kata-kata sindiran pedas bisa menjadi cara untuk mengungkapkan kekesalan pada seseorang secara tidak langsung. Berikut ini kumpulan kata-kata sindiran pedas yang bisa digunakan:

Sindiran Pedas untuk Orang Munafik

  • Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga.
  • Terkadang bohong lebih mudah daripada berbicara jujur, ya kan?
  • Tak perlu bermuka dua, cukup satu saja sudah membuat orang lain muak.
  • Sombongnya mencapai langit, tapi tingkahnya tidak sebanding dengan kebaikannya.
  • Dibalik senyum manisnya, terselip ketidakjujuran yang terlalu membuatmu pahit.
  • Berbuat baik bukan untuk dipamerkan, melainkan karena tulus dari hati.
  • Panas dinginnya tidak bisa diprediksi, seperti perilaku yang selalu berubah-ubah.
  • Lebih baik jujur walau pahit daripada berpura-pura manis.
  • Saat dipuji, hatinya membesar. Namun, saat diingatkan, mulutnya memendek.
  • Kejujuran bukanlah pilihan, tapi kewajiban yang sering terlupakan.

Sindiran Pedas untuk Orang yang Banyak Omong

  • Mulutmu kayak kran air, nggak pernah berhenti mengalir ya?
  • Kalau kebanyakan omong itu mirip lagu remix, nggak ada habisnya.
  • Bibirmu kayak nggak punya jadwal istirahat, terus aja kerja non-stop.
  • Rasanya kalau di dunia ini ada ajang olimpiade bicara, pasti kamu juaranya.
  • Jangan banyak ngomong, nanti harga air liur bisa turun, sayang.
  • Mulutmu lebih cepat dari Google dalam memberikan informasi yang nggak jelas.
  • Mungkin kamu kurang kasih perhatian sama telingamu sendiri, karena terlalu asyik mendengarkan diri sendiri berbicara.
  • Aduh, kayaknya mulutmu lagi libur nggak dibayar, terus aja kerja keras.
  • Setiap kali kamu ngomong, aku jadi ingat kalimat "lebih baik dianggap bodoh daripada membuka mulut dan menghilangkan keraguan".
  • Saatnya menyanyikan lagu 'shut up' untuk mulutmu yang nggak pernah diam.

Sindiran Pedas untuk Penguasa Zalim

  • Penguasa kita lebih sibuk mengejar kekuasaan daripada mengejar keadilan.
  • Mungkin jika penguasa kita lebih sering mendengarkan rakyat, mereka akan tahu betapa tidak adilnya kebijakan mereka.
  • Apa gunanya kekuasaan jika hanya dipakai untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu?
  • Sedih rasanya melihat penguasa kita lebih peduli dengan harta daripada dengan nasib rakyatnya.
  • Penguasa yang zalim adalah penghancur negeri, bukan pembangunnya.
  • Bijaklah dalam memimpin, jangan hanya memikirkan diri sendiri.
  • Dalam pandangan penguasa zalim, keadilan hanya sekadar slogan kosong.
  • Penguasa kita seharusnya menjadi teladan, bukan contoh buruk bagi generasi mendatang.
  • Sudah waktunya penguasa kita belajar dari sejarah dan menghindari kesalahan yang sama.
  • Tak ada kebaikan dalam kekuasaan yang tidak dilandasi oleh kebenaran dan keadilan.

Sindiran Pedas untuk Orang Toxic

  • Terima kasih atas racunnya, tapi saya lebih suka jadi diri sendiri.
  • Kalau mau jadi toxic, silakan masuk ke laboratorium kimia bukan ke hidup saya.
  • Saya tak terbiasa berinteraksi dengan virus, maaf.
  • Tolong jaga jarak, saya alergi dengan kehadiran toxic people.
  • Tidak perlu basa-basi, saya lebih suka kejujuran tanpa toxicitas.
  • Pakailah masker toksisitasnya sebelum terlalu banyak menyebar di sekitar saya.
  • Cobalah berubah menjadi lebih baik, atau minimal jangan tambah toxic lagi.
  • Toksisitasmu mengalahkan limbah b3.
  • Sebaiknya kamu fokus ke dirimu sendiri, toksisitasmu bikin kesehatan mental saya terganggu.
  • Maaf, saya tidak bisa ikut dalam pertunjukkan teater toksisitasmu.

Sindiran Pedas untuk Teman yang Menyebalkan

  • Teman siapa sih yang tega cuekin kamu?
  • Kalo lagi butuh, baru deh diinget-inget.
  • Kamu tuh bener-bener spesialis bikin kesel ya.
  • Suka bikin gemes aja sih.
  • Ngeselin banget, serius deh.
  • Mulutmu emang nggak pernah bisa dikontrol ya?
  • Serius deh, kadang-kadang bingung itu kamu teman apa lawan.
  • Gak capek sih, jadi orang yang selalu bikin ribet?
  • Tuh kan, bikin sebel terus.
  • Mendingan diam aja deh, daripada keluar kata-kata gak nyambung.

