Liputan6.com, Jakarta Kelomang merupakan salah satu hewan peliharaan unik yang semakin populer belakangan ini. Hewan kecil dengan cangkang ini memiliki keunikan tersendiri yang menarik minat banyak orang untuk memeliharanya. Namun, banyak yang masih belum mengetahui dengan baik apa makanan kelomang dan bagaimana cara merawatnya dengan benar. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang kelomang, mulai dari jenis-jenisnya, makanannya, hingga tips merawatnya sebagai hewan peliharaan di rumah.
Mengenal Lebih Dekat Tentang Kelomang
Kelomang, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai hermit crab, adalah hewan dari kelompok Crustacea yang memiliki keunikan tersendiri. Hewan ini terkenal dengan cangkangnya yang bisa diganti seiring pertumbuhannya. Mari kita bahas lebih detail tentang karakteristik dan jenis-jenis kelomang.
Karakteristik Unik Kelomang
Kelomang memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari hewan lain:
- Tubuh lunak yang dilindungi cangkang
- Kemampuan mengganti cangkang seiring pertumbuhan
- Memiliki sepasang capit, dengan satu capit biasanya lebih besar
- Kaki-kaki yang kuat untuk berjalan dan memanjat
- Mata bertangkai yang bisa digerakkan
- Antena panjang sebagai alat peraba
Kelomang menggunakan cangkang kosong dari moluska laut sebagai rumah dan perlindungan. Mereka akan secara berkala mencari cangkang baru yang lebih besar ketika tubuhnya tumbuh. Proses penggantian cangkang ini merupakan salah satu perilaku paling menarik dari kelomang.
Jenis-jenis Kelomang
Terdapat dua kelompok besar kelomang berdasarkan habitatnya:
- Kelomang Darat (Terrestrial Hermit Crab)
- Hidup di daerah pantai dan hutan bakau
- Dapat bertahan lama di luar air
- Contoh: Coenobita clypeatus, Coenobita compressus
- Kelomang Laut (Marine Hermit Crab)
- Hidup sepenuhnya di lingkungan air laut
- Tidak bisa bertahan lama di luar air
- Contoh: Pagurus bernhardus, Dardanus megistos
Masing-masing jenis kelomang ini memiliki kebutuhan perawatan yang berbeda, terutama dalam hal habitat dan makanan. Penting untuk mengetahui jenis kelomang yang dipelihara agar bisa memberikan perawatan yang tepat.
Advertisement
Apa Makanan Kelomang?
Salah satu aspek penting dalam merawat kelomang adalah memahami apa makanan kelomang yang tepat. Kelomang termasuk hewan omnivora, yang artinya mereka bisa memakan berbagai jenis makanan, baik dari tumbuhan maupun hewan. Namun, ada beberapa jenis makanan yang lebih disukai dan lebih baik untuk kesehatan kelomang. Mari kita bahas lebih detail tentang makanan kelomang.
Makanan Alami Kelomang
Di habitat alaminya, kelomang memakan berbagai jenis makanan, termasuk:
- Buah-buahan yang jatuh di pantai
- Dedaunan dan tumbuhan pantai
- Alga dan rumput laut
- Sisa-sisa hewan laut yang terdampar
- Plankton dan organisme kecil lainnya
Kelomang darat cenderung lebih banyak memakan tumbuhan, sementara kelomang laut lebih bervariasi dalam pilihan makanannya.
Makanan yang Baik untuk Kelomang Peliharaan
Untuk kelomang yang dipelihara di rumah, kita bisa memberikan berbagai jenis makanan yang mirip dengan makanan alami mereka:
- Buah-buahan segar:
- Apel (tanpa biji)
- Pisang
- Mangga
- Pepaya
- Kelapa
- Sayuran:
- Wortel
- Selada
- Bayam
- Brokoli
- Sumber protein:
- Ikan rebus tanpa garam
- Udang kecil
- Telur rebus
- Makanan komersial khusus kelomang:
- Pelet kelomang
- Campuran makanan kering untuk kelomang
Penting untuk memberikan variasi makanan untuk memastikan kelomang mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu, pastikan untuk memotong makanan menjadi ukuran kecil yang mudah dimakan oleh kelomang.
Makanan yang Harus Dihindari
Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak diberikan kepada kelomang karena dapat membahayakan kesehatan mereka:
- Makanan yang mengandung garam tinggi
- Makanan yang diproses atau mengandung bahan pengawet
- Makanan yang mengandung pestisida
- Daging mentah
- Makanan yang mengandung kafein atau alkohol
- Makanan yang terlalu manis atau berminyak
Selalu pastikan untuk mencuci bersih buah dan sayuran sebelum diberikan kepada kelomang untuk menghilangkan residu pestisida atau kotoran lainnya.
Cara Memberikan Makanan pada Kelomang
Setelah mengetahui apa makanan kelomang yang tepat, penting juga untuk memahami cara yang benar dalam memberikan makanan tersebut. Berikut adalah beberapa tips dalam memberikan makanan pada kelomang:
Frekuensi Pemberian Makanan
Kelomang tidak perlu diberi makan setiap hari. Umumnya, memberikan makanan segar setiap 2-3 hari sudah cukup. Namun, pastikan selalu ada makanan kering (seperti pelet kelomang) yang tersedia di kandang mereka.
Porsi Makanan
Berikan makanan dalam jumlah kecil tapi sering. Kelomang cenderung makan sedikit-sedikit sepanjang hari. Sebagai panduan umum:
- Untuk kelomang kecil: sekitar 1 sendok teh makanan segar per ekor
- Untuk kelomang besar: sekitar 1 sendok makan makanan segar per ekor
Wadah Makanan
Gunakan wadah makanan yang dangkal dan mudah diakses oleh kelomang. Hindari menggunakan wadah logam karena dapat bereaksi dengan air garam dan membahayakan kelomang. Wadah keramik atau plastik food-grade adalah pilihan yang baik.
Waktu Pemberian Makanan
Kelomang cenderung lebih aktif di malam hari, jadi memberikan makanan segar di sore atau malam hari bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, pastikan untuk membuang sisa makanan segar yang tidak dimakan keesokan harinya untuk mencegah pembusukan.
Variasi Makanan
Berikan variasi makanan untuk memastikan kelomang mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Anda bisa membuat jadwal pemberian makanan, misalnya:
- Hari 1: Buah-buahan
- Hari 3: Sayuran
- Hari 5: Sumber protein
- Hari 7: Campuran berbagai jenis makanan
Dengan memberikan variasi makanan, Anda juga bisa mengamati jenis makanan apa yang paling disukai oleh kelomang peliharaan Anda.
Advertisement
Habitat dan Lingkungan yang Tepat untuk Kelomang
Selain makanan yang tepat, menyediakan habitat dan lingkungan yang sesuai juga sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kelomang. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam menyiapkan habitat yang ideal untuk kelomang peliharaan:
Ukuran dan Jenis Kandang
Kelomang membutuhkan ruang yang cukup untuk bergerak, memanjat, dan menggali. Beberapa panduan untuk kandang kelomang:
- Ukuran minimal: 10 galon untuk 2-3 kelomang kecil
- Bahan: Kaca atau plastik tebal yang tidak beracun
- Penutup: Gunakan penutup yang memungkinkan sirkulasi udara tapi mencegah kelomang kabur
- Tinggi: Setidaknya 3 kali tinggi kelomang terbesar untuk memungkinkan mereka memanjat
Substrat
Substrat yang tepat penting untuk kelomang karena mereka suka menggali:
- Jenis: Pasir pantai, serat kelapa, atau campuran keduanya
- Kedalaman: Minimal 6 cm, lebih dalam lebih baik
- Kelembaban: Jaga agar substrat tetap lembab tapi tidak basah
Suhu dan Kelembaban
Kelomang membutuhkan suhu dan kelembaban yang tepat:
- Suhu: 75-85°F (24-29°C)
- Kelembaban: 70-80%
- Gunakan termometer dan higrometer untuk memantau
- Jika perlu, gunakan pemanas dan humidifier
Pencahayaan
Kelomang tidak membutuhkan pencahayaan khusus, tapi sebaiknya:
- Sediakan siklus siang-malam yang konsisten
- Hindari paparan sinar matahari langsung yang berlebihan
- Jika menggunakan lampu, pastikan tidak terlalu panas
Aksesoris Kandang
Beberapa aksesoris yang bisa ditambahkan ke kandang kelomang:
- Tempat sembunyi: Pot tanah liat terbalik, tempurung kelapa
- Benda untuk dipanjat: Ranting kayu, jaring tali
- Kolam air: Satu untuk air tawar, satu untuk air laut (untuk kelomang darat)
- Cangkang ekstra: Sediakan beberapa pilihan cangkang untuk kelomang berganti rumah
Dengan menyediakan habitat yang tepat, Anda membantu kelomang merasa nyaman dan dapat menunjukkan perilaku alaminya.
Perawatan Kesehatan Kelomang
Menjaga kesehatan kelomang adalah aspek penting dalam pemeliharaan hewan unik ini. Meskipun kelomang umumnya cukup tahan terhadap penyakit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan mereka tetap sehat. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam perawatan kesehatan kelomang:
Tanda-tanda Kelomang Sehat
Kelomang yang sehat biasanya menunjukkan ciri-ciri berikut:
- Aktif, terutama di malam hari
- Nafsu makan baik
- Cangkang dalam kondisi baik, tidak retak atau rusak
- Capit dan kaki lengkap dan bergerak dengan normal
- Mata cerah dan antena bergerak aktif
- Tidak ada bau tidak sedap dari tubuh atau cangkang
Masalah Kesehatan Umum pada Kelomang
Beberapa masalah kesehatan yang mungkin dialami kelomang:
- Stres:
- Gejala: Tidak aktif, kehilangan nafsu makan
- Penyebab: Perubahan lingkungan, gangguan berlebihan
- Penanganan: Kurangi stressor, pastikan lingkungan nyaman
- Infeksi jamur:
- Gejala: Bercak putih atau abu-abu pada tubuh
- Penyebab: Kelembaban berlebih, kebersihan buruk
- Penanganan: Konsultasi dengan dokter hewan, jaga kebersihan
- Parasit:
- Gejala: Gatal-gatal, bintik-bintik pada tubuh
- Penyebab: Kontak dengan hewan lain yang terinfeksi
- Penanganan: Konsultasi dengan dokter hewan untuk pengobatan
- Masalah pergantian cangkang:
- Gejala: Kesulitan keluar dari cangkang lama atau masuk ke cangkang baru
- Penyebab: Kekurangan kalsium, cangkang tidak sesuai
- Penanganan: Sediakan cangkang yang sesuai, tingkatkan asupan kalsium
Pencegahan Masalah Kesehatan
Beberapa langkah untuk mencegah masalah kesehatan pada kelomang:
- Jaga kebersihan kandang secara rutin
- Sediakan makanan yang bervariasi dan bergizi
- Pastikan suhu dan kelembaban tetap optimal
- Hindari penggunaan bahan kimia berbahaya di sekitar kandang
- Lakukan pemeriksaan rutin pada kelomang
- Karantina kelomang baru sebelum digabungkan dengan yang lain
Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter Hewan
Meskipun jarang, ada kalanya Anda perlu membawa kelomang ke dokter hewan. Pertimbangkan konsultasi jika:
- Kelomang tidak aktif atau tidak makan selama beberapa hari
- Ada perubahan warna atau tekstur yang tidak normal pada tubuh
- Terdapat luka atau kerusakan pada cangkang
- Kelomang mengalami kesulitan bernapas
- Ada bau tidak sedap yang persisten
- Kelomang menunjukkan perilaku yang sangat berbeda dari biasanya
Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan perawatan yang tepat dan perhatian rutin, Anda dapat membantu kelomang peliharaan Anda tetap sehat dan bahagia.
Advertisement
Interaksi dan Sosialisasi Kelomang
Meskipun kelomang mungkin tampak sebagai hewan yang soliter, mereka sebenarnya memiliki kehidupan sosial yang cukup kompleks. Memahami perilaku sosial kelomang dan cara berinteraksi dengan mereka dapat meningkatkan pengalaman memelihara hewan unik ini. Mari kita bahas lebih lanjut tentang interaksi dan sosialisasi kelomang.
Perilaku Sosial Kelomang
Kelomang memiliki beberapa perilaku sosial yang menarik:
- Hidup berkelompok: Di alam liar, kelomang sering hidup dalam kelompok kecil
- Komunikasi: Menggunakan sentuhan dan feromon untuk berkomunikasi
- Hierarki: Terkadang membentuk hierarki berdasarkan ukuran
- Berbagi cangkang: Kadang-kadang bertukar cangkang dengan kelomang lain
- Aktivitas bersama: Sering terlihat makan atau beristirahat berdekatan
Memelihara Kelomang dalam Kelompok
Memelihara kelomang dalam kelompok dapat memberikan manfaat:
- Meningkatkan aktivitas dan interaksi
- Mengurangi stres
- Memungkinkan perilaku alami lebih terekspresikan
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Pastikan kandang cukup besar untuk semua kelomang
- Sediakan cukup tempat sembunyi dan cangkang untuk semua
- Perhatikan interaksi antar kelomang, pisahkan jika ada agresi
- Jangan mencampur spesies yang berbeda dalam satu kandang
Interaksi dengan Manusia
Meskipun kelomang tidak seperti hewan peliharaan tradisional, mereka bisa berinteraksi dengan manusia:
- Penanganan: Kelomang bisa diangkat dengan hati-hati, tapi jangan terlalu sering
- Waktu interaksi: Lebih baik berinteraksi di malam hari saat mereka aktif
- Memberi makan: Bisa menjadi momen interaksi, tapi jangan memaksa
- Observasi: Mengamati perilaku kelomang bisa sangat menarik dan edukatif
Tips Berinteraksi dengan Kelomang
Beberapa tips untuk berinteraksi dengan kelomang:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang kelomang
- Biarkan kelomang mendekati Anda, jangan memaksa interaksi
- Jika mengangkat, dukung seluruh tubuh termasuk cangkang
- Hindari gerakan tiba-tiba yang bisa mengejutkan kelomang
- Jangan mengganggu kelomang yang sedang berganti cangkang
- Berikan waktu bagi kelomang untuk beradaptasi setelah dipindahkan
Enrichment untuk Kelomang
Menyediakan enrichment atau pengayaan lingkungan dapat meningkatkan kualitas hidup kelomang:
- Variasi makanan: Berikan makanan baru untuk dijelajahi
- Mainan: Bola kecil, ranting untuk dipanjat
- Perubahan lingkungan: Sesekali ubah tata letak kandang
- Waktu di luar kandang: Biarkan kelomang menjelajah area yang aman di luar kandang
Dengan memahami dan menghormati perilaku sosial kelomang, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih menyenangkan dan alami bagi mereka, sekaligus menikmati pengalaman unik memelihara hewan ini.
Mitos dan Fakta Seputar Kelomang
Seiring dengan popularitas kelomang sebagai hewan peliharaan, banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar. Mari kita bahas beberapa mitos umum dan fakta sebenarnya tentang kelomang:
Mitos 1: Kelomang Hidup Sebentar
Mitos: Kelomang hanya hidup beberapa tahun sebagai hewan peliharaan.
Fakta: Dengan perawatan yang tepat, kelomang bisa hidup cukup lama. Beberapa spesies kelomang darat bisa hidup 20-30 tahun atau bahkan lebih dalam penangkaran.
Mitos 2: Kelomang Tidak Membutuhkan Banyak Perawatan
Mitos: Kelomang adalah hewan peliharaan yang "mudah" dan tidak membutuhkan banyak perhatian.
Fakta: Meskipun kelomang tidak membutuhkan perawatan seintensif anjing atau kucing, mereka tetap memerlukan perawatan khusus. Mereka membutuhkan diet yang seimbang, lingkungan yang tepat, dan pemantauan kesehatan rutin.
Mitos 3: Kelomang Bisa Hidup di Cangkang Apa Saja
Mitos: Kelomang bisa menggunakan cangkang buatan atau wadah lain sebagai rumah.
Fakta: Kelomang membutuhkan cangkang alami dari moluska laut. Cangkang buatan atau wadah lain tidak cocok untuk kebutuhan mereka dan bisa membahayakan kesehatan mereka.
Mitos 4: Kelomang Tidak Perlu Air Laut
Mitos: Kelomang darat tidak membutuhkan akses ke air laut.
Fakta: Meskipun kelomang darat hidup di darat, mereka tetap membutuhkan akses ke air laut untuk menjaga keseimbangan osmotik tubuh mereka. Mereka juga menggunakan air laut untuk membasahi insang mereka.
Mitos 5: Kelomang Bisa Makan Apa Saja
Mitos: Kelomang bisa diberi makan sisa makanan manusia apa saja.
Fakta: Kelomang membutuhkan diet yang seimbang dan spesifik. Makanan manusia yang diproses, terlalu asin, atau mengandung bahan kimia berbahaya bisa membahayakan kesehatan mereka.
Mitos 6: Kelomang Tidak Bisa Mendengar
Mitos: Kelomang tidak memiliki telinga dan tidak bisa mendengar.
Fakta: Meskipun kelomang tidak memiliki telinga eksternal, mereka memiliki organ pendengaran internal dan bisa merasakan getaran. Mereka responsif terhadap suara dan getaran di lingkungan mereka.
Mitos 7: Kelomang Tidak Memiliki Otak
Mitos: Kelomang adalah hewan sederhana tanpa otak.
Fakta: Kelomang memiliki sistem saraf yang kompleks termasuk otak. Mereka mampu belajar, mengingat, dan menunjukkan perilaku yang cukup kompleks.
Mitos 8: Semua Kelomang Sama
Mitos: Semua kelomang memiliki kebutuhan dan perilaku yang sama.
Fakta: Ada banyak spesies kelomang dengan kebutuhan dan perilaku yang berbeda-beda. Penting untuk mengetahui spesies spesifik kelomang yang dipelihara untuk memberikan perawatan yang tepat.
Memahami fakta-fakta ini dapat membantu pemilik kelomang memberikan perawatan yang lebih baik dan menikmati pengalaman memelihara hewan unik ini dengan lebih maksimal.
Advertisement
Kesimpulan
Memelihara kelomang sebagai hewan peliharaan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan edukatif. Dengan memahami apa makanan kelomang yang tepat, cara merawatnya dengan benar, dan kebutuhan spesifik mereka, kita dapat memberikan kehidupan yang sehat dan bahagia bagi hewan unik ini.
Ingatlah bahwa setiap kelomang adalah individu dengan kebutuhan dan kepribadian uniknya sendiri. Mengamati dan belajar dari kelomang peliharaan Anda akan membantu Anda menjadi pemelihara yang lebih baik seiring berjalannya waktu.
Terakhir, penting untuk selalu mempertimbangkan tanggung jawab jangka panjang dalam memelihara kelomang. Dengan umur yang bisa mencapai puluhan tahun, memutuskan untuk memelihara kelomang adalah komitmen jangka panjang. Namun, dengan perawatan yang tepat, kelomang bisa menjadi teman yang menarik dan memberikan banyak kegembiraan selama bertahun-tahun.
Semoga artikel ini membantu Anda memahami lebih baik tentang apa makanan kelomang dan aspek-aspek penting lainnya dalam merawat hewan unik ini. Selamat memelihara kelomang!