Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan salah satu partai politik berbasis Islam yang cukup berpengaruh di Indonesia. Untuk memahami arti dan signifikansi PKS secara lebih mendalam, mari kita telusuri sejarah berdirinya, visi misi, struktur organisasi, serta peran pentingnya dalam perpolitikan tanah air.
Sejarah Berdirinya PKS
Cikal bakal PKS dapat ditelusuri dari gerakan dakwah kampus yang menyebar di berbagai universitas Indonesia pada era 1980-an. Gerakan ini dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Muhammad Natsir, mantan Perdana Menteri Indonesia dari Masyumi, yang mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pada 1967.
Pada tahun 1998, setelah runtuhnya rezim Orde Baru, para aktivis gerakan dakwah kampus ini mendirikan Partai Keadilan (PK) sebagai wadah perjuangan politik mereka. PK dideklarasikan pada 20 Juli 1998 di Masjid Al-Azhar, Jakarta, dengan Didin Hafidhuddin sebagai presiden pertamanya.
Namun dalam pemilu 1999, PK hanya meraih 1,36% suara dan gagal memenuhi electoral threshold. Akibatnya, partai ini harus bertransformasi menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 20 April 2002 agar bisa kembali berkompetisi di pemilu berikutnya. Sejak saat itu, PKS terus berkembang menjadi salah satu kekuatan politik signifikan di Indonesia.
Advertisement
Visi dan Misi PKS
Sebagai partai yang berbasis Islam, PKS memiliki visi dan misi yang mencerminkan nilai-nilai keislaman serta cita-cita untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Berikut adalah visi dan misi PKS:
Visi PKS
"Menjadi partai dakwah yang kokoh dalam berkhidmat untuk umat, bangsa dan negara."
Misi PKS
- Mempelopori reformasi sistem politik, pemerintahan dan birokrasi, peradilan, dan militer untuk berkomitmen terhadap penguatan demokrasi.
- Mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat melalui strategi pemerataan pendapatan, pertumbuhan bernilai tambah tinggi, dan pembangunan berkelanjutan.
- Menuju pendidikan yang berkeadilan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Memperkuat landasan moral dan etika bangsa, melalui pembinaan keluarga sakinah dan masyarakat marhamah.
- Meningkatkan kualitas kebudayaan bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
- Meningkatkan daya saing bangsa dalam era globalisasi dan liberalisasi tanpa merugikan kepentingan nasional.
Struktur Organisasi PKS
PKS memiliki struktur organisasi yang tersusun rapi dari tingkat pusat hingga ranting. Berikut adalah gambaran umum struktur organisasi PKS:
Tingkat Pusat
- Majelis Syuro: Lembaga tertinggi partai yang berwenang menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan garis-garis besar kebijakan partai.
- Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP): Pelaksana kebijakan partai di tingkat nasional, dipimpin oleh seorang Presiden Partai.
- Dewan Syariah Pusat: Lembaga fatwa dan qadha yang mengawasi pelaksanaan syariah Islam dalam kehidupan partai.
- Mahkamah Partai: Lembaga peradilan tertinggi internal partai.
Tingkat Wilayah (Provinsi)
- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
- Dewan Syariah Wilayah
Tingkat Daerah (Kabupaten/Kota)
- Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
- Dewan Syariah Daerah
Tingkat Cabang (Kecamatan)
- Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
Tingkat Ranting (Desa/Kelurahan)
- Dewan Pimpinan Ranting (DPRa)
Struktur yang terorganisir ini memungkinkan PKS untuk menjalankan fungsi kepartaian secara efektif dari tingkat nasional hingga akar rumput.
Advertisement
Peran PKS dalam Politik Indonesia
Sejak kemunculannya, PKS telah memainkan peran penting dalam dinamika politik Indonesia. Beberapa peran signifikan PKS antara lain:
1. Penyeimbang dalam Sistem Multipartai
Sebagai partai berbasis Islam moderat, PKS menjadi salah satu penyeimbang dalam sistem multipartai di Indonesia. Partai ini sering mengambil posisi kritis terhadap kebijakan pemerintah, namun tetap mengedepankan cara-cara konstitusional dan demokratis.
2. Suara Aspirasi Umat Islam
PKS menjadi salah satu saluran aspirasi bagi umat Islam di Indonesia, terutama kalangan muda dan terdidik. Partai ini aktif memperjuangkan isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam, seperti ekonomi syariah, pendidikan Islam, dan hubungan internasional dengan negara-negara Muslim.
3. Kader di Pemerintahan
Meskipun tidak selalu berada di lingkaran kekuasaan, PKS telah berhasil menempatkan kader-kadernya di berbagai posisi penting pemerintahan. Beberapa kader PKS pernah menjabat sebagai menteri, gubernur, bupati/walikota, serta anggota legislatif di tingkat pusat maupun daerah.
4. Gerakan Sosial dan Kemanusiaan
Di luar arena politik formal, PKS juga aktif dalam berbagai gerakan sosial dan kemanusiaan. Partai ini sering menggalang bantuan untuk korban bencana alam, mengadakan bakti sosial, serta mendukung isu-isu kemanusiaan global seperti perjuangan rakyat Palestina.
5. Pendidikan Politik
PKS dikenal memiliki sistem kaderisasi yang sistematis dan berjenjang. Melalui berbagai program pelatihan dan pembinaan, partai ini berperan dalam mendidik kader-kadernya untuk menjadi politisi yang berintegritas dan memiliki kapasitas kepemimpinan.
Tantangan dan Kontroversi PKS
Seperti halnya partai politik lainnya, PKS juga tidak lepas dari berbagai tantangan dan kontroversi sepanjang perjalanannya. Beberapa di antaranya:
1. Tuduhan Afiliasi dengan Gerakan Transnasional
PKS sering dikaitkan dengan gerakan Ikhwanul Muslimin yang berbasis di Mesir. Meskipun partai ini membantah adanya afiliasi formal, kedekatan ideologis dan metodologis antara keduanya kerap menjadi sorotan publik dan akademisi.
2. Dilema antara Identitas Islam dan Keterbukaan
Sebagai partai berbasis Islam, PKS menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan identitas keislamannya dengan tuntutan untuk menjadi partai yang inklusif dan terbuka bagi semua kalangan. Upaya PKS untuk menjadi "partai terbuka" sempat menuai pro dan kontra di internal partai.
3. Kasus Korupsi
Meskipun PKS sering mengampanyekan pemberantasan korupsi, partai ini pernah tersandung kasus korupsi yang melibatkan salah satu petingginya. Hal ini sempat mempengaruhi citra PKS sebagai partai yang bersih dan berintegritas.
4. Konsistensi Sikap Politik
Posisi PKS yang terkadang berubah-ubah antara mendukung dan mengkritisi pemerintah membuat sebagian pengamat mempertanyakan konsistensi sikap politik partai ini. PKS sendiri berargumen bahwa sikapnya didasarkan pada penilaian objektif terhadap kebijakan pemerintah, bukan sekedar oposisi buta.
Advertisement
Prestasi dan Pencapaian PKS
Di tengah berbagai tantangan, PKS juga mencatat sejumlah prestasi dan pencapaian yang patut diperhitungkan:
1. Konsistensi Electoral
Sejak pemilu 2004, PKS selalu berhasil melampaui ambang batas parlemen dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu partai menengah di Indonesia. Hal ini menunjukkan basis dukungan yang cukup solid bagi partai ini.
2. Kader Berkualitas
PKS dikenal memiliki kader-kader yang berkualitas dan kompeten di berbagai bidang. Banyak kader PKS yang menjadi tokoh publik yang dihormati, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial kemasyarakatan.
3. Inovasi Politik
PKS sering menjadi pelopor dalam berbagai inovasi politik, seperti penggunaan teknologi informasi dalam kampanye, penerapan sistem merit dalam rekrutmen kader, serta pengembangan ekonomi berbasis komunitas.
4. Kiprah Internasional
Di kancah internasional, PKS aktif menjalin hubungan dengan berbagai partai dan organisasi Islam di seluruh dunia. Partai ini juga vokal dalam isu-isu global seperti perjuangan rakyat Palestina dan Rohingya.
Masa Depan PKS dalam Politik Indonesia
Menatap ke depan, PKS menghadapi sejumlah peluang sekaligus tantangan dalam kancah politik Indonesia:
1. Regenerasi Kepemimpinan
PKS perlu memastikan proses regenerasi kepemimpinan berjalan mulus untuk menjaga relevansi partai di masa depan. Munculnya tokoh-tokoh muda yang kritis dan visioner akan menjadi kunci bagi keberlanjutan partai.
2. Adaptasi terhadap Perubahan Sosial
Seiring dengan perubahan demografi dan tren sosial di Indonesia, PKS dituntut untuk terus beradaptasi agar tetap relevan, terutama bagi generasi milenial dan Gen Z yang semakin kritis dan idealis.
3. Penguatan Basis Konstituen
Selain mempertahankan basis tradisionalnya, PKS perlu memperluas jangkauan ke berbagai segmen masyarakat untuk meningkatkan elektabilitasnya di pemilu-pemilu mendatang.
4. Kontribusi dalam Isu-isu Strategis
PKS memiliki peluang untuk berkontribusi lebih besar dalam isu-isu strategis nasional seperti pembangunan ekonomi berkelanjutan, reformasi birokrasi, dan penguatan demokrasi.
Advertisement
Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar PKS
1. Apa perbedaan PKS dengan partai Islam lainnya?
PKS memiliki karakteristik yang membedakannya dari partai Islam lain, antara lain sistem kaderisasi yang lebih sistematis, pendekatan politik yang lebih pragmatis, serta basis pendukung yang lebih urban dan terdidik.
2. Apakah PKS terbuka untuk non-Muslim?
Secara formal, PKS menyatakan diri sebagai partai terbuka dan tidak menutup pintu bagi non-Muslim. Namun dalam praktiknya, mayoritas kader dan pendukung PKS tetap berasal dari kalangan Muslim.
3. Bagaimana pandangan PKS terhadap penerapan syariat Islam di Indonesia?
PKS mendukung penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bernegara, namun tidak secara eksplisit memperjuangkan formalisasi syariat Islam. Partai ini lebih menekankan pada substansi ajaran Islam dalam kebijakan publik.
4. Apa sikap PKS terhadap Pancasila?
PKS menerima Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Partai ini melihat tidak ada pertentangan antara nilai-nilai Islam dengan Pancasila.
5. Bagaimana sistem rekrutmen dan kaderisasi di PKS?
PKS memiliki sistem kaderisasi berjenjang yang meliputi aspek ideologi, kepemimpinan, dan keterampilan politik. Kader PKS harus melalui berbagai tahapan pembinaan sebelum bisa menduduki jabatan strategis di partai atau pemerintahan.
Kesimpulan
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menjadi bagian integral dari lanskap politik Indonesia selama lebih dari dua dekade. Sebagai partai berbasis Islam yang moderat, PKS telah memainkan peran penting dalam menyuarakan aspirasi umat Islam sekaligus berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kontroversi, PKS telah menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dan bahkan berkembang dalam sistem multipartai Indonesia. Dengan visi, misi, dan struktur organisasi yang solid, partai ini terus berupaya mewujudkan cita-cita politik Islam yang sejalan dengan nilai-nilai demokrasi dan keindonesiaan.
Ke depan, PKS dihadapkan pada tugas berat untuk terus menjaga relevansinya di tengah perubahan sosial-politik yang dinamis. Kemampuan partai ini untuk beradaptasi, berinovasi, dan memperluas basis dukungannya akan menentukan perannya dalam membentuk masa depan politik Indonesia.
Terlepas dari berbagai pandangan tentang PKS, keberadaan partai ini telah memperkaya warna demokrasi Indonesia dan memberikan pilihan politik bagi masyarakat, khususnya kalangan Muslim perkotaan yang aspiratif. Dalam perjalanannya ke depan, PKS ditantang untuk terus membuktikan komitmennya terhadap nilai-nilai Islam, demokrasi, dan nasionalisme dalam konteks Indonesia yang majemuk.
Advertisement