Sindiran Pedas untuk Pacar yang Gemar Berjanji Manis

  • Janji manismu sama palsunya dengan senyummu.
  • Kalau janji bisa buat aku kaya, mungkin aku udah jutawan duluan.
  • Apakah kamu janji atau cuma sekedar menyenangkan telinga?
  • Senyummu manis, tapi janji-janjimu pahit.
  • Jangan terlalu sering berjanji, belajarlah untuk memenuhi.
  • Lebih baik diam daripada membuat janji palsu.
  • Mungkin kamu bisa jadi penyair dengan begitu banyak janji manismu.
  • Kamu memang pandai membuat janji, tapi sayangnya tidak pandai memenuhinya.
  • Janji-janji palsumu seperti angin, cepat berlalu tanpa bekas.
  • Aku lelah dengan janji-janji kosongmu.

Sindiran Pedas untuk Orang Sok Benar

  • Untuk orang yang merasa paling benar. Kamu enggak keren kok, kamu cuma kelihatan penuh omong kosong yang gak bisa kamu buktikan kebenarannya.
  • Bukan masalah benar atau salah. Masalahnya adalah kamu yang merasa paling benar sendiri.
  • Kamu itu sama seperti uang receh, ya? Sudah bermuka dua, banyak orang yang tidak menganggap berharga.
  • Bergaya boleh saja asalkan mampu, jika tidak jangan memaksa memeras keringat orang tua.
  • Haters adalah makhluk yang diciptakan tuhan supaya kita jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka.
  • Orang bijak akan merasa malu jika kata katanya lebih baik daripada tindakannya.
  • Aku hanya manusia biasa, tetapi jangan pernah meremehkanku karena aku juga bisa melakukan hal yang luar biasa.
  • Suatu saat nanti akan aku beli mulut mereka yang merendahkanku, meremehkanku, tidak menghargai kehadiranku.
  • Aku lebih baik tidak memiliki teman daripada aku punya teman, tetapi mereka diam-diam membenciku.
  • Lebih baik direndahkan karena kejujuran daripada dibanggakan dengan kebohongan.

Sindiran Pedas untuk Orang yang Suka Mengkritik

  • Teman dan musuh itu memang terkadang tidak ada perbedaan, ada kalanya dia mendukungmu, tapi juga ada kalanya dia justru menusukmu dari belakang.
  • Seandainya aku tidak pernah mengenalmu, mungkin hari ini aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya dikhianati oleh teman sendiri.
  • Percuma kau sembunyi karena sembunyi tidak akan bisa mengatasi masalahmu. Di mana pun kau berada, masalahmu akan muncul lagi. Maka dari itu, hadapilah masalahmu dan tuntaskan masalah itu.
  • Berteman saja kau masih sibuk memilih. Emangnya kau pikir ada yang mau berteman dengan orang yang hanya bisa memanfaatkan orang lain.
  • Enak ya jadi kamu, bisa datang kapan saja kalau kamu butuh aku. Tapi, saat aku butuh kamu? Kamu bahkan tak peduli denganku.
  • Omongannya penuh kata-kata yang bijak dan benar, tapi kelakuannya belum sesuai dengan apa yang dikatakan sendiri.
  • Orang yang otaknya kosong paling banyak bicaranya.
  • Jangan bangga apa yang diberikan orang tua, tapi banggalah apa yang telah kamu berikan pada orang tua.
  • Jangan sembarangan cerita masalahmu pada teman karena teman juga punya teman bukan?
  • Ini yang katanya tulus? Tulus apanya, tulus kok perhitungan.

Sindiran Pedas untuk Orang yang Suka Pamer

  • Pengen nabung untuk beli beras buat keluargaku, sisanya untuk beli mulut mereka yang menghinaku.
  • Boleh saja kamu menghinaku, tapi pikirkanlah dirimu. Apakah lebih baik dari saya?
  • Kamu itu sama seperti uang receh, ya? Sudah bermuka dua, banyak orang yang tidak menganggap berharga.
  • Wah, kamu baik sekali, ya? Tapi, sayang pas ada maunya aja. Terharu aku.
  • Sayang, omonganmu itu sama seperti parfum isi ulang ya? Memang wangi sekali, tapi palsu.
  • Kala sudah berbicara tentang perasaan, sahabat pun berisiko kena korban tikung menikung.
  • Bahkan kayu yang berada di sungai selama puluhan tahun pun tak akan berubah menjadi buaya.
  • Orang yang memandang rendah orang lain, tidak akan pernah membuatnya menjadi tinggi. Yang ada justru membuatnya makin terhina.
  • Omonganmu kayak balon warna-warni, tapi sayang, isinya angin doang.
  • Baik atau buruk perbuatan kamu, pasti akan ada balesannya. Mungkin bukan besok, tapi nanti di lain waktu.

Kesimpulan

Kata-kata sindiran pedas bisa menjadi cara untuk mengungkapkan kekesalan atau ketidakpuasan terhadap seseorang secara tidak langsung. Namun perlu diingat untuk tetap bijak dalam menggunakannya agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar.

Gunakan kata-kata sindiran dengan tepat sesuai situasi dan kondisi. Yang terpenting adalah tetap menjaga etika dan tidak menyakiti perasaan orang lain secara berlebihan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya